1

PKP Khusus Perempuan, Ribka Tjibtaning : PDI Perjuangan Menjadikan Kesetaraan Gender Hal Penting

Samarinda, biwara.co – Pendidikan Kader Pratama (PKP) Khusus Perempuan digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Perjuangan Kalimantan Timur, yang telah terlaksana selama 3 hari dari tanggal 3 – 5 Desember 2021.

Pada kegiatan PKP khusus Perempuan tersebut, Ribka Tjibtaning Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini.

Ia mengatakan, kaderisasi merupakan hal penting untuk menanamkan ideologi sekaligus mengenalkan sejarah kepartaian.

“Kader Pratama itu kan memang program partai kita, itu kan pengkaderan ada tiga kader pratama, madya, utama. Minimal kader pratama kan tau sejarah partainya, PDI Perjuangan punya sejarah yang tersendiri yang partai lain tidak punya itu harus tau,” ucap Ribka saat ditemui di kantor DPD PDI Perjuangan Jalan Abdul Wahab Syahrani, Samarinda, pada Minggu (5/12/21).

Ribka Tjibtaning juga mengingatkan bahwa perempuan itu lebih hebat, lebih ulet sehingga ke depan kader-kader perempuan mampu menyiapkan diri untuk menyongsong pemilu 2024.

“Kita juga menyiapkan kader-kader perempuan karena itu masih ketentuan KPU, susah mencari kader-kader perempuan ketika nanti itu memenuhi kuota 30 persen dan tidak nanti asal comot-comot aja tapi memang kader,” jelasnya.

Ditanya kondisi perempuan Indonesia secara umum, saat ini PDI Perjuangan sendiri menjadikan kesetaraan gender adalah hal yang penting, ia menyoroti bagaimana partai-partai kadang-kadang tidak fair menempatkan perempuan dalam pencalonan, 30 persen hanya untuk memenuhi ketentuan Undang Undang.

“Misalnya di satu daerah, udah tahu itu satu kursi tapi perempuannya masih ditaro di nomor tiga. Makanya yang keangkut (jadi), pasti nomor satu laki-laki. Makanya di parlemen itu, komposisi perempuan masih 17 persen terus, turun naik aja,” ungkapnya.

Anggota DPR RI itu juga menegaskan bahwa kader perempuan tidak boleh hanya menjadi pelengkap aturan kursi 30 persen namun perannya harus sama seperti kader laki-laki.

“Makanya perempuan ini diberdayakan menjadi kader-kader tidak hanya pelengkap tapi dia sebagai kader yang sama seperti laki-laki,” tutup dia.

Ditempat yang sama, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim Ananda Emira Moeis, menjelaskan banyak peserta yang berhalangan hadir sehingga totalnya ada 191. Para peserta tersebut berasal dari Badan Partai, Sayap Partai, PAC, Ranting, hingga Anak Ranting.

“Kaderisasi tingkat Pratama Khusus Perempuan ini tujuannya pasti di 2024, kita punya kader yang benar-benar siap,” jelas Nanda sapaan akrabnya.

Nanda mengatakan, terkait agenda kaderisasi khusus perempuan tersebut, ke depannya direncanakan 3 kali dalam setahun. Agar bisa saling mensupport dengan lak-laki, yang menurutnya PDI Perjuangan tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan.

Tutup Nanda, pelaksanaan Kaderisasi Pratama Khusus Perempuan itu berkat usulan dari Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin yang meminta ke DPP agar pelaksanaan pertama di Kaltim.(*)

 

Penulis : Cyn