1

Safuad sebut 4 Pilar Kebangsaan Perlu Dipahami Masyarakat, Demi Tanamkan Sikap Bela Negara

Berau, biwara.co – Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai 4 Pilar Kebangsaan yang perlu diketahui serta dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Maka itu, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Safuad, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), terkait Empat (4) Pilar kebangsaan ini, dengan tujuan untuk memberikan pendidikan dasar bela negara ke masyarakat.

Dimana, menurut Safuad, 4 pilar kebangsaan itu, juga menjadi pembahasan kunci untuk memupuk kecintaan seluruh masyarakat Indonesia pada tanah air.

Safuad mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda, untuk membangun serta mengembangkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Seperti yang kita tau, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar utama dalam wawasan kebangsaan,” katanya, saat melaksanakan sosbang di Desa Gunung Sari, Kecamatan Segah, Berau, pada Sabtu (16/12/2023).

Sosialisasi 4 pilar wawasan kebangsaan digelar untuk membumikan terus Pancasila kepada masyarakat di desa-desa. Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya ideologi baru yang memecah belah bangsa.

“Untuk itu wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” kata Safuad.

Safuad menjelaskan, bahwa wawasan kebangsaan 4 pilar utama kebangsaan, adalah Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD 1945 adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara yang menjadi komitmen bersama dalam bernegara.

“Pancasila merupakan suatu ajaran yang sangat lengkap, dalamnya terkandung falsafah bagaimana masyarakat Indonesia beragama, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.

Safuad berharap, bahwa program sosbang ke depannya akan memberikan manfaat yang luar biasa dalam pertumbuhan bangsa dan negara.

“Untuk menerapkan nilai kebangsaan di lingkungan masyarakat maka kita harus mencintai bangsa sekaligus negara Indonesia ini,” pungkasnya.(*)




Herliana Yanti Dorong Motivasi Generasi Muda jadi Tangguh dan Berkualitas, Untuk Mendalami Sikap Bela Negara

Penajam, biwara.co – Kegiatan rutin Kedewan salah satunya ialah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswabang) kembali digelar anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Herliana Yanti, yang bertempat di Kelurahan Sepan, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Sabtu (16/12/2023).

Hal ini, dilakukan untuk memberikan pembelajaran terkait pondasi 4 pilar kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kepada generasi bangsa agar dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada tanah air.

Heliana sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pemerintah berperan aktif untuk terus berupaya menguatkan ideologi bangsa, salah satunya dengan memberikan pemahaman atau pendidikan wawasan kebangsaan ke seluruh pelosok negeri.

Maka itu, kegiatan sosbang ini, menjadi kegiatan rutin seluruh anggota DPRD Provinsi Kaltim, untuk turun ke masyarakat memberikan pemahaman terkait 4 Pilar Kebangsaan.

Herliana menyebutkan, bahwa empat pilar yang perlu diketahui warga sebagai dasar dari ideologi bangsa yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa untuk menjaga dan menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka,” katanya.

Dimana dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas.

“Serta generasi muda kita hari ini, siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Untuk itu, Herliana mengatakan, peran generasi millenial dalam Bela Negara, ialah salah satu bentuk cinta tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan, ikut berperan dalam pembangunan sesuai bidangnya masing-masing serta memelihara hasil pembangunan.

“Bela Negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.(*)




H. Baba sebut Pendidikan Kebangsaan Perlu terus Digaungkan ke Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa

Balikpapan, biwara.co – Anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Baba, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), yabg mencakup 4 (empat) pilar dasar kebangsaan. Dimana, hal ini, sangat penting untuk diketahui masyarakat, agar dapat memperkuat ideologi bangsa Indonesia.

Dimana, kali ini, kegiatan sosbang terlaksana di Jalan Marswa Iswahyudi Rt 9 Kelurahan Sungai Nangka, Kota Balikpapan, pada Jum’at (15/12/2023). Sebagai, upaya pemerintah untuk terus mengingatkan masyarakat terkhusus generasi muda bangsa agar terus menanamkan jiwa cinta tanah air, serta nasionalisme nya, untuk perkuat sikap bela negara.

Anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Balikpapan itu, menyampaikan kegiatan tersebut, menjelaskan tentang empat konsensus dasar yakni Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, harus dapat dipahami dan diterapkan nilainya dalam kehiduphan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Supaya tercipta suasana yang harmonis, aman dan nyaman. Karena empat pilar ini satu saja tidak kita pahami nilainya dan terapkan tentu tidak akan tercapai tujuan negara,” kata H Baba.

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan, dengan menerapkan nilai empat pilar, ia meyakini akan membuat pondasi yang kuat bagi negara untuk menghadapi tantangan di masa kini dan masa depan.

“Sekarang saja bisa kita lihat bahwa mulai disusupi paham dan nilai dari luar. Jadi memang sangat penting menanamkan kecintaan pada NKRI,” ujar H Baba.

Oleh sebab itu, H. Baba menyatakan, bahwa sosbang ini, bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat dari generasi muda dan tua, benar-benar harus memahami dan menerapkan nilai dari empat pilar tersebut.

“Khususnya anak-anak muda harus mulai dicekoki dengan wawasan kebangsaan, karena mereka adalah penerus kita,” tandasnya.(*)




Untuk Jaga Sikap Saling Menghargai, Eddy Sunardi Darmawan Beri Pendidikan Kebangsaan ke Warga Balikpapan

Balikpapan, biwara.co – Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia, yaitu merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang perlu dimiliki seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar bhinneka tunggal Ika tersebut tetap terjaga.

Pasalnya, seperti yang diketahui bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak suku, bahasa, dan budaya. Maka itu, untuk menyatukan seluruh perbedaan ini, pemerintah berupaya memberikan pendidikan dasar wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Hal ini, disampaikan oleh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Eddy Sunardi Darmawan, yang menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di daerah pemilihannya Kota Balikpapan.

Sebab menurut Eddy, sosbang ini bertujuan untuk membangun sikap bela negara diperlukan character building yang berbasis pada konsensus dasar bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, Republik Indonesia tetap berdiri tegak karena seluruh masyarakat terus menjunjung 4 konsensus atau pilar dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, untuk memberikan pemahaman toleransi yang kuat sesama warga negara Indonesia. Kali ini, kegiatan tersebut, terlaksana di Aula Posyandu Rt. 17 Kelurahan Damai Baru Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, pada Jum’at (15/12/2023).

Eddy sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan kepualauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka.

“Maka untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya,” ujarnya

Dirinya menyampaikan, Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

Sebab, menurut legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini, Sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini penting dilakukan, terutama menyikapi fenomena lunturnya wawasan kebangsaan dan rendahnya bela negara, pada generasi saat ini.

“Para masyarakat perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar sebagai generasi penerus bangsa mereka dapat berperan serta dalam merawat NKRI,” kata Eddy.

Sosbang secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Dimana, sebut Eddy, pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state),” jelasnya.(*)




Eddy Sunardi sebut Sikap Toleransi Perlu Ada Demi Satukan Masyarakat Indonesia Untuk Bela Negara

Balikpapan, biwara.co – Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak suku, bahasa, dan budaya. Maka itu, untuk menyatukan seluruh perbedaan itu, pemerintah memberikan pendidikan dasar wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Yang bertujuan untuk membangun sikap bela negara diperlukan character building yang berbasis pada konsensus dasar bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, Republik Indonesia tetap berdiri tegak karena seluruh masyarakat terus menjunjung 4 konsensus atau pilar dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Maka itu, salah satunya di Kalimantan Timur (Kaltim), seluruh anggota legislatif menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di daerah pemilihannya masing-masing. Seperti, Anggota DPRD Kaltim Eddy Sunardi Darmawan, juga terus menggelar kegiatan tersebut di dapilnya Kota Balikpapan.

Kali ini, yang terlaksana di Halaman Rt. 04 Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, pada Minggu (10/12/2023). Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, untuk memberikan pemahaman toleransi yang kuat sesama warga negara Indonesia.

Eddy sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan kepualauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka.

“Maka untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya,” ujarnya

Dirinya menyampaikan, Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

Sebab, menurut legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini, Sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini penting dilakukan, terutama menyikapi fenomena lunturnya wawasan kebangsaan dan rendahnya bela negara, pada generasi saat ini.

“Para masyarakat perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar sebagai generasi penerus bangsa mereka dapat berperan serta dalam merawat NKRI,” kata Eddy.

Sosbang secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Dimana, sebut Eddy, pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state),” jelasnya.

“Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga,” tutup Eddy.(*)




Jiwa Nasionalisme yang Kuat Jadi Tujuan Ananda Emira Moeis Beri Pendidikan Kebangsaan ke Masyarakat

Samarinda, biwara.co – Gencar melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, di daerah pilihannya (Dapil) Kota Samarinda, di Jalan Ekonomi Kelurahan Loa Buah Kecamatan Sungai Kunjang,

Sebagai wakil rakyat, anggota Komisi IV DPRD Kaltim itu, melakukan kegiatan sosbang ini, agar seluruh kalangan masyarakat dapat memupuk rasa cinta tanah air.

Kegiatan ini, digelar dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan memperkuat 4 konsensus wawasan kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai pedoman yang penting bagi warga negara Indonesia.

“Sosbang hari ini disambut baik oleh masyarakat. Saya sangat mengapresiasi semangat warga ini untuk mendapatkan pembekalan, pemahaman tentang pentingnya Empat konsensus/pilar kebangsaan, dan menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, serta menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda bangsa,” jelasnya.

Nanda sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa empat konsesus tersebut, menjadi kunci dalam menjaga dan membangun bangsa.

“Empat konsensus/pilar ini adalah hal yang sangat Fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ucapnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kaltim ini, menyebut kalau bangsa ini ingin terus ada maka sosialisasi kebangsaan harus terus dilanjutkan.

Sebab menurut dirinya, di era digital sekarang, dimana tidak lagi mengenal batas akibat teknologi yang semakin canggih masyarakat perlu dibentengi dengan pemahaman yang komprehensif.

“Hal ini agar masyarakat dihindari dari pemahaman buruk yang mampu memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Nanda.

Dia juga, berpesan kepada masyarakat agar terus mempertahankan sikap kegotong royongan dan rasa saling menghargai antar sesama.

“Ada teman susah dibantuin, itu kekuatan kita, NKRI harus dijaga. Kita juga harus selalu waspada kepada faham-faham radikalisme yang saat ini sangat gampang diakses, maka itu harus kita jauhi,” tandasnya.

Sementara itu, narasumber Sosialisasi Kebangsaan kali ini, Nanda turut menghadirkan Ronald Stephen, untuk menjelaskan lebih rinci terkait empat konsensus kebangsaan Indonesia itu.

Ronald juga mengungkapkan, bahwa kokohnya NKRI hingga sekarang ini sebab empat konsensus kebangsaan telah menjadi perekat dalam kehidupan bernegara.

Dia menyatakan, bahwa jiwa nasionalisme telah hidup dalam sanubari masyarakat Indonesia, sehingga segala kemajemukan yang ada dapat menjadi sumber kekuatan utama.

“Di negara lain banyak yang terpecah pecah padahal tidak semajemuk di Indonesia, kita bersyukur di Indonesia rasa persatuan masih kuat, ini yang mesti dipertahankan,” tutupnya.(*)




Berikan Pendidikan Kebangsaan, Ely Hartati: Ini jadi Upaya Pemerintah Demi Perkuat Jati Diri Bangsa

Kutai Kartanagera, biwara.co – Anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswabang), dengan tema 4 pilar kebangsaan.

