1

Sumur Bor Tenaga Surya di Sumber Sari, Inovasi Atasi Kekeringan

Tenggarong, biwara.co – Kodim 0906/KKR, Program TNI Manunggal Air Bersih (TMAB), dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi kekeringan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu. Pembangunan sumur bor tenaga surya telah selesai, menandai kemajuan signifikan bagi para petani.

Dengan panel surya yang efisien, sumur bor ini menjamin pasokan air yang stabil dan berkelanjutan, tanpa memerlukan biaya operasional. Ini merupakan langkah penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sutarno, Kepala Desa Sumber Sari, menjelaskan bahwa sumur bor ini telah mengatasi masalah irigasi yang menjadi kendala utama selama musim kemarau. “Sumur ini memberikan akses air yang dibutuhkan untuk pertanian,” kata Sutarno.

Dengan lahan pertanian yang luas, sumur bor tenaga surya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan warga. Sutarno menekankan bahwa inovasi ini akan mendukung visi Pemkab Kukar dalam menjadikan wilayahnya sebagai pusat pangan yang penting.

“Kami berharap sumur bor tenaga surya ini akan membantu kami mencapai tujuan besar tersebut,” ucap Sutarno. (adv/kominfokukar)




Dukungan Anggaran Rp20 Miliar untuk Pabrik Rumput Laut di Muara Badak

Tenggarong, biwara.co – Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan pabrik rumput laut yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak. Pembangunan ini, yang saat ini dalam tahap penyelesaian infrastruktur pendukung termasuk pagar, tempat ibadah, dan peningkatan jalan, ditargetkan untuk selesai sebelum penutupan tahun ini.

Sayid Fathullah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kukar, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan fasilitas penunjang yang akan memastikan operasional pabrik berjalan efektif,” ucap Sayid.

Pabrik yang dijadwalkan untuk beroperasi pada tahun depan diharapkan menjadi pusat industri agrikultur rumput laut di Kukar. “Kami menargetkan penyelesaian semua komponen penting pabrik pada Desember 2024,” imbuh Sayid.

Pabrik ini diharapkan akan meningkatkan nilai jual rumput laut lokal dan menciptakan peluang kerja baru yang signifikan. “Pabrik ini diharapkan dapat memberikan harga yang lebih baik bagi hasil panen petani rumput laut, serta membuka peluang kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran,” terang Sayid.

Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor lain, dengan memanfaatkan potensi besar dari agrikultur rumput laut. Langkah ini dipandang sebagai upaya yang akan membawa kesejahteraan bagi petani rumput laut di Kukar. (adv/kominfokukar)




Kukar Dirikan Posko THR, Upaya Perlindungan Hak Pekerja

Tenggarong, biwara.co – Menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah mengambil langkah penting dengan mendirikan posko pengaduan THR. Keputusan ini merupakan tanggapan atas Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan terkait pembayaran THR tahun 2024 kepada pekerja dan buruh.

Posko yang akan dibuka dua hari sebelum Idul Fitri ini akan berada di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kukar, sebagai bukti komitmen pemerintah daerah dalam memastikan hak-hak pekerja terpenuhi.

Suharningsih, Kepala Bidang Pemutusan Hubungan Industrial Disnakertrans Kukar, menegaskan bahwa posko akan menerima pengaduan jika perusahaan tidak memberikan THR satu minggu sebelum hari raya. “Kami akan mengaktifkan posko di kantor kami dengan dua petugas yang akan melayani pengaduan terkait THR,” ujarnya.

Posko akan beroperasi mulai H-2 Syawal dan akan tetap buka selama masa liburan lebaran. Disnakertrans sudah menyiapkan petugas yang akan berjaga selama liburan untuk memastikan pengaduan dari karyawan perusahaan dapat direspon dengan segera.

Perusahaan yang tidak mematuhi pembayaran THR akan menghadapi konsekuensi serius, termasuk sanksi administratif hingga pidana, sesuai dengan Peraturan Menaker Nomor 6/2016. “Kami akan tegas dalam memberikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar ketentuan ini,” tegas Suharningsih.

