Perluasan Jaringan Listrik di 2024, Sebanyak 2 ribu Sambungan Instalasi Diusulkan
Samarinda, biwara.co – Tercatat sekitar 187 dari 1.083 desa di Kalimantan Timur (Kaltim) perlu menerima fasilitas listrik di tahun 2022. Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan ESDM Provinsi Kaltim Mashur S.Wira Adi mengatakan, data terbaru saat ini dari 187 desa tersebut, ada sekitar 42 desa sudah teraliri listrik.
Dirinya menyampaikan, bahwa 42 Desa yang sudah berhasil memiliki PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Komunal. Sementara 145 diantaranya sama sekali belum dimasuki listrik, baik PLTS Komunal maupun PLN (Pelayanan Listrik Nasional).
“Saat ini sedang berjalan juga untuk proses pembangunan PLTS Komunal di 8 titik Desa yang sama sekali belum menyentuh listrik. Diantaranya Desa Deraya Kutai Barat, Desa Long Sului Berau, Desa Matalibaq Mahulu, Desa Pegat Bertumbuk Berau, Desa Ujoh Halang Kubar, Desa Swan Sluntung Paser, dan Desa Labuang Kallo Paser,” kata Mashur dalam keterangan nya pada awak media, Senin (24/7/2023).
Berdasar informasi yang diterima pihaknya, pada tahun 2024 mendatang, PLN nantinya akan memasang PLTS juga untuk percepatan listrik di desa-desa. Karena paling tidak ada 145 Desa yang semuanya sudah harus dimasukin PLN.
”Sementara untuk rencana kerja timnya di Ketenagalistrikan, ada sekitar 3 titik wilayah yang menjadi prioritas nantinya yakni Mahakam Ulu, Berau, serta revitalisasi di Kutai Barat,” ujarnya.
“Karena PLN sudah masuk duluan, jadi fokus kita beralih kedepannya ke jaringan dan sambungan rumah. Problem di Kaltim itu kan ada jaringan listrik, namun antara dusun dan RT belum nyambung listriknya, hanya antar desa. Banyak itu,” sambung Mashur.
Mashur mengatakan, di 2024 juga pihaknya menargetkan perluasan jaringan listrik (instalasi listrik) di zona 3T menurut Bappenas, Terluas Terpencil dan Terdalam. Ini lebih banyak di Kubar dan Kutim
“Karena ada usulan masyarakat juga. Berdasarkan survei itu Kubar dan Kutim paling jarang dapat bantuan. Makanya kita masuk ke sana. Kalau Kukar dan Paser itu tiap tahun dapat bantuan. Lalu daerah 3T juga banyak disana,” jelas Mashur.
Lanjut dia, rencana anggaran untuk perluasan jaringan listrik di 2024 ini sekitar Rp30 miliar terhadap 2.000 sambungan instalasi rumah warga. Saat ini masih diusulkan.
Diakhir Mashur menjelaskan, bahwa sambungan listrik ke rumah yang nanti akan pihaknya laksanakan di 2024 ialah subsidi 450-900 watt. Maksud program subsidi itu masyarakat hanya boleh dipasangkan listrik jenis 450/900 watt.
”Karena kalau ada warga kurang mampu, kemnudian dikasih 1300 watt justru kewalahan untuk membayar bulanannya,” ujarnya.
“Sebelum itu, di Bulan September 2023 ini kami akan melakukan percobaan pemasangan instalasi listrik terhadap 100 rumah yang telah diusulkan Kelurahan/Kecamatan/Dinsos, karena mereka juga mempunyai data golongan warganya. Sekarang sedang proses survei untuk mengantisipasi kelancaran dari berjalannya proyek listrik tersebut,” tandas Mashur.(*)
(Cyn)