Cerita Yayasan Baitul Walad Jadi Korban Banjir, Penghuni Mengungsi Stok Makanan Terendam

image_pdfimage_print

SAMARINDA, biwara.co – Awan hitam menggantung di langit sore Samarinda, Minggu (29/8/21) sebelum akhirnya air tumpah ruah, membasahi seluruh kota. Akibat dari hujan yang berlangsung sejak sore hingga malam hari ini tentu mudah ditebak, banjir.

Tak hanya merendam badan jalan, air masuk hingga ke lorong-lorong jalan, memasuki ruang tamu hingga dapur rumah warga. Merendam kendaraan, hingga sembako.

Itulah yang dirasakan para penghuni Yayasan Baitul Walad Mustofa yang berada di Jalan Plamboyan No.79, RT 09, Kecamatan Loa Buah, Samarinda.

Zakiyah Ubudiyah, pendiri sekaligus perintis yayasan ini menjelaskan kronologis yang menimpa mereka. Curah hujan yang tinggi membuat air dengan cepat meluap, mulai pada waktu maghrib.

Luapan air tersebut terhitung cukup tinggi, diperkirakan setinggi paha orang dewasa. Hal itu membuat asrama tahfidz putra dan putri terendam, penghuninya dipaksa mengungsi.

Santri putra mengungsi ke masjid milik Pondok Pesantren Darul Fata, yang berada di seberang Yayasan Baitul Walad karena sudah tak punya tempat lagi untuk dipakai tidur.

“Itu sekitar jam 10 malam. Kemudian jalan di depan yayasan itu arusnya deras, makanya hanya santri putra saja yang mengungsi,” terangnya.

Sementara untuk santri putri diungsikan di depan ruangan bayi, yang juga kawasan Yayasan Baitul Wad. Selain santri putri, 6 orang santri putra yang saat itu tengah dalam kondisi sakit juga diungsikan di tempat tersebut.

“Karena tempat asrama putra dan putri ketinggian air kurang lebih saja. Bahkan, 300 meter jalan sebelum yayasan dari arah jembatan, itu setinggi dada orang dewasa,” lanjutnya.

Selain memaksa para penghuni untuk mengungsi, banjir juga merendam persediaan makanan mereka. Stok beras yang tersimpan di gudang penyimpanan makanan tak sempat diselamatkan. Hampir 20 karung beras terendam banjir, dan tak bisa lagi dikonsumsi.

“Ada yang satu karung berasnya isi 10 kilogram dan 25 kilogram. Para santri juga sedang salat tadi malam,” tutur Zakiyah.

Zakiyah menjelaskan bahwa saat ini mereka membutuhkan sembako, selimut, bantal anak-anak usia sekolah, kasur dan obat-obatan.

“Itu yang mendesak sekali, termasuk popok-popok bayi,” jelasnya.

Yayasan Baitul Walad Mustofa merupakan yayasan yang menampung orang-orang terlantar, kaum dhuafa dan anak-anak yatim piatu. Anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga ada disini.

Hingga saat ini yayasan dihuni sebanyak 173 santri yang berusia 6 sampai 17 tahun, serta 56 bayi.

Zakiyah kini berharap agar yayasan yang didirikannya ini mendapatkan bantuan dari donatur. Agar lebih memudahkan, dan sebagai bentuk transparansi, Zakiyah mempersilahkan para donatur untuk menyambangi Yayasan Baitul Walad Mustofa.

Sementara bagi para donatur yang ingin memberikan donasi melalui rekening, bisa melalui rekening bersama Yayasan Baitul Walad Mustofa bernomor (002) – 0048-01-005682-53-2 di Bank BRI dengan kontak personal Zakiyah 0813-3229-9481. Atau dapat melalui rekening yayasan lainnya bernomor (124) – 5141141550 Bank Kaltimtara Syariah.(*)

Penulis : Abdul Rachman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *