Herliana Yanti sebut Generasi Muda Harus Dapat Pemahaman 4 Pilar Kebangsaan
Penajam, biwara.co – Pemerintah berperan aktif untuk terus berupaya menguatkan ideologi bangsa, salah satunya dengan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).
Hal ini, dimaksudkan untuk, memberikan pembelajaran terkait pondasi 4 pilar kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), generasi bangsa diharapkan dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada tanah air.
Maka itu, kegiatan sosbang ini, menjadi kegiatan rutin seluruh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), untuk turun ke masyarakat memberikan pemahaman terkait 4 Pilar Kebangsaan.
Kali ini, kegiatan Sosbang yang digelar oleh anggota DPRD Kaltim Herliana Yanti, bertempat di Gedung Pertemuan Kel Petung Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Sabtu (25/11/2023).
Herliana menyebutkan, bahwa empat pilar yang perlu diketahui warga sebagai dasar dari ideologi bangsa yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa untuk menjaga dan menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka,” katanya.
Dimana dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas.
“Serta generasi muda kita hari ini, siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.
“Bela Negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,” sambung Herliana.
Peran generasi millenial dalam Bela Negara, menurut Anggota Komisi I DPRD Kaltim itu, ialah salah satu bentuk cinta tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan, ikut berperan dalam pembangunan sesuai bidangnya masing-masing serta memelihara hasil pembangunan.
Herliana juga menyampaikan, bahwa globalisasi tidak bisa kita hindari, sebagai generasi muda harus selektif dalam menerima informasi. Perang pada saat ini bukan lagi perang konvensional, melainkan proxy war dengan menggunakan pihak ke tiga.
“Bahwa Bela Negara tidak identik angkat senjata banyak cara untuk bela Negara. Generasi millenial harus mempunyai jiwa yang kokoh dalam mewaspadai berbagai informasi, pengetahuan dan konten yang dapat mengubah pola pikir, mental, kepribadian dan moral bangsa,” tutupnya.(*)