Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya, Jadi Tema HUT PDI Pejuangan Diusia Setengah Abadnya
Jakarta, biwara.co – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan ke 50 tahun, mengusung tema “Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” dengan subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya”.
Dimana, peringatan HUT PDI Pejuangan yang saat ini telah berusia setengah abad itu, digelar di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat (10/01/2022).
Peringatan HUT ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024 mendatang. Tokoh sekaligus Ketua Umum Partai Megawati Soekarno Putri hadir di lokasi acara pada pukul 09.00 WIB.
Serta, yang turut mendampinginya, presiden 2 periode besutan PDI Perjuangan, Joko Widodo. Hadir juga Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta sejumlah elite partai.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kadernya untuk blusukan turun ke masyarakat langsung.
Megawati, inginkan agar seluruh kadernya bisa melekat dan dekat secara emosional dengan rakyat.
“Bonding, menyatunya itu bukan fisik, terasa ada getaran. Kalau nggak turun ke bawah nggak akan merasakan,” kata Megawati dalam sambutannya di acara HUT ke-50 PDI Pejuangan di JIExpo Kemayoran.
Megawati juga menyindir kadernya yang hanya leha-leha, dan malah mengedepankan penampilan ketimbang turun berinteraksi ke masyarakat.
“Gimana kamu jegrok-jegrok, hanya nodoh, datang keren, nggak mau turun ke bawah ayo angkat tangan siapa yang belum turun ke bawah,” kata Megawati.
“Ada yang sudah ada yang meneng (diem). Hayo kenapa belum turun? Katanya mau tempur mau menang atau tidak?” tanya dia dari atas panggung.
“Mau” seru ribuan kader dihadapan Megawati.
Perlu diketahui juga, bahwa HUT PDI Perjuangan kali ini, menjadi momen bersejarah karena akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDI Pejuangan sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.(*)