Samarinda, biwara.co – Ananda Emira Moeis, seorang Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan bahwa stok bahan pokok di Kaltim tetap terjaga dan harga-harganya stabil menjelang perayaan keagamaan dan tahun baru pada tahun 2024.
Nanda menekankan betapa pentingnya monitoring dan pengawasan ketat atas alur pasokan bahan pokok ke wilayah tersebut.
Dia juga menyebutkan stabilitas harga bahan pokok di Kaltim memiliki relevansi yang sangat tinggi dan menekankan perlunya tindakan yang tepat untuk menjaga ketersediaan serta stabilitas harga dari komoditas-komoditas penting tersebut.
Dalam situasi seperti ini, menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan menjadi suatu prioritas yang harus diperhatikan secara serius oleh OPD terkait.
Dengan demikian, langkah-langkah yang efektif harus diambil untuk menghindari kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar pada bahan pokok.
“Kita harap ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan di Kaltim tetap terjaga. Dengan begitu, masyarakat dapat merayakan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dengan lebih tenteram. Tapi ingat, semua harus berkolaborasi bersama,” kata Nanda, Minggu (5/11/2023).
Nanda mengingatkan bahwa perhatian terhadap masalah pasokan dan produksi bahan pokok seharusnya tidak hanya muncul saat mendekati acara besar seperti HBKN, tetapi harus menjadi fokus pemerintah sepanjang tahun.
Hal ini penting untuk memastikan alur pasokan dan produksi bahan pokok yang stabil dan berkelanjutan.
Selain itu, Nanda menyoroti pentingnya meningkatkan produksi pangan di Kaltim sebagai langkah menuju kemandirian.
Dengan meningkatkan produksi lokal, provinsi tersebut dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah dan bahkan negara lainnya.
Meningkatkan produksi pangan bukan hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan pengusaha lokal, tetapi juga akan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang berkualitas dan terjangkau.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mendukung pertanian di daerah tersebut.
Dalam jangka panjang, peningkatan produksi pangan di Kaltim juga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi impor bahan makanan.
Sebagai salah satu provinsi penghasil komoditas pertanian seperti kelapa sawit dan karet, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan yang strategis di Indonesia.
“Harus bisa produksi dari dalam daerah untuk kebutuhan kita sendiri. Saya yakin kita mampu menciptakan ketahanan pangan yang lebih besar dan mandiri di masa depan,” tegasnya.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan produksi pangan di Kaltim harus menjadi prioritas utama bagi semua stakeholder terkait.
Hanya dengan kerja sama antara petani, pengusaha, akademisi, serta instansi pemerintah setempat dapat menciptakan sistem pertanian yang efektif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang aman dan berkualitas tinggi. (SR/Adv/DPRDkaltim)