Inisiatif posko THR ini diharapkan dapat memastikan semua pekerja mendapatkan hak mereka tepat waktu, sehingga mereka dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian. (adv/kominfokukar)




Desa Kerta Buana, Revolusi Hijau Menuju Masa Depan Pertanian

Tenggarong, biwara.co – Memasuki tahun 2024, Desa Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong telah menapakkan jejak signifikan dalam pembangunan pertanian. Selesainya pembangunan turap sungai induk, sistem irigasi yang modern, dan pengecoran jalan pertanian sepanjang 200 meter telah menjadi tonggak kemajuan desa.

Kepala Desa Kerta Buana, I Dewa Ketut Basuki, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Proyek-proyek yang kami mulai di awal tahun 2024 kini telah selesai, dan ini merupakan langkah besar bagi pertanian desa kami,” ujar Basuki.

Namun, ada tantangan yang dihadapi. Pembangunan gazebo di beberapa lokasi sawah belum terlaksana karena belum semua petani memberikan izin. Basuki menambahkan, “Kami terus berusaha memberikan pemahaman kepada petani tentang manfaat gazebo, agar mereka mendukung rencana ini.”

Rencana pembangunan tidak hanya mencakup sawah, tetapi juga pembangunan gazebo di lapangan bola berukuran 8×10 meter, yang diharapkan menjadi tempat berkumpul komunitas dan anak-anak.

Basuki juga mengungkapkan bahwa ada rencana dari perusahaan tambang batubara untuk membuat wisata sawah di desa, yang akan dilengkapi dengan gazebo-gazebo. “Pembangunan gazebo akan menambah nilai estetika dan fungsi sosial,” imbuhnya.

Mengenai anggaran, Basuki menjelaskan bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan dana yang signifikan. “Sekitar Rp 500 juta telah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pertanian,” tutur Basuki, menegaskan komitmen pemerintah desa dalam mendukung pertanian Desa Kerta Buana. (adv/kominfokukar)




Desa Muara Enggelam, Keindahan Tersembunyi yang Mengapung di Danau Melintang

Tenggarong, biwara.co – Di tengah-tengah Danau Melintang, terdapat sebuah desa yang menawarkan keindahan alam yang mempesona. Desa Muara Enggelam, berbeda dari desa-desa lain di Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah sebuah komunitas yang seluruhnya terapung di atas air.

Rumah-rumah di desa ini dibangun dengan keahlian yang diwariskan turun-temurun, memastikan mereka dapat bertahan di atas air. Penduduk desa, yang berjumlah ratusan, mengandalkan perahu sebagai alat transportasi dan mata pencaharian utama mereka adalah nelayan.

Desa Muara Enggelam memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan pariwisata dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Salah satu inisiatifnya adalah mengubah pohon-pohon tua menjadi homestay yang menawarkan ketenangan bagi para wisatawan yang mencari kedamaian.

Kepala Desa Muara Enggelam, Madi, mengungkapkan, “Kami ingin meningkatkan pendapatan warga dan desa melalui pariwisata.” Rencana pengembangan termasuk pembangunan penginapan terapung, yang akan menambah pesona bagi mereka yang ingin merasakan kehidupan di atas air.

Madi juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dalam pengembangan pariwisata. Desa Muara Enggelam berkomitmen untuk menjaga ekosistem lokal dan memastikan bahwa kegiatan wisata tidak akan merusak lingkungan.

Pengembangan pariwisata ini diharapkan melibatkan generasi muda, khususnya milenial, yang dapat berkontribusi melalui kreativitas dan promosi. Madi berharap, “Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan melihat potensi desa kami.”

Desa Muara Enggelam siap menyambut masa depan yang cerah dengan menggabungkan tradisi, keberlanjutan, dan inovasi, menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. (adv/kominfokukar)




Madu Kelulut Desa Teluk Dalam, Olahan Berkhasiat yang Mampu Cegah Kanker

Tenggarong, biwara.co – Di balik keheningan alam Kutai Kartanegara, tersembunyi sebuah desa yang kini menjadi sorotan karena inovasi madu kelulutnya, Desa Teluk Dalam. Supian, sang Kepala Desa, dengan penuh semangat memaparkan bagaimana desanya bertransformasi menjadi produsen madu kelulut yang diakui.

“Produksi madu kelulut kami berkisar antara 100 hingga 200 botol per bulan. Ini merupakan sumber kebanggaan dan pendapatan bagi pemuda desa kami,” kata Supian. Ia menegaskan bahwa pemuda desa adalah kunci sukses dari keberlanjutan produksi madu kelulut.

Lebah kelulut, meski berukuran mini, hanya 3 hingga 4 milimeter, namun memiliki kemampuan luar biasa dalam menghasilkan madu yang kaya manfaat. Madu ini terkenal akan khasiatnya dalam mengatasi peradangan, mencegah kanker, menurunkan berat badan, sebagai antibakteri alami, serta memperkuat sistem imun.

Desa Teluk Dalam terus berupaya meningkatkan produksi madu kelulut, didorong oleh manfaat kesehatan dan potensi ekonominya. “Kami bersyukur atas bantuan sarang kelulut dari Dinas Kehutanan Kaltim,” tambah Supian.

Dengan adanya 200 kotak sarang kelulut, madu kelulut kini siap dipasarkan. “Kami memulai penjualan dari outlet di pinggir jalan, yang sudah dikenal luas oleh para pencari madu,” ujar Supian.

Kendati penjualan terfokus pada outlet lokal, permintaan terhadap madu kelulut terus bertumbuh. Supian berharap, melalui kerjasama dan gotong royong, Desa Teluk Dalam akan terus berkembang dan madu kelulut akan menjadi ikon kemajuan ekonomi desa. (adv/kominfokukar)




Safari Ramadan Tenggarong Seberang Menghubungkan Masyarakat dengan Tradisi dan Keimanan

Tenggarong, biwara.co – Di tengah keheningan malam Ramadan yang sarat makna, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, mempersembahkan Safari Ramadan. Inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mempererat tali persaudaraan dan memperteguh nilai-nilai spiritual. Camat Tego Yuwono, dengan penuh kehangatan, menegaskan bahwa Safari Ramadan adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah kecamatan untuk berada lebih dekat dengan warganya.

“Kami berkomitmen untuk menguatkan ikatan sosial dan spiritual di tengah-tengah kita. Ini juga menjadi sarana kami untuk menyampaikan informasi terkini tentang program pembangunan yang sedang berlangsung dan rencana ke depan,” ungkap Tego.

Safari Ramadan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai kesempatan emas bagi warga untuk berbuka puasa bersama, mengikuti siraman rohani, dan melaksanakan shalat tarawih bersama, yang semuanya meningkatkan dimensi spiritual di bulan suci ini.

“Ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat kerjasama dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai pembangunan yang inklusif dan merangkul semua pihak,” lanjut Tego.

Kegiatan Safari Ramadan ini dijadwalkan berlangsung mulai Rabu, 20 Maret 2024, dengan agenda kunjungan ke sebelas desa dari total delapan belas desa di kecamatan.

“Kami memilih sebelas desa yang akan kami kunjungi tahun ini karena keterbatasan waktu, namun kami berjanji bahwa desa-desa yang belum kami kunjungi akan menjadi prioritas kami di masa yang akan datang,” terang Tego.

