Pelaksanaan Vaksin di Islamic Center Kaltim Batal Digelar, Jenis Vaksin AstraZeneca Disebut Haram
Samarinda, biwara.co – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Islamic Center provinsi Kaltim dijadwalkan akan digelar besok Rabu (25/08), dipastikan batal dilaksanakan.
Pihak pengelola juga telah melayangkan surat terkait penolakan dan pembatalan vaksinasi masal Covid-19 di Islamic Center.
Surat tertanggal 24 Agustus itu ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan kota Samarinda.
“Iya benar, sudah kita sampaikan, ke Walikota (Andi Harun) sudah saya telpon, wakil Gubernur Kaltim (Hadi Mulyadi) saya beritahu juga,”kata Ketua Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Awang Darma Bakti saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (24/08/2021).
Mengenai duduk perkara sikap penolakan itu, Awang Darma menjelaskan. Jenis vaksin yang rencana akan disuntik kepada masyarakat tidak sesuai dengan jenis vaksin seperti yang dijanjikan.
Mulanya mereka dijanjikan jenis vaksin Moderna, terbaru pihaknya mendapat kabar bahwa jenis vaksin yang bakal mereka terima adalah AstraZeneca.
Jenis vaksin tersebut menurut fatwa MUI haram untuk digunakan. Diapun mengutip Fatwa MUI bernomor 14 tahun 2021. Dalam fatwa tersebut mengatur tentang penggunaan vaksin Produk AstraZeneca. Poinya mengatakan bahwa jenis vaksin tersebut haram dalam tahapan produksinya menggunakan memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi.
“Nah vaksin itu sudah ada Fatwa dari Majelis Ulama, mengatakan bahwa itu haram. Kita kan kaget. Kok yang haram dikirim ke Islamic Center,”herannya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak menolak program Vaksinasi, namun pada jenis vaksin yang akan diberikan pada masyarakat.
“Kalau vaksin Moderna sesuai yang di janjikan, iya kami gak apa-apa. Tapi kalau yang ini sudah jelas majelis ulama menyatakan kalau ini haram. Apalagi ini di Islamic Center, iya berdosa lah kita kalau banyak orang nanti datangan untuk divaksin dengan itu,”imbuhnya.
Untuk diketahui Islamic Center berencana akan menggelar vaksinasi, besok. Sebanyak 6 ribu orang tekah mendaftar.
Segala persiapan telah dilaksanakan, tempat hingga pengaturannya sudah siap. Pasalnya tinggal pelaksanaannya saja.
Pelaksanaa vaksinasi akan digelar secara bertahap, tahap pertama akan diikuti 1000 orang. Karena alasan tersebut, akhirnya pihak Islamic membatalkan.
“Mendengar kabar bahwa bukan vaksin Moderna, semua yang sudah mendaftar langsung kita telpon. Yang sudah mendaftar kan sudah ada nomor hp dari staf kami, kita langsung infokan, kami telpon semua, kita sampaikan alasan kita, jadi ditunda aja lah. Saya juga minta untuk diumumkan di mesjid,”tutur Awang Darma.
Menanggapi hal tersebut, secara terpisah kepala dinas kesehatan kota Samarinda Ismid Kusasi mengakui sudah menerima surat dari pihak pengelola Islamic Center.
Terkait permasalahan soal jenis vaksin tersebut, Ismid Kusasi mengaku akan mencarikan solusi.
“Kita akan carikan solusi ditempat lain, kita masih cari tempat lain,”bebernya.
Penulis: M Abdul Rachman