1

Pemkab Kukar Gelar Pelatihan Bumdes Se-Kukar

Tenggarong, biwara.co – Dalam rangka mendukung dan menyukseskan Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Usaha Memiliki Desa (BUMDes), Pemkab Kukar melaksanakan pelatihan BUMDes yang dibuka langsung Seketaris Daerah (Sekda) Sunggono. Pelatihan bertempat di Hotel Mercur di Samarinda pada hari ini, Rabu (17/11/2021).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Encek Ahmad Syaifuddin, dan Wakil Dekan 3 Zainal Abidin dari Universitas Mulawarman beserta beberapa orang narasumber, turut hadir dalam kegiatan Pembukaan Pelatihan Bumdes se- Kukar itu.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesra Ahmad Taufik dalam laporannya menyampailan bahwa Pelatihan BUMDes dilaksanakan selama 3 hari ini sejak tanggal 17 November hingga 19 November 2021.

“Kegiatan ini terselenggara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kukar yang bergerak dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda. Pesertanya 100 orang dari 50 Bumdes Se Kukar. Yaitu diwakili oleh Ketua dan sekertarisnya Bumdes,” kata Taufik pada media.

Disampaikan oleh Asisten I bahwa pelatihan tersebut bertujuan agar program BUMDes bisa mandiri dan berkembang.

Sementara itu Sekda Sunggono yang membacakan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah menambahkan definisi BUMDes seperti yang terdapat pada UU no 6 tahun 2014 Tentang Desa.

“Badan Usaha Milik Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa,” tulis Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan langsung oleh Sunggono

Sunggono menekankan, bahwa ada 2 hal yang perlu di garis bawahi, yakni Bumdes sebagai penggerak perekonomian di desa dan sebagai penyedia layanan dasar bagi masyarakat desa. Badan Usaha Milik Desa harus dikelola secara profesional dan mandiri sehingga diperlukan orang-orang yang memiliki kompetensi untuk mengelolanya.

“Sebagai sebuah lembaga yang mendapatkan keuntungan, tentunya ada mekanisme yang harus dilakukan oleh pengelola BUMDes dalam melakukan kerja sama dengan pihak lain. bagi air minum dan lain lain. Mudahan-mudahan pertemuan ini juga menjadi forum silaturahim, sambil berbagi ilmu untuk mencari jalan keluar permasalahan BUMDes, ” harap Sunggono.

Ditambahkan Sekda Sunggono bahwa pengelolaan BUMDesa harus transparan dan dapat dipertanggung jawabkan kepada Pemerintah Desa. Diingatkan bahwa BUMDes saat ini memiliki tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi.

“Diharapkan pengelola BUMDes dapat membuat diferensiasi produk. kita berharap kepada peserta pelatihan untuk betul-betul dan serius mengikuti pelatihan,” pungkasnya. (adv/nei)