1

Melalui pakem Expo 2021, Pemkab Kukar Harapkan Semangat Wirausaha Muda Sukses

Kutai Kartanegara, biwara.co – Event Pakem Expo 2021 yang bertempat di Lapangan Parkir Gedung Putri Karang Melenu (PKM) resmi dibuka oleh Plt. Asisten II Setkab Kutai Kartanegara, Wiyono bersama Ketua KNPI Kutai Kartanegara Eko Wulandanu.

Expo yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kukar tersebut digelar hingga 14 November 2021. Wiyono, Plt. Asisten II Setkab Kukar menyampaikan sambutan bupati yang menyatakan bahwa kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak masyarakat sudah lama tidak diselenggarakan namun berkat kerjasama semua pihak kemudian kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan mampu membuat laju Covid-19 di Kukar melandai hingga event seperti ini bisa terlaksana.

“Dikepengurusan KNPI yang baru ini, Pakem Expo 2021 merupakan event pertama pengurus DPD KNPI Kukar yang ditujukan terhadap pemuda dibidang kewirausahaan yang diharapakan nantinya bakal membuat kaum milenial bepikiran untuk menjadi pengusaha muda hingga mampu membuka lapangan pekerjaan” tuturnya.

Sambutan Plt. Asisten II Setkab Kukar, Wiyono

Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara agar kaum milenial menjadi pengusaha yang sukses tanpa harus bergantung pada pemikiran menjadi Pegawai Negeri Sipil saja” tambahnya.

Pakem Expo 2021 ini terlaksana merupakan adanya kolaborasi yang saling bersinergi antara Organisasi Kepemudaan dan Pemkab kukar. (rdy/adv)




KNPI Kukar Buka Pakem Expo 2021, Edi Damansyah Harap KNPI Mampu Ayomi UKM

Tenggarong, biwara.co – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Event Pemuda Kreatif Ekonomi Maju (Pakem) Expo. Kegiatan ini resmi dibuka Jumat (5/11/2021) malam, yang akan berlangsung mulai 5 sampai 14 November 2021 di Area Parkir Gedung Putri Karang Melenu, Tenggarong Seberang.

Event ini resmi dibuka dengan pemukulan simbal oleh Plt Asisten II Setkab Kukar Wiyono yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah, bersama Ketua DPD KNPI Kukar Eko Wulandanu. Pelaksanaan Expo dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Pakem Expo ini merupakan kegiatan pertama di kepengurusan yang baru DPD KNPI. Bahkan kepengurusan yang baru ini pun sampai saat ini belum dilantik. Tetapi melalui kegiatan yang besar ini, telah menunjukkan iktikad luar biasa pengurus DPD KNPI Kukar terhadap pemuda, khususnya di bidang kewirausahaan,” ungkap Wiyono membacakan sambutan Bupati.

Pameran ini, sambungnya, merupakan bagian dari bentuk nyata kolaborasi dan sinergi. Untuk kebangkitan bersama antara masyarakat organisasi Kukar, organisasi kepemudaan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Untuk itu mari kita bersama-sama. Baik Pemkab, BUMD, media massa, pihak swasta, dan seluruh Komponen pemuda selalu bergandengan mewujudkan Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia,” tutur Wiyono.

Kata dia, Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin berkomitmen menjalankan roda pemerintahan dengan visi dan misi Kukar Idaman. Yaitu mewujudkan masyarakat Kukar yang sejahtera dan berbahagia.

Di antara 23 dedikasi visi dan misi ini, terdapat lima poin yang berhubungan langsung kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kukar. Di antaranya program Kukar Siap Kerja, Kukar Kaya Festival, Usaha Kecil Idaman, Kukar Kreatif Idaman, dan Dunia Usaha Ramah Lingkungan.

“Untuk itu saya berharap kepada pemuda dan masyarakat di Kukar, ikutilah dan meriahkanlah Kegiatan Pakem Expo 2021 ini dengan baik. Yang kita ketahui kegiatan ini merupakan gagasan dari DPD KNPI Kukar. Gelar seluruh hasil produksi usaha yang dimiliki agar bisa membantu dan mengenalkan kembali masyarakat akan produk yang dimiliki,” ucap Wiyono.

Diuraikan, pertumbuhan UMKM di Kukar menurut data menunjukkan angka kemajuan yang sangat pesat. Karena banyak UMKM yang bermunculan dan tumbuh subur di tengah masyarakat. Bukan hanya di Tenggarong, tetapi juga di seluruh Kecamatan Kukar.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kukar Eko Wulandanu mengatakan kegiatan ini merupakan aksi sosial yang diinisiasi 35 organisasi kepemudaan di Kukar. Berangkat dari keluhan para pedagang kaki lima, pelaku UMKM, selama penerapan PPKM level 4 silam yang tidak bisa maksimal mendapatkan penghasilan.
“Akhirnya saya dan kawan kawan bersepakat membuat kegiatan ini yang bisa menghidupkan ekonomi UMKM, pedagang kaki lima dan ekonomi kreatif pemuda milenial. Akhirnya kami buat Pakem Expo, dengan tujuan ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat skala bawah,” ungkap Eko.

Dia juga mengaku ini pertama kalinya mengadakan kegiatan tanpa bantuan dari pemerintah. Namun demikian Eko berterima kasih karena Pemkab sangat mendukung dengan menyediakan lokasi untuk event dan perizinannya.

Untuk mengantisipasi terjadi kerumunan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi yang dikawal dari kepolisian, Satpol PP, dan pihak kesehatan supaya kegiatan terkontrol dan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.

Pakem Expo 2021 ini juga menghadirkan UMKM fair, automotive show and contest, lomba olahraga tradisional daerah, hiburan rakyat, vaksin gratis, giveaway dan undian menarik. Kemudian lomba make up, lomba tiktok, lomba menyeduh kopi, percussion drum battle, lomba fashion show adat Kutai, dan penampilan kesenian dan budaya. Adapun untuk biaya masuknya hanya Rp 5 ribu. (adv/nei)




Wisata Pantai Panrita Lopi Masih Jadi Primadona Wisatawan Lokal

Tenggarong, biwara.co – Pantai panrita lopi yang terletak di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, kembali dibuka setelah hampir 1 tahun 5 bulan harus terhenti lantaran Pandemi.
Pantai ini bisa menjadi pilihan destinasi pariwisata baru bagi anda yang sudah rindu suasana pantai selama pandemi ini.

Untuk bisa sampai di lokasi ini, anda memerlukan jarak tempuh jalur darat sekitar 95 kilometer dari Kecamatan Tenggarong yang memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam. Namun anda lebih dekat jika dari Kota Samarinda.

Sampai dilokasi anda langsung dimanjakkan dengan suasana pantai yang sangat indah, untuk menginap 1 malam anda cukup merogoh isi kantong sebesar 20 ribu rupiah saja. Pihak pengelola pantai panrita lopi, Daeng Lompo mengatakan, kegiatan wisata di pantai tersebut berangsur pulih, sejak dibuka kembali beberapa bulan lalu. Dia juga mengatakan antusias masyarakat juga sangat tinggi selama pandemi, setiap minggu pantai ini hanya kedatangan 1500 pengunjung, namun sejak di buka bisa mencapai 3000 pengunjung.

“Alhamdulillah, masih bisa di buka. Ini juga berkat kepercayaan pemerintah Kukar kepada kami dalam menjaga prokes para pengunjung yang datang ke sini,” ungkap Lompo sapaan akrabnya

Objek pariwisata pantai panrita lopi, di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara, memberdayakan warga lokal Kecamatan Muara Badak untuk berjualan di area pantai.

Salah satu pedagang jajanan warung di pantai panrita lopi, Suryani mengatakan dalam seminggu ia dapat meraup keuntungan dari hasil jualannya sebesar 3 juta rupiah.

“Semoga saja Pandemi bisa berahir. Ini kami seperti mulai dari nol lagi setelah lama ditutup akibat covid,” ujar Suryani.

Camat Muara Badak turut mengapresiasi atas upaya setiap pengelola pantai yang ada di Muara Badak untuk tetap memprioritaskan protokol Kesehatan.

“Kami tetap berharap, para pengelola bisa menjaga Prokes pengunjungnya. Minimal harus tegas untuk peraturan menggunakan masker saat berada di tempat wisata,” Pungkas Arfan Camat Muara Badak. (adv/nei)




Beri Dukungan Ke KNPI, Dispora Kukar Sebut Dana Mandiri KNPI

Tenggarong, biwara.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memberi dukungan pada kegiatan Pemuda Kreatif Ekonomi Maju (Pakem) Expo 2021 yang digelar DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk membangkitkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). .

“Pakem Expo digagas Ketua DPD KNPI Kukar Eko Wulandanu tidak menggunakan dana APBD Kukar dan Dispora sangat mendukung kegiatan itu,” ungkap Plt Kepala Dispora Kukar Fida Hurasani di Tenggarong, Kamis.

Kegiatan dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 5 hingga 14 November 2021, di area parkir Gedung Putri Karang Melenu, Kecamatan Tenggarong Seberang.

Menurut Fida kegiatan Pakem Expo merupakan salah satu program Ketua KNPI yang ingin mencoba menggandeng rekan-rekan dunia usaha khususnya para pelaku UMKM.

Fida Hurasani yang akrab dipanggil Afe mengatakan hal itu juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah, Satgas Gakkum dengan memberikan rekomendasi pelaksanaan Expo di masa pandemi yang masuk level dua.

“Apalagi kegiatan Pakem Expo dalam rangka membangkitkan kembali semangat dan memulihkan perekonomian di Kukar,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, semenjak diberlakukan PPKM level 4, banyak pembatasan-pembatasan salah satunya penerapan jam malam.

Fida menegaskan giat ekonomi harus didukung dan mendapat perhatian, beberapa bulan lalu Kukar masih level 4, kondisi teman-teman pelaku UMKM memprihatinkan.

Saat ini menjadi tanggung jawab moril memberikan dukungan untuk membangkitkan pelan-pelan roda perekonomian masyarakat Kukar.

Dia berharap melalui Expo semoga bisa membantu pelaku UMKM secara perlahan untuk kembali merangkak pulih meskipun secara bertahap mulai lagi usahanya. (adv/nei)




Lawan Narkoba, Pemkab Kukar dan BNN Launching Desa Bersinar di Desa Bangun Rejo

Tenggarong, biwara.co – Dalam rangka melawan Narkoba, Pemkab Kukar bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur melaunching Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang bertempat di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemerintah Kabupaten Kukar yang di wakili oleh Asisten I Setkab Kukar Ahmad Taufik juga dihadiri langsung oleh Kepala BNN provinsi Kalimantan Timur Pol. Wisnu Andaya yg secara bersama melaunching program Desa Bersih Narkoba tersebut.

Desa Bersinar merupakan program pemerintah yang berkomitmen untuk memerangin dan memberantas Narkoba hingga tingkat terkecil seperti tingkat RT.

Ahmad Taufik Asisten I Setkab Kukar menyampaikan sambutan Bupati bahwa untuk mewujudkan Desa Bersinar perlu sinergitas dan dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti halnya saat ini BNN melakukan upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang juga masuk dalam misi Bupati Kukar salah satunya ialah membangun Sumber daya yang berakhlak mulia.

“Tentu Desa Bersinar ini sejalan dengan prioritas Pembangunan Nasional terkait Pembangunan Desa, karena untuk mencapai keberhasilan pembangunan Nasional diperlukan Pembangunan desa yang kondusif, aman serta layak bagi masyarakat” Ujarnya.

Diharapkan dengan adanya desa Bersih Narkoba ini dapat menguatkan semangat Masyarakat dalam mencegah peredaran Narkoba. Kemudian Kepala BNN kaltim Pol.Wisnu Andaya mengemukakan bahwa kenapa pihaknya menunjuk desa Bangun Rejo sebagai desa Bersih Narkoba karena sebelumnya di wilayah Desa Bangun rejo terdapat oknum peredaran Narkoba hingga sekarang dengan adanya Program ini Desa Bangun Rejo bersih dari Narkoba tentunya nantinya program tersebut dibarengi dengan pelatihan-pelatihan juga pembinaan serta rehabilitasi untuk Masyarakat.

“Tahun ini tidak Hanya desa Bangun Rejo saja yang akan dilaunching tetapi ada 3 desa lainnya, yaitu desa Badak Baru, Kembang Janggut dan desa yang berada di Kota Bangun.” Tambahnya. Dengan ditunjukkan desa Bangun Rejo sebagai Pilot Project, Kepala Desa Bangun Rejo Suprapto mengucapkan terima Kasih dan berharap desanya kedepan akan menjadi subjek tidak hanya objek saja. (rdy/adv)




Dinsos Kukar Uji Coba Transformasi Digital Penyaluran Bantuan Sosial Non-Tunai

Tenggarong, biwara.co – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelar sosialisasi uji coba Transformasi Digital Penyaluran Bantuan Sosial non-Tunai. Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinsos Kukar Hamly di Ruang Serba Guna, Kantor Dinsos Kukar pada Kamis (4/11/2021).

Hamly mengatakan program nasional sudah cukup lama berlangsung di Kukar, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2013 lalu, pembayarannya dibayarkan melalui Kantor Pos, kemudian beralih melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) pada tahun 2017. Sedangkan untuk Program BPNT dimulai pada tahun 2018, yang merupakan penganti program Beras Sejahtera (Rastra).

“Penyaluran bantuan sosial non tunai untuk membangun metode penyaluran bantuan yang memudahkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di wilayah Kab Kukar,” katanya.

Realisasi penyaluran alokasi bantuan PKH tahun 2021 dipilih dua kecamatan yang ada di Kukar yakni kecamatan Loa Janan dan Kecamatan Loa Kulu. Untuk kecamatan Loa Janan yang mendapatkan PKH, yakni Desa Loa Duri Ilir sebesar Rp 218.700.000 dengan realisasi penyaluran 99.1 persen yaitu Rp 216.775.000 sedangkan untuk Kecamatan Loa Kulu yakni Desa Margahayu dengan alokasi PKH sebesar Rp 135.675.000 dengan realisasi penyaluran 99,7 persen yaitu sebesar Rp 135.300.000.

Ety Humaini dari Kementerian Sosial RI mengatakan, tujuan dari uji coba transformasi digital ini adalah menguji rancangan dan mekanisme transaksi dalam penyaluran bantuan sosial non tunai, serta memastikan kesiapan dan keterlibatan semua pihak yang terkait termasuk pemangku kepentingan.

Dijelaskannya kisaran besar bantuan uji coba ini untuk PKH diberikan sesuai besaran per penyaluran. Untuk program sembako sebesar Rp 200.000 per penyaluran, kemudian bantuan subsidi LPG sebesar Rp 60.000, bantuan subsidi listrik sebesar Rp 50.000 per penyaluran. (adv/nei)




Gasing Kutai, Permainan Tradisional Yang Masih Dipertahankan

Tenggarong, biwara.co – Norsyamdani (39) adalah seorang pegiat permainan tradisonal asli Kutai. Dani sapaan akrab warga Mangkurawang Kabupaten Kutai Kartanegara mengaku upayanya dalam melestarikan permainan tradisional masih sedikit terhambat, lantaran di era digital ini, masyarakat dikatakan lebih tertarik dengan smartphone nya.

“Dengan membentuk komunitas permainan tradisional, ini sebagai bentuk upaya kami untuk terus mempertahankan warisan leluhur,” kata Dani

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dengan suatu titik, yang menyerupai pergerakan Angin Putting Beliung. Dilansir dari Wikipedia, Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Bukan saja merupakan permainan yang di mainkan oleh anak-anak dan orang dewasa, gasing juga kerap digunakan untuk hal hal lain berjudi dan ramalan nasib.

Gasing yang merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti, Kalimantan Timur (Kaltim) juga memiliki ciri khas tersendiri. Gasing yang disebut warga Kutai dengan sebutan Begasing itu ada sudah sejak Kerajaan Mulawarman.