Jadwal Safari Ramadan Kecamatan Tenggarong Seberang adalah sebagai berikut:

Rabu, 20 Maret: Berkumpul di Kantor Desa Bhuana Jaya.
Jum’at, 22 Maret: Berbuka puasa di Musholla Daarul Hijroh, Desa Suka Maju.
Sabtu, 23 Maret: Shalat tarawih di Masjid Jami Nurul Muhajirin, Desa Mulawarman.
Rabu, 27 Maret: Siraman rohani di Masjid Al Mujahidin, Desa Embalut.
Jum’at, 29 Maret: Tausiyah di Pondok Pesantren Nahdatul Waton, Desa Bangun Rejo.
Sabtu, 30 Maret: Ibadah bersama di Masjid Nurul Iman, Desa Perjiwa.
Minggu, 31 Maret: Diskusi keagamaan di Gedung Lasqi, Kantor Kecamatan.
Senin, 01 April: Kegiatan sosial di Masjid Baitul Anwar, Desa Karang Tunggal.
Rabu, 03 April: Pertemuan komunitas di Masjid Baiturrahman, Desa Loa Lepu.
Jum’at, 05 April: Kegiatan keagamaan di Masjid Al Qomar, Desa Teluk Dalam.
Minggu, 07 April: Pembinaan umat di Masjid Al Muttaqin, Desa Loa Raya.

Dengan adanya Safari Ramadan ini, diharapkan akan tercipta pembangunan yang lebih berkelanjutan dan partisipatif, serta memperkuat hubungan sosial dan spiritual di Kecamatan Tenggarong Seberang. (adv/kominfokukar)




Kecamatan Tenggarong Seberang Berinovasi Demi Layanan Publik yang Lebih Efisien

Tenggarong, biwara.co – Kecamatan Tenggarong Seberang, yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mengambil langkah inovatif dengan rencana pemekaran wilayah. Tujuan utama dari pemekaran ini adalah untuk meningkatkan efisiensi layanan publik yang selama ini menjadi tantangan bagi warga di wilayah tersebut.

Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menegaskan bahwa pemekaran kecamatan menjadi dua entitas terpisah merupakan solusi atas masalah aksesibilitas layanan publik yang dihadapi oleh desa-desa di wilayahnya. “Dengan pemekaran, kami ingin memastikan bahwa layanan kepada masyarakat dapat diberikan dengan lebih cepat dan lebih dekat,” ujar Yuwono.

Desa-desa seperti Loa Raya, Loa Pari, Tanjung Batu, Perjiwa, Teluk Dalam, dan Loa Ulung, yang berada di tepian Sungai Mahakam, akan mendapatkan manfaat langsung dari pemekaran ini. Pemekaran diharapkan dapat mempersingkat jarak dan mempercepat waktu layanan bagi warga.

Pemerintah Kabupaten Kukar telah menginstruksikan kecamatan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk proses pembentukan kecamatan baru. Proses ini termasuk rencana untuk memekarkan desa-desa seperti Sumber Rejo dan Bukit Pariaman.

“Kami telah mempertimbangkan beberapa nama untuk kecamatan baru, termasuk Tenggarong Seberang Barat dan Tenggarong Seberang Timur. Kami akan memilih nama yang paling sesuai setelah diskusi yang lebih komprehensif,” tambah Yuwono.

Rencana pemekaran ini dijadwalkan akan berlangsung setelah bulan Ramadan, dengan persiapan yang telah dilakukan oleh stakeholder terkait. Meskipun memerlukan waktu dan persetujuan dari instansi nasional, ada optimisme bahwa pemekaran akan berjalan lancar.

Diharapkan, dengan pemekaran wilayah ini, layanan publik di Kecamatan Tenggarong Seberang akan menjadi lebih efisien dan mudah diakses oleh masyarakat. Langkah ini dianggap sebagai bagian penting dalam upaya membangun infrastruktur pemerintahan yang lebih responsif dan mampu memenuhi kebutuhan warga dengan lebih baik. (adv/kominfokukar)




Taman Bukit Teratai, Pesona Baru di Kutai Kartanegara

Tenggarong, biwara.co – Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, akan segera memperkenalkan Taman Bukit Teratai sebagai destinasi wisata dan olahraga terbaru. Desa Loa Duri Ulu, yang memiliki lahan seluas 1 hektare, siap menghadirkan taman ini sebagai tempat rekreasi alam yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan asli desa (PAD) dari sektor pariwisata.

Kepala Desa Muhammad Arsyad berbagi harapannya terhadap proyek ini. “Kami berharap Taman Bukit Teratai akan menjadi sumber peningkatan PAD desa,” katanya.

Taman Bukit Teratai akan menawarkan fasilitas yang mendukung kegiatan rekreasi dan olahraga, termasuk jalur jogging yang berkelok-kelok melewati pegunungan dan lembah, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam sambil berolahraga.

“Pengunjung akan dapat menikmati keindahan alam yang luar biasa saat berjalan di jalur jogging,” ungkapnya.

Pembangunan Taman Bukit Teratai dijadwalkan berlangsung secara bertahap, dengan pematangan lahan yang akan dimulai pada tahun 2023, dan pembangunan fasilitas wisata serta sarana olahraga yang dijadwalkan untuk tahun 2025. Taman ini diharapkan tidak hanya akan memajukan ekonomi desa tetapi juga akan memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.

“Kami ingin Taman Bukit Teratai menjadi simbol keramahan dan kegembiraan bagi desa kami,” paparnya.

Taman ini terletak tidak jauh dari kantor desa di RT 6, menawarkan akses yang mudah bagi pengunjung dan pemandangan Sungai Mahakam yang mempesona. Taman Bukit Teratai, sebagai destinasi wisata baru di Loa Duri Ulu, diharapkan akan menjadi tempat yang menguntungkan bagi desa dan para pengunjungnya. (adv/kominfokukar)




Dusun Lima Desa Loa Kulu Kota Berjuang dengan Krisis Air yang Mendalam

Tenggarong, biwara.co – Warga RT 21, 22, dan 23 di Jalan Datar Awan, Dusun Lima, Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, saat ini berada dalam cengkeraman krisis air bersih yang mendesak. Sumur bor kecil yang selama ini menjadi sumber air utama mereka kini tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

PDAM, yang seharusnya menjadi penyedia layanan air bersih, hanya mengirim air ke Samarinda, yang menyebabkan warga Dusun Lima kehilangan akses langsung ke air bersih. Sumur bor yang ada sering mengering dalam beberapa minggu, memaksa pemerintah desa untuk mengirimkan air dengan Water Tank (WT) ke RT yang terdampak.

“Kami harus mengirimkan air dengan WT ke RT 21, 22, dan 23 karena sumur bor tidak dapat diandalkan,” kata Muhamad Rizali, Kepala Desa Loa Kulu Kota.

Pemerintah Desa berencana membangun sumur bor baru yang lebih besar untuk mendukung irigasi sawah, namun rencana tersebut terhambat oleh keterbatasan sumber air yang ada. Sungai Mahakam, yang berpotensi menjadi sumber air baru, membutuhkan infrastruktur tambahan yang belum tersedia.

PT RRL, perusahaan yang bergerak di bidang plywood, telah menawarkan untuk menyediakan mesin pompa air berkapasitas besar. Namun, mereka menghadapi kendala karena kebutuhan lahan yang luas untuk instalasi. “Kami membutuhkan donasi tanah untuk memungkinkan instalasi pompa air,” ujar Rizali.

Kondisi jalan yang rusak di RT 22, yang masih berada di bawah kepemilikan PT RRL, menambah kesulitan warga. Mereka harus membayar sewa tahunan untuk menggunakan jalan tersebut, yang menambah beban ekonomi mereka.

“Pembayaran sewa jalan ini sangat memberatkan kami,” ungkap Rizali.

Meskipun Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan penghubung ke Desa Jongkang dan Kota Samarinda, masalah air bersih dan infrastruktur jalan tetap menjadi fokus utama.

Masyarakat mendesak pemerintah untuk meningkatkan dukungan melalui program PAMSIMAS dan perbaikan infrastruktur jalan. “Kami memerlukan dukungan lebih, seperti yang diberikan ke RT 20 Jalan Loa Gagak, untuk pemasangan pipa air dan sambungan rumah di RT kami,” tutup Rizali. (adv/kominfokukar)