Pada kesempatan itu, ia menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kegiatan luar biasa yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kabupaten Kutai Kartanegara ini.
“Istighosah kubro ini kegiatan yang sangat baik dan memiliki banyak dimensi positif didalamnya. Sholawat, Dzikir, dan Do’a, sejatinya merupakan jalan bagi seorang hamba menuju Allah SWT untuk memohon pertolongan-Nya,” ungkapnya di Masjid Jami’ Nurul Muhajirin, Desa Mulawarman, Tenggarong Seberang.
Selain itu, ia juga memberikan apresiasi dan terima kasih atas bimbingan yang sudah diberikan KH Abdul Hanan (Rois Suriah MWC NU Tenggarong Seberang). Harapannya, kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan di 18 kecamatan.
“Insya Allah kepengurusan NU yang sudah terbentuk di wilayah masing-masing akan mendorong peningkatan kualitas ilmu agama di 18 kecamatan. Saya minta para camat memfasilitasi kegiatan majelis seperti yang dilakukan di Tenggarong Seberang,” jelasnya.
Meskipun setiap desa di Kutai Kartanegara terdapat aktivitas pertambangan batubara yang mengganggu tatanan kehidupan masyarakat. Namun Edi bersyukur, disisi lain secara spiritual masih ada yang rutin melakukan zikir, sholawat dan berdoa bersama.
Dalam kegiatan majelis lanjut Edi, memiliki maksud dan tujuan untuk mendapatkan ridho serta berkah dari Allah SWT. Maka dari itu, kegiatan ini harus terus digelar. “Insya Allah keseimbangan diberikan yang maha kuasa di Tenggarong Seberang ini, sehingga tatanan kehidupan pun terus membaik dan berkualitas,” terangnya.
Diakhir kata, ia mengingatkan agar terus mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Karena, tidak semua orang akan dibimbing dan dibukakan hatinya untuk hadir disetiap kegiatan positif seperti ini.
“Tadi sudah disampaikan tauziah dan pesan-pesan, semoga menambah wawasan dan kualitas ilmu agama kita semua. Harapannya, ibadah kita terus membaik dan berkualitas,” paparnya. (Dey/Adv/KominfoKukar)