Munurut salah satu pengrajin gasing, Narsyamhadi, gasing di kutai di adopsi dari para pedagang asal Melayu

“Asal mula gasing muncul di Kukar itu kemungkinan karena adanya pengaruh dari pedagang Melayu. Permainan ini pun mulai di gemari oleh masyarakata Desa hingga di kerajaan secara menyeluruh,” terang Dani. Sapaan akrab pengrajin gasing.

Di Indonesia, gasing memiliki ciri yang berbeda beda, mulai dari bentuk hingga bahan yang di gunakan untuk gasing. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun di era sekarang, gasing sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Namun di tanah kutai, Dani sebagai penggiat gasing terus berupaya agar ciri khas gasing Kutai tidak sirna.

Pembuatan gasingpun juga mulai beragam, mulai dari pahatan, hingga menggunakan mesin. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

“bahan dari begazing ini, terbuat dari kayu khas Kaltim. Itu dua jenisnya, ada Ulin sama Kayu Benggeris. Kayu ini Cuma ada di kaltim,” imbuhnya

Untuk Kutai sendiri, memiliki beberapa jenis bentuk gasing, dengan berbeda beda permainan. Mulai dari, jenis buah pelele, Jenis Tungkul, Pendada, Buong, Perangat, dan terahir adalah gasing Bengor. Dari keenam gasing tersebut, menjadi icon ciri khas gasing asal kutai.

“Gasing yang paling viral di jaman dulu itu yang masih di mainkan sama kerajaan adalah gasing Tungkul, ini gasing agak tinggi dari yang lainnya,” ucap Dani.

Cara bermain gasing pun berbeda beda. Dalam penjelasan dani, gasing memiliki 3 jenis permaian gasing yaitu, Beragaan, atau adu tumbuk, beregu atau adu pukul beregu, dan bekurai atau disebut dengan ketahanan berputar gasing.

“3 jenis permainan ini juga harus menggunakan jenis gasing yang sesuai. Misalnya betumbuk itu pakenya gasing Pelele,” jelas Dani

Permainan gasing yang semakin mulai tergerus oleh perkembangan zaman ini, semakin mengancam hilangnya salah satu warisan leluhur di tanah Kutai. Bukan hanya kehilangan peminat main, Dani menyebut, pengrajin gasing tradisional juga mulai berkurang.

“Gasing ini yang bakal kemungkinan bakal punah, makanya saya sangat memelihara gasing tradisonal di Kukar. Saya berharap gasing ini tetap lestari di Indonesia,” tuturnya

Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki sejarah kerajaan Hindu pertama di Indonesia, memiliki potensi budaya leluhur yang masih kental setelah Bali. Namun dengan semakin canggihnya zaman, perlahan budaya khas situ mulai semakin pudar. Salah satu yang paling menonjol itu adalah hilangnya pengetahuan anak zaman sekarang tentang permainan tradisional.

Dani menyebut, upaya pemerintah Kukar memang masih kurang serius dalam mempertahankan permainan rakyat itu.

“Pemkab memang menghargai budaya, tapi sayangnya, untuk sampai ke tingkat keseriusan itu belum terlihat. Entah mungkin terlalu banyak yang mereka fikirkan. Hingga permanaian rakyat ini harus di kebelakangkan,” beber Dani
Dani berharap agar pemerintah dapat lebih serius, contoh yang di maksud Dani adalah, mengepayakan, pemainan tradisional tetap di kenal oleh seluruh kalangan.

“Bahkan kalau bisa, ada perbup yang dibuat khusus untuk kesenian tradisonal, seluruh sekolah wajib memiliki ekstrakurikuler permaianan tradisional, semua opd, setiap hari Jumad bisa lakukan permaianan sebagai ganti olahraga mederen. Gasing kan juga olah raga. Kalau ini dilakukan, kami yakin, permaian warisan itu, semakin banyak di minati nantinya,” tuangnya

“Pembinaan untuk anak anak muda Kukar tentang pembuatan gasing juga harus dilahirkan,” lanjutnya
Ditemui di tempat berbeda, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menjelaskan, hingga saat ini, upaya pemerintah untuk mengenalkan permaianan tradisional itu, masih terus mereka jalankan, bahkan hingga ke mancanegara.

Edi mengaku, saat bangsa ini terkena pandemi, Edi harus mengurangi itensitas berkerumun, yang membuat beberapa Even permainan tradisonal yang sudah 4 kali ia selenggarakan harus tertunda.

“Kami sudah terus upayakan kok, bahkan kami buat eventnya, kemarin kan ramai banget itu sebelum pandemi. Ini tertunda karena pandemik,” ujarnya

Bahkan Edi menyebut, beberapa sekolah di Kukar sudah menjalankan ekstrakurikuler permainan tradisional itu.

“Ya lagi lagi karena pandemi, jadi untuk keseluruhan sekolah belum bisa di lakukan,” Pungkasnya.




Sate Payau Menjadi Ciri Khas Kuliner Kutai Kartanegara, Elly : Pedagang Sate Payau Mulai Sulit Ditemui

Tenggarong, biwara.co – Sate adalah salah satu makanan khas di Indonesia. Bahkan menjadi makanan kegemaran baik kaum milenial maupun kaum tua.

Nah! Bicara soal sate, Pulau Kalimantan juga memiliki kuliner khas yang mengadopsi sate. Meski nama sama dengan sate lainnya, di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang lebih menjadi ciri khas daging tusuk bakar itu ialah Sate Rusa. Atau kerap di sebut warga kaltim dengan Sate Payau.

“Kaltim umumnya di kepulauan Kalimantan ya, itu memang makanan sate yang paling Khas dan dicari wisatawan ya Sate Payau (Rusa),” kata Elly Hartati Rasyid, salah satu cucu dari mendiang pahlawan kesultanan Kutai Bernama Muso Salim, yang merupakan salah satu pejuang asal Kaltim dan Lahir di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kaltim dulunya adalah Kerajaan Kutai Martadipura atau Kutai Martapura yang pada abad ke 4 (300 Masehi) memiliki mayoritas penduduk dengan memeluk agama Hindu.

Dalam masa kerajaan itu, makanan khas kutai sangat beragam dengan mangadopsi gaya kuliner dari Belanda dan India saat itu. Selain itu, makanan berjenis daging yang paling menjadi santapan pokok warga Kalimantan ialah daging Rusa. Pasalnya, saat itu di kaltim hewan Rusa menjadi salah satu hewan liar yang paling sering di temui di Kaltim khususnya wilayah Kutai Kartanegara.

“Dulu sekali, masih jaman kerajaan, di Kepulauan Kalimantan ini, agama mayoritas adalah Hindu, nah umat hindu itu, tidak makan daging Sapi. Sapi itu sakeral kan. Di sini juga yang paling banyak itu Payau. Jadi warga yang berburu ya pasti berburu Payau,” jelas Elly sapaan akrab Penerus Usaha Warung Makan Sate legendaris di Tenggarong.

Meski menjadi pekerjaan rutin warga Kukar untuk berburu Payau saat itu, nama sate baru mulai tenar sejak tahun 60an di tanah Kutai. Usaha Sate yang dilakoni oleh ibu beranak 3 itu ialah bagian dari warisan almarhum ibunya (H.Ratni).

“Jaman 60an itu sih menurut cerita almarhum ibu, sate itu memang sudah di kenal di kalangan masyarakat Indonesia, itu bawaan dari Belanda dan India. Nah untuk Sate Payau sendiri, hanya ikut ikut satenya. Cuma dagingnya saja yang diganti. Karena kita kan susah daging sapi. Apa lagi di kampung ni, banyak yang keliaran itu Payau. Jarang bisa temukan Sapi. Apalagi Payau memang sudah jadi makanan hari hari di sini,” ucapnya

Menjadi makanan daging khas di Kutai, penjual sate payau ramai ditemui di setiap sudut Kota Raja itu. Elly pun sempat ikut menjual sate Payau. Meski begitu, Elly lebih banyak menjaul sate Ayam.

“Jadi kan tahun 60an itu, di Kutai sudah masuk agama islam, Sapi sudah bisa di konsumsi. Meskipun habitatnya di Kaltim itu sedikit. Saya paling banyak Cuma jual sate Ayam, sate dari Payau dan Sapi itu jarang mau nyetok. Soalnya mahalkan. Tapi banyak loh yang cari” ungkapnya.

Namun saat ditanya, hewan berkaki empat dengan tandug menyamai ranting itu saat ini telah menjadi hewan yang di lindungi. Elly pun mengaku, sudah lama tidak menjual sate Rusa.

“Saya tahu dari keluarga, tahun 1999 kalau tidak salah, perburuan binatang Rusa sudah tidak diperbolehkan untuk di buru. Warung saya juga sudah tidak jual. Kan memang jarang jual,” imbuhnya

“Sekarang saja, pedagang sate payau mulai sulit ditemui,” lanjutnya

Meski sejak tahun 1999, satwa liar itu telah di lindungi oleh pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar. Walau dilindungi oleh Undang Undang, namun di Kaltim, tidak sedikit masyarakat yang masih berburu Rusa.

“Perdagangan daging Rusa di Kaltim saat ini masih ada. Meskipun sudah ada peraturannya kan, tapi kebutuhan warga Kaltim, apa lagi di pedalaman sana. Itu masih banyak yang berburu Rusa,” papar Elly yang juga bekerja sebagai Anggota Legeslatif dan duduk di tingkat Provinsi.

Bahkan menurut Elly, warga adat kerap menjadikan Daging Rusa sebagai Obat Tradisonal. Akibat itu lah, jelasnya, pertumbuhan Rusa di Kaltim semakin berkurang.

“Sudah jelas ini menjadi bagian dari PR besar pemerintah daerah. karena hewan liar yang dilindungi ini, populasinya, sudah berkurang. Biasanya jaman saya kuliah saja, Rusa itu sering terlihat di hutan daerah kebun warga. Sekarang hampir tidak ada,” pungkasnya. (adv/nei)




Sukses Terselenggara, Bupati Tutup MTQ Ke- 42 Muara Badak

Tenggarong, biwara.co – Gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke-42 yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Oktober di Muara Badak sudah resmi ditutup oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah pada tanggal 03 Oktober 2021.

Arfan selaku Camat Muara Badak menyampaikan dalam sambutannya bahwa penyelenggaraan berjalan dengan lancar, aman dan tertib .

“Sebanyak 653 orang dari peserta lomba yang mengikuti MTQ ke -42 tentunya ada yang berhasil meraih juara tetapi ada juga yang belum meraih prestasi” ujarnya.

Ia meyakini semua kafilah yang mengikuti MTQ di kecamatan Muara Badak ini adalah pemenang di hadapan Allah SWT karena telah berjuang memuliakan Alqur’an nulkarim.

Kemudian Bupati yang hadir sekaligus menutup acara tersebut mengatakan berdasarkan pemantauan dan laporan yang ia terima bahwa selama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) berlangsung, semua alat kelengkapan organisasi MTQ mulai Panitia Pelaksana, Tim Musabaqah, Tim Kerja, Tim Verifikasi, Dewan Pengawas dan Dewan Hakim telah menjalankan tugas dan fungsinya secara baik.

Bupati Kutai Kartanegara saat menutup MTQ Ke-42 Muara Badak, Eddi Damansyah

“Inilah konsep gotong royong (Betulungan) yang masih sangat relevan untuk terus di lestarikan ditengah-tengah masyarakat kita” ucap Edi Damansyah, Bupati Kukar.

Dalam pelaksanaan MTQ ini bagi peserta yang mengikuti lomba sudah diperoleh para Qori’-Qari’ah, Hafidz-Hafidzah, Mufassir-Mufassirah serta Khathath – Khatthathah berprestasi terbaik pada tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ia menuturkan, selanjutnya dari hasil MTQ ini, akan dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh LPTQ Kabupaten Kutai Kartanegara sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dalam rangka mempersiapkan keikutsertaan para Duta terbaik yang akan mewakili Kabupaten Kutai Kartanegara pada MTQ ke-43 tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 di Kota Samarinda.

