Ananda sebut 4 Pilar Kebangsaan sebagai Pembekalan Dasar yang Perlu Diterapkan Generasi Bangsa
Samarinda, biwara.co – Legislatif Kalimantan Timur (Kaltim) terus memberikan pembekalan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya empat konsensus kebangsaan, yang perlu dipahami, serta diketahui oleh warga.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kebangsaan, untuk menanamkan nilai-nilai cinta akan tanah air dan negara Republik Indonesia (RI).
Untuk memastikan nilai-nilai kebangsaan tetap terjaga dalam diri generasi muda, maka pemerintah berupaya untuk terus mengingatkan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan pada masyarakat Indonesia.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis, melaksanakan sosialisasi Wawasan Kebangsaan (sosbang) di daerah pemilihan nya (dapil) tepatnya di Jalan Pangeran Suryanata Gang 3 AL RT 32, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Senin (13/11/2023) malam.
Ananda juga mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga yang hadir, dalam kegiatan Sosbang hari ini.
“Warga yang hadir sekitar 100 orang tapi hari ini sangat luar biasa, saya mengapresiasi warga yang peduli akan nilai-nilai Pancasila,” ucapnya.
Perempuan kelahiran Jakarta tersebut berharap bahwa kegiatan Sosialisasi Kebangsaan menjadi sangat penting untuk disebarluaskan ke masyarakat.
“Inilah yang menjadi tugas wakil rakyat, menjadi bagian dalam menjaga NKRI dengan terus mensosialisasikan tentang bagaimana mencintai bangsa ini,” ucapnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim itu, mengungkapkan bahwa Sosialisasi Wawasan Kebangsaan terdiri dari Empat Konsensus. Konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini lah, yang menurutnya harus ditanamkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sebab empat konsensus ini bertujuan untuk memperkuat rasa cinta dan kebanggaan kepada tanah air, bangsa dan negara Indonesia.
Selanjutnya, Iswandi Wakabid ideologi dan kaderisasi DPD PDI Perjuangan Kaltim sebagai narasumber, menjelaskan bahwa 4 pilar kebangsaan mengajarkan tentang nilai-nilai Pancasila. Yang mana saat ini, dirinya menilai, masyarakat Indonesia sudah mulai terkikis dalam mengamalkan nilai Pancasila.
“Ini tentang 4 pilar kebangsaan kita kan. Kalau kita bicara tentang Pelajaran Pancasila dari kecil kita sudah belajar, tapi sekarang kan nilai-nilai Pancasila mulai berkurang dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Dirinya menyebutkan, bahwa bangsa Indonesia tidak boleh sampai hancur dengan tidak mengamalkan nilai Pancasila
“Makanya jangan sampai bangsa ini hancur seperti bangsa-bangsa yang ada di arab sana, karena apa mereka tidak punya Pancasila,” ucapnya.
“Kalau kita jalankan, kita amalkan dan sebagainya insyaallah negara ini tetap berdiri, tapi itu tetap harus disampaikan terus-menerus,” sambung Iswandi.
Dirinya berharap, generasi muda bangsa bisa mengamalkan Pancasila, agar di masyarakat itu terus terjaga budaya Indonesia yang saling gotong-royong.
“Kita harus terus mengamalkan Pancasila, inti Pancasila itu sebenarnya satu yaitu gotong-royong, kalau mau dipres dari Trisila, kemudian dipres lagi jadi Ekasila yah gotong royong,” ucapnya.
“Makanya kalau di negara, bahkan di suatu wilayah ini tidak ada lagi kegiatan gotong-royong itu bahaya. Karena dari jaman nenek moyang kita Indonesia ini gotong-royong,” tandasnya.(*)