Komisi II DPRD Kaltim Sebut UMKM Berpotensi Jadi Pondasi Perekonomian

image_pdfimage_print

Samarinda, biwara.co – Di Indonesia beberapa tahun terakhir kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia tidak perlu diragukan lagi, hal ini terlihat dari, krisis akibat pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh dunia pada beberapa tahun belakangan, namun roda UMKM tetap berputar.

Hal ini, menjadi perhatian Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid, yang mengatakan besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia. Dapat dibuktikan bahwa sektor UMKM benar-benar memiliki pengaruh yang besar terhadap perputaran roda perekonomian, dimana UMKM menunjukkan potensinya selama masa pandemi Covid-19 beberapa tahun ini.

“Terhitung, hampir sekitar 90 persen ekonomi kita berasal dari UMKM. Sisanya, dari investasi besar dan usaha besar,” ungkap Ely, saat dihubungi media. Senin (20/2/2023).

Dia juga mengatakan, bahwa UMKM digambarkan sebagai sektor yang anti-krisis. Karena, UMKM bisa tumbuh dan beradaptasi baik di masyarakat. Bisa dikatakan, resistensi UMKM terhadap isu-isu ekonomi dunia sangat luar biasa kuat.

“Jadi UMKM merupakan sektor yang mampu menjadi pondasi besar ekonomi Indonesia. Sebab, 80 hingga 90 persen itu penyumbang ekonominya dari pergerakan UMKM. Maka tidak heran jika UMKM memiliki potensi besar sebagai pengganti sektor sumber daya alam (SDA),” jelas Ely

Untuk itu, Komisi II DPRD Kaltim melihat kondisi tersebut, tidak henti-hentinya selalu mendorong bahkan menggenjot UMKM untuk terus berperan dalam perekonomian di Benua Etam. Namun, untuk mewujudkannya juga harus dibantu pemerintah.

“Dari pertemuan dengan BanKaltim Tara, Bank Indonesia dan BUMD, kami terus mendorong agar sektor ini bisa mendapat bantuan. Resistensi UMKM ini ibarat ikan kecil yang ada di kolam, geraknya terbatas. Jika datang pemain seperti ikan paus dan lainnya, mereka akan habis. Maka UMKM wajib dilindungi,” tutur Ely.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa maksud dari dilindungi, bukan dalam artian untuk membuat para UMKM manja. Akan tetapi, supaya mereka bisa bersaing secara sehat.

“Karena dari sisi manajemen dan permodalan, UMKM ini kan masih kecil. UMKM itu golongan menengah yang mampu menjadi pijakan dan sandaran ekonomi Indonesia. Kita inginnya Kaltim dan Indonesia tidak tergantung pada SDA lagi. Tidak juga bergantung bahan-bahan impor. Kita harus mandiri secara ekonomi dan berdaulat melalui UMKM,” pungkas Ely.

Untuk itu, komisi II DPRD Kaltim, berharap pemerintah dapat memberikan keadilan agar UMKM bisa lebih berkarya dan semakin berkembang. (Cyn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *