Samarinda, biwara.co – Kebijakan Presiden Indonesia Joko Widodo yang melonggarkan aturan penggunaan masker diluar ruangan. Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, merasa hal tersebut tidak membuat masyarakat Kaltim mengikutinya, sebab telah menjadi kebiasaan baru masyarakat Indonesia.
Dengan memperhatikan kondisi saat ini di mana penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker.
Orang nomor satu di Benua Etam itu, melihat bahwa penggunaan masker selama ini menjadi kebiasaan baru bagi bangsa Indonesia tak terkecuali masyarakat Kaltim.
“Kalau saya tergantung masyarakatnya, tapi saya lihat masyarakatnya tanpa diperintah tetap disiplin, saya suka,” ungkapnya usai membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 Tingkat Provinsi di Kota Samarinda, Senin (23/5/2022).
Oleh sebab itu, Isran mengatakan, tidak perlu lagi mengeluarkan SK atau imbaun untuk masyarakat. Karena, aturan Presiden Jokowi ini berlaku untuk masyarakat Indonesia.
“Itu hanya imbauan Presiden yang menyatakan boleh buka masker di luar ruangan dan berlaku untuk seluruh Indonesia, jadi Gubernur tidak perlu mengumumkan lagi, nggak perlu pakai SK,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun, berpendapat sama dengan Gubernur Isran Noor. Menurutnya, kebiasaan memakai masker ini menjadi baru bagi masyarakat Indonesia terkhusus di Samarinda.
“Kebiasaan memakai masker menjadi budaya baru di Kota Samarinda, bahkan sudah menjadi kebutuhan Ingat, dunia ini sangat cepat berubah. Di tengah perubahan juga disertai kejutan-kejutan di bidang kesehatan, contohnya saja belum selesai Covid-19 sudah ada lagi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak,” tuturnya.
Wabah yang menimpa dunia saat ini, dianggap mantan wakil DPRD Kaltim itu, sebagai peringatan dari Tuhan agar penduduk bumi bisa mengubah prilaku budaya yang lebih sehat dan bersih.
Dirinya pun berharap, agar Kota Samarinda bisa mencontoh Negara luar ataupun daerah lainnya di Indonesia yang menetapkan kebiasaan memakai masker sebagai budaya baru.
“Contohnya saja seperti Jepang, mereka sudah terbiasa memakai masker sebelum adanya era pandemic. Atau, daerah Jawa yang bertekad agar seluruh warganya memakai masker sebagai budaya baru,” ujar Andi.
“Ini membuktikan kita memiliki peradaban baru di bidang prilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan tagline kita Samarinda Pusat Peradaban,” lanjutnya.
Intinya Andi mengatakan, hikmah Covid-19 ini menyebabkan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk hidup bersih dan sehat. Sehingga, tidak ada salahnya Kota Samarinda melanjutkan untuk memakai masker.
“Jadi tidak bertentangan dengan apa yang disampaikan Presiden, ayo bersama kita membudayakan hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.(*)
Penulis : Cyn