Hal ini, bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa melalui keterikatan kuat di tengah masyarakat, agar dapat menjaga serta menciptakan sikap bela negara.

Yang kali ini, terlaksana di Desa Tanah Datar Kecamatan Muara Nadak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Sabtu (09/12/2023).

Pendidikan wawasan kebangsaan ini ditujukan kepada warga, kata Ely sapaan akrab, sebagai upaya pemerintah untuk memberikan pemahaman tentang Garis-garis Besar Wawasan Kebangsaan.

“Hari ini, Sosbang kembali kita lakukan. Dimana kegiatan ini saya dan teman-teman di dewan Kaltim, terus kita gelar untuk memberikan pendidikan kebangsaan kepada warga,” katanya

Dirinya menyebutkan, masyarakat di era ini harus kembali disegarkan tentang nilai-nilai Pancasila. Hal itu penting agar wawasan Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, di tengah masyarakat dapat diaplikasikan agar menjadi konsepsi nasional yang dapat menyatukan keragaman.

“Jiwa patriotis ini perlu dihidupkan karena Indonesia adalah negeri yang sangat luas. Di mana kita memiliki 17 ribu pulau, dan lebih dari 500 suku bangsa. Ini perlu dikonsolidasikan dengan satu konsepsi yang merupakan konsepsi nasional. Tujuannya menyatukan keragaman baik agama suka dan bangsa,” tutur Ely.

Maka, menurut Ely, tidak sulit untuk memberikan paham ideologi Pancasila. Pasalnya, sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya kental dengan materi kebangsaan yaitu ideologi Pancasila.

“Ideologi Pancasila sudah menjadi barang wajib dalam setiap pendidikan kader yang selalu disajikan di PDI Perjuangan. Jadi, ketika program Sosbang ini turut menjadi tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat untuk menyampaikan kepada masyarakat, maka saya pribadi antusias. Syukurnya ini sangat diminati oleh warga kita,” tutupnya.(*)




Demi Ciptakan Pemimpin yang Tangguh dan Berkualitas, Herliana Yanti Harap Generasi Muda siapkan Mental ikut Berperan dalam Pembangunan Bangsa

Penajam, biwara.co – Peran Generasi Milenial dan Generasi Z (Gen Z) dalam Bela Negara, ialah ikut berperan dalam pembangunan sesuai bidangnya masing-masing serta memelihara hasil pembangunan di daerahnya sendiri. Hal ini, menjadi salah satu bentuk cinta tanah air, serta menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bela Negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,” ujar Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Herliana Yanti saat melakukan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

Dimana, sosbang ini merupakan salah satu kegiatan rutin Kedewan, yang terus digelar oleh seluruh anggota DPRD Provinsi Kaltim di daerah pemilihannya masing-masing.

Dengan bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar wawasan kebangsaan di dapilnya, Heliana sapaan akrab, kali ini melaksanakan kegiatan itu, di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Sabtu (9/12/2023).

Dirinya menyampaikan, pembelajaran tersebut terkait pondasi 4 pilar kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kepada generasi bangsa agar dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada tanah air.

Heliana sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pemerintah berperan aktif untuk terus berupaya menguatkan ideologi bangsa, salah satunya dengan memberikan pemahaman atau pendidikan wawasan kebangsaan ke seluruh pelosok negeri.

Maka itu, kegiatan sosbang ini, menjadi kegiatan rutin seluruh anggota DPRD Provinsi Kaltim, untuk turun ke masyarakat memberikan pemahaman terkait 4 Pilar Kebangsaan.

Herliana menyebutkan, bahwa empat pilar yang perlu diketahui warga sebagai dasar dari ideologi bangsa yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa untuk menjaga dan menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka,” katanya.

Dimana dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas.

“Serta generasi muda kita hari ini, siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.(*)




Beri Pendidikan Dasar Kebangsaan, Safuad Harap Dapat Memupuk Kecintaan Masyarakat Terhadap NKRI

Kutai Timur, biwara.co – Menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), terkait Empat (4) Pilar kebangsaan. Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Safuad, bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar bela negara ke masyarakat.

4 pilar kebangsaan itu, ialah Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi pembahasan kunci untuk memupuk kecintaan seluruh masyarakat Indonesia pada tanah air.

Maka itu, Sosbang kali ini, terlaksana di Kelurahan Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Sabtu (9/12/2023).

Safuad mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda, untuk membangun serta mengembangkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Seperti yang kita tau, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar utama dalam wawasan kebangsaan,” katanya.

Sosialisasi 4 pilar wawasan kebangsaan digelar untuk membumikan terus Pancasila kepada masyarakat di desa-desa. Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya ideologi baru yang memecah belah bangsa.

“Untuk itu wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” kata Safuad.

Safuad menjelaskan, bahwa wawasan kebangsaan 4 pilar utama kebangsaan, adalah Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD 1945 adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara yang menjadi komitmen bersama dalam bernegara.

“Pancasila merupakan suatu ajaran yang sangat lengkap, dalamnya terkandung falsafah bagaimana masyarakat Indonesia beragama, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.

Safuad berharap, bahwa program sosbang ke depannya akan memberikan manfaat yang luar biasa dalam pertumbuhan bangsa dan negara.

“Untuk menerapkan nilai kebangsaan di lingkungan masyarakat maka kita harus mencintai bangsa sekaligus negara Indonesia ini,” pungkasnya.(*)




Ananda Emira Moeis sebut Persatuan Bangsa Perlu Dijaga

Samarinda, biwara.co – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Ananda Emira Moeis, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) dengan tujuan pemersatu bangsa Indonesia, serta masyarakat dapat menanamkan pemikiran dan nilai-nilai dalam diri sikap bela negara, terkhusus bagi anak muda bangsa.

Maka itu, dirinya sebagai wakil rakyat berpendapat masyarakat perlu diberikan pendidikan/wawasan dasar akan kebangsaan Indonesia.

Salah satunya, kali ini dilaksanakan di Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, pada Senin (4/12/2023).

Dimana, Sosbang kali ini, membahas terkait empat konsesus Wawasan Kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai pilar-pilar utama kebangsaan.

Nanda sapaan akrabnya, mengapresiasi atas antusiasme warga yang sangat hangat dalam menerima sosialisasi wawasan kebangsaan kali ini.

“Antusiasme warga ini, saya melihatnya sambutan terhadap acara Sosbang ini sangat hangat. Dan disini memang Bhinneka Tunggal Ika banyak suku, budaya, dan agama, semuanya rukun, dan guyub,” ucapnya bersyukur.

Dirinya juga berpesan kepada masyarakat Wiratama, dengan adanya perbedaan, yang ada di masyarakat, maka Nanda berharap, dapat menjaga persatuan bangsa Indonesia.

“Pesan saya apapun perbedaannya, tetap dapat menjaga persatuan, jaga kerekatan NKRI. Sebab kita bangsa Indonesia itu gotong royong, Pancasila, selalu membantu saudaranya yang susah, maupun senang, dengan saling bahu-membahu untuk membantu sesama,” ujar Nanda.

Sebab menurutnya, wawasan kebangsaan ini, menjelaskan tentang sejarah bangsa, agar seluruh masyarakat dapat mengetahui perjuangan-perjuangan pahlawan, dalam menjaga Negara Republik Indonesia.

“Hari ini wawasan kebangsaan inikan banyak tentang sejarah bangsa. Agar bapak-bapak dan ibu-ibu yang hadir hari ini, bisa meresapi perjuangan-perjuangan pahlawan kita. Agar kita bisa lebih bersemangat, dan berkobar-kobar untuk menjaga Indonesia kita ini,” tandasnya.