1

Waspada Faham Intoleransi, Ely Hartati Rasyid Jadikan Sosbang Wadah Bangun Sikap Bela Negara

Kutai Kartanegara, biwara.co – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) kembali digelar oleh anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid, di Dusun Loa Ranten, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Sabtu (17/12/2022).

Untuk memberikan motivasi dan menyampaikan kepada anak bangsa, agar dapat menjaga serta menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka.

Dimana, kemajuan tekhnologi yang pesat, menjadi wadah atau peluang besar untuk kelompok-kelompok intoleran dan faham-faham radikalisme, untuk memecah belah persatuan bangsa dan negara Indonesia, dengan berita-berita hoax, yang disebarkan melalui internet.

Untuk itu, perlunya menanamkan pemikiran dan nilai-nilai dalam diri sikap bela negara, terkhusus bagi anak muda bangsa sangat penting dilakukan dalam era digital saat ini.

Dalam kegiatan ini juga, Ely sapaan akrabnya menghadirkan, dua narasumber yaitu Erwinsyah dosen Unikarta dan Bripka (purn) H. Suyanto, untuk menjelaskan lebih rinci tentang wawasan kebangsaan, yang dipandu oleh moderator Edly Racmadi.

“Di era sekarang, dengan kemajuan tekhnologi dan jangkauan informasi yang sangat luas, membuat banyaknya berita atau isu-isu hoax yang dapat memecah belah bangsa,” ujarnya.

Untuk itu, Ely menyampaikan, antusiasnya dengan program Sosbang yang digelar DPRD Kaltim ini, agar dapat memberikan pemahaman kepada anak bangsa untuk tidak terprovokasi oleh faham-faham radikalisme, yang dapat memecah belah bangsa.

“Sangat antuasias dengan program kerja ini, karena sangat penting untuk sekarang ini di era kemajuan tehnologi yang luar biasa,isu-isu dan berita-berita hoax yang tersebar melalui internet dan media social, ditambah lagi dengan penyebaran faham-faham radikalisme dan intoleran kelompok-kelompok masyarakat yang dapat memecah persatuan dan kebangsaan,” ujarnya.

Dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa memberikan motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar bisa menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas yang siap menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera.

“Diharapkan sosialisasi ini dapat menumbuhkan jiwa nasionalis dan dan pacasilais masyarakat yang sudah mulai meninggalkan pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tukasnya.

Menurut Ely, NKRI adalah harga mati, tidak bisa ditawar lagi, dan tidak boleh ada yang memecah belah ke bhinnekaan bangsa Indonesia.

“NKRI adalah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi, dan tidak boleh ada yang memecah belah ke bhinekaan bangsa Indonesia yang membuat negara-negara lain di dunia iri akan persatuan bangsa Indonesia dengan kebhinekaannya,” tegasnya.

“Jangan sampai itu dirusak oleh faham-faham yang merusak. Toleransi harus tetap dijaga,” pungkas Ely.

Dirinya juga menambahkan, bahwa pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran agama manapun.(*)

 

Penulis : Cyn