“Kami berharap dengan pola pembinaan dan persiapan yang terencana, terstruktur dan terukur, Kabupaten Kutai Kartanegara akan mampu mempertahankan Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Timur. “Pungkasnya. (rdy/adv)




MTQ Ke 42 Kukar Berakhir, Tenggarong Pertahankan Juara Umum dan Loa Kulu Sebagai Penyelenggara Berikutnya

Tenggarong, Biwara.co – Kecamatan Tenggarong berhasil mempertahankan Juara Umum Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 42. Kepastian pemenang tersebut setelah Koordinator Dewan Hakim Suprianto, membacakan surat keputusan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) pada malam penutupan MTQ di Kecamatan Muara Badak, Rabu (3/11/2021) malam.

“Dari hasil keputusan rapat Dewan Hakim MTQ Ke 42 Tingkat Kabupaten Kukar tahun 2021 tanggal 3 November 2021, menetapkan juara umum MTQ tahun ini diraih kembali Kafilah Kecamatan Tenggarong dengan nilai 60, usulan peringkat dua tuan rumah Kecamatan Muara Badak dengan nilai 59, peringkat 3 Loa Janan nilai 59, peringkat 4 Tenggarong Seberang nilai 34, peringkat 5 Muara Jawa nilai 30,” kata Suprianto dalam sambutannya.

Selain itu, untuk peringkat 6 diraih oleh Loa Kulu dengan pemcapaian nilai 25, peringkat 7 didapat oleh Kecamatan Anggana dengan nilai 25, peringkat 8 Muara Muntai dengan nilai 24, peringkat 9 Muara Wis nilai 22, peringkat 10 Samboja nilai 21, peringkat 11 Sebulu nilai 19, peringkat 12 Marangkayu nilai 18, peringkat 13 Muara Kaman nilai 14, peringkat 14 Tabang nilai 6, peringkat 15 Sanga-sanga nilai 4, peringkat 16 Kembang Janggut nilai 3, peringkat 17 Kota Bangun nilai 1 dan terakhir peringkat 18 Kenohan nilai 1.
“Dengan diraihnya Juara Umum MTQ Ke 42 oleh para Kafilah Kecamatan Tenggarong maka berhak menerima piala bergilir dan piala tetap Bupati Kutai Kartanegara,” ungkap Suprianto.
Selain membacakan keputusan juara umum MTQ, Suprianto juga membacakan surat keputusan LPTQ Kabupaten Kukar tentang tempat penyelenggaraan MTQ Ke 43 Tingkat Kabupaten Kukar tahun 2022 yakni di Kecamatan Loa Kulu.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah turun hadir dipenutupan MTQ itu. Edi mengaku puas atas pelayanan yang diberikan oleh tuan rumah di Kecamatan Muara Badak

“Saya dapat laporan dari para Kafilah bahwa pelayanan tuan rumah sangat bagus, pemondokannya bagus dan masyarakat Muara Badak sangat ramah, maka saya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Muara Badak, tentunya keberhasilan pelaksanaan ini tidak terlepas dari peran seluruh masyarakat Muara Badak,” ujar Edi Damansyah.

Orang nomor satu di Tanah Kutai itu berharap, agar capaian prestasi para Kafilah di MTQ Ke 42 ini harus menjadi dasar untuk melakukan evaluasi, baik LPTQ Kabupaten, LPTQ Kecamatan dan LPTQ Desa serta Kelurahan agar semua cabang yang diperlombakan dapat diikuti oleh semua Kafilah dari 18 Kecamatan.

Camat Muara Badak Arfan membeberkan, bahwa penyelenggaraan MTQ Ke 42 di Muara Badak di akui berjalan lancar, aman dan tertib. Mulai dari kedatangan para Kafilah 18 Kecamatan dari 28 Oktober sampai pada malam penutupan MTQ 3 November 2021 ini, kegiatan tersebut mampu menerapkan protokol Kesehatan dengan baik.

“Kepada para juara kami selamat, semoga bisa melanjutkan mewakili Kukar pada MTQ ke tingkat Provinsi Kaltim yang dilaksanakan di Kota Samarinda tahun depan, semoga Kukar berhasil mempertahankan juara umum MTQ 5 tahun berturut-turut,” tutupnya. (*)(adv/nei)