Dalam Pembinaan Komponen Cadangan Hanneg, Wagub Minta Kaltim Jadi Prioritas

image_pdfimage_print

Samarinda, biwara.co – Sosialisasi Sumber Daya Alam dan Buatan (SDAB) untuk komponen pendukung Pertahanan Negara (Hanneg), Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi meminta agar Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia prioritaskan Kaltim dalam perekrutan komponen cadangan atau pendukung Hanneg.

Hal tersebut dikatakan Hadi, saat mendampingi Brigjen TNI Fahrid Amran yang merupakan Direktur Sumber Daya Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirsumdahan Ditjen Pothan) Kemhan RI. Dalam kegiatan Sosialisasi SDAB untuk komponen pendukung Hanneg, di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada. Pada Rabu (15/6/2022).

“Tentu Kaltim minta prioritas, Salah satu hal penting di Kementerian Pertahanan itu adalah membangun pertahanan keamanan melalui sumber daya alam, juga SDM yang diluar TNI-Polri,” ucapnya usai membuka kegiatan tersebut.

Menurut Hadi, bahwa membangun pertahanan keamanan melalui Sumber Daya Alam termasuk Sumber Daya Manusia juga merupakan salah satu hal penting di Kemhan RI.

Namun, yang paling penting adalah kesadaran para pemuda terhadap pentingnya bela Negara. Sebab, tidak mustahil suatu saat akan ada ancaman baik di dalam maupun luar Indonesia.

“Tidak mustahil suatu saat ada ancaman baik di dalam maupun luar. Oleh sebab itu, pemuda-pemuda ini disiapkan. Nah, Kemhan RI tengah mempersiapkan hal tersebut,” jelasnya.

Sebab, nantinya ada komponen cadangan sebanyak 600 orang yang akan dibina selama tiga bulan dan tebuka untuk seluruh Indonesia.

“Kita begini bukan karena menunggu perang. Justru, kita menghindari perang. Namun, jika ada pun tidak bisa kita hindari,” ujar Hadi.

Orang nomor dua di Benua Etam itu juga mengatakan, tujuan mempersiapkan komponen pertahanan mulai dari SDM dan SDA ini, karena dalam kacamatanya kesadaran bela Negara itu agak berkurang.

“Kemhan melakukan sosialisasi ini agar semakin tumbuh rasa bela Negara di dalam diri para pemuda. Yang penting, jika ingin ikut serta itu badan tidak boleh 5 L (Loyo, Letih, Lunglai, Lesu dan Lebay). Karena, ini kepentingan bela Negara, kalau bisa sebanyak-banyaknya ikut serta. Tapi karena anggaran terbatas makanya dibatasi,” terang Hadi.

Sementara itu ditempat yang sama, Brigjen TNI Fahrid Amran menegaskan bahwa pembinaan komponen cadangan ini terlaksana di seluruh Indonesia, juga untuk mendukung ibu kota negara (IKN).

“Tapi intinya, komponen cadangan ini untuk memperkuat pertahanan Negara. Khususnya memperkuat dan memperbesar kemampuan pemuda dalam menghadapi ancaman militer. Jadi harus kita persiapkan mulai dari sekarang, karena pertahanan itu disiapkan secara dini berdasarkan UUD,” tukasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *