1

Banjir Tak Kunjung Surut, Camat Loa Janan Ilir Dirikan Dapur Umum Bersama Karang Taruna

Samarinda, Biwara.co – Banjir yang menggenangi puluhan titik di Samarinda memang belum seutuhnya surut. Buktinya, sejumlah warga yang tinggal di dua kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir, hingga kini masih berjibaku dengan momok yang terjadi di Ibu Kota Kaltim ini.

Pasca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi pada 29 Agustus 2021 lalu. Masyarakat di Kelurahan Tani Aman dan Simpang Tiga, memang masih dibuat repot oleh genangan air ketinggian air mulai dari 70 cm hingga 100 cm.

“Totalnya ada 16 RT (Rukun Tetangga,Red). Lima RT di Simpang Tiga. Sebelas RT di Tani Aman. Cuma di wilayah ulu, Tani Aman sudah ada yang kurang,” kata Camat Loa Janan Ilir, Syahruddin S, saat dikonfirmasi awak media, Selasa 31 Agustus 2021.

Ia menuturkan, hanya dua dari lima kelurahan yang volume airnya masih tinggi, yakni kelurahan sedangkan tiga kelurahan Tani Aman dan Simpang Tiga, sedangkan tiga kelurahan lainnya pasca hujan deras pada, Minggu 29 Agustus 2021 lalu, sudah surut selang waktu dua jam.

“Kami sedang membuat dapur umum di RT 17 kelurahan Tani Aman, bekerjasama dengan Karang Taruna di sana. Untuk menyediakan kebutuhan harian masyarakat,” tuturnya.

Syahruddin mengatakan, Perumahan H Saleh yang berada di KM 1 kelurahan Tani Aman adalah yang terparah. Beberapa RT lain juga masih tergenang banjir, sementara untuk RT 2 dan RT 3, volume air dikabarkan mulai surut.

“Yang airnya mengalir di seputaran barito. Air itu mengalir ke RT 17, kemudian pembuangan ke sungai loa janan. Itu yang mulai turun,” terangnya.

Di sisi lain, Pemkot Samarinda juga diketahui akan menyalurkan sebanyak 200 paket bantuan sembako bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Loa Janan Ilir.

“Sekira pukul 11.00 Wita tadi kami ambil 200 paket bantuannya di Stadion GOR Segiri, dan paket sudah dalam perjalanan. Kami akan packing dulu, mungkin makan waktu sampai dua jam. Baru kami distribusikan,” Pungkasnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hambali menjelaskan, dari laporan yang ia terima, ada sebanyak 567 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di dua kelurahan tersebut.

Hambali memastikan jika pihaknya akan selalu memonitor lokasi-lokasi dampak banjir di daerah itu. Jika memang diperlukan, BPBD Samarinda juga siap mengevakuasi warga jika banjir tak kunjung surut. (*)

Penulis: M Abdul Rachman