1

Gelar Sosbang di Loa Bakung, Ananda Emira Moeis Harap 4 Pilar Kebangsaan Jadi Pondasi Generasi Bangsa

Samarinda, biwara.co – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) yang bertujuan memberi pengetahuan dasar tentang 4 pilar bangsa Indonesia yang meliputi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 hingga Kebhinekaan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Hal ini, demi mengajak serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda saat ini. Maka itu, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis, terus konsisten menggelar Sosbang agar dapat memperkuat jiwa nasionalisme generasi bangsa.

Dimana, kali ini, kegiatan Sosbang, terlaksana di Jalan Padat Karya Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, pada Minggu (26/11/2023).

Ananda sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa sosbang menjadi penting untuk terus sampaikan kepada masyarakat untuk menjadi pondasi kokoh berdirinya bangsa Indonesia.

“Kegiatan Sosbang ini telah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan seluruh wakil rakyat di DPRD Kaltim, jadi saat ini seluruh anggota DPRD sedang menggelar kegiatan tersebut, untuk mengajak warga Kutim sama-sama belajar tentang wawasan kebangsaan,” katanya.

Dirinya mengungkapkan, jika Indonesia terdiri dari masyarakat yang heterogen, artinya beragam suku, ras, agama, dan budaya yang dimiliki hingga pada karakteristik. Dan terjadinya perbedaan pendapat antar masyarakat tidak dapat dipungkirinya adanya.

“Namun hal demikian dapat dicegah bila kesadaran masyarakat akan pilar kebangsaan dapat dipahami dan diterapkan dengan semaksimal mungkin. Makanya DPRD Kaltim masifkan dilakukannya Sosbang,” papar Ananda.

Dirinya mengajak, setiap masyarakat terlebih di Kaltim untuk dapat meresapi perjuangan pahlawan sebelumnya yang telah mencetuskan pilar-pilar kebangsaan Indonesia sehingga bisa lebih semangat lagi berkobar menjaga kesatuan Indonesia tercinta.

Kemudian, Ananda juga berpesan, dan apapun perbedaannya, jiwa demi persatuan menjaga kerekatan NKRI serta Pancasila terus ada, dan dimulai dari hal kecil seperti bergotong royong saling bahu membahu untuk membantu sesama.

“Pesan saya apapun perbedaannya, tetap dapat menjaga persatuan, jaga kerekatan NKRI, serta juga Pancasila dengan dimulai dari hal kecil yakni bergotong royong saling bahu membahu untuk membantu sesama,” tukasnya.(*)




Safuad : Ini Jadi Upaya Pemerintah untuk Terus Mengingatkan dan Memperkuat Nilai Kebangsaan

Kutai Timur, biwara.co – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Safuad menggelar kegiatan kedewanannya yaitu Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), di RT.08, Desa Bukit Makmur, Kecamatan Kaliorang, Kabupateb Kutai Timur (Kutim), pada Sabtu (25/11/2023).

Hal ini, konsisten dilakukan untuk memastikan nilai-nilai kebangsaan dalam diri masyarakat Indonesia tetap terjaga. Sebab, menurut dia bahwa pemerintah perlu terus mengingatkan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan ke masyarakat Indonesia.

Kemudian, kata Safuad kegiatan ini juga bertujuan membangun serta mengembangkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di masyarakat.

“Wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” katanya.

Sosialisasi 4 pilar wawasan kebangsaan digelar untuk membumikan terus Pancasila kepada masyarakat hingga ke desa-desa di wilayah Benua Etam. Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya ideologi baru yang memecah belah bangsa.

“Pancasila merupakan suatu ajaran yang sangat lengkap, dalamnya terkandung falsafah bagaimana masyarakat Indonesia beragama, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.

Safuad berharap, bahwa program sosbang ke depannya akan memberikan manfaat yang luar biasa dalam pertumbuhan bangsa dan negara.

“Untuk menerapkan nilai kebangsaan di lingkungan masyarakat maka kita harus mencintai bangsa sekaligus negara Indonesia ini,” tukasnya.

Diakhir dirinya mengungkapkan, bahwa kegitan ini, juga dalam upaya memupuk kecintaan masyarakat Indonesia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pilar dalam wawasan kebangsaan.(*)




Herliana Yanti sebut Generasi Muda Harus Dapat Pemahaman 4 Pilar Kebangsaan

Penajam, biwara.co – Pemerintah berperan aktif untuk terus berupaya menguatkan ideologi bangsa, salah satunya dengan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

Hal ini, dimaksudkan untuk, memberikan pembelajaran terkait pondasi 4 pilar kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), generasi bangsa diharapkan dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada tanah air.

Maka itu, kegiatan sosbang ini, menjadi kegiatan rutin seluruh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), untuk turun ke masyarakat memberikan pemahaman terkait 4 Pilar Kebangsaan.

Kali ini, kegiatan Sosbang yang digelar oleh anggota DPRD Kaltim Herliana Yanti, bertempat di Gedung Pertemuan Kel Petung Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Sabtu (25/11/2023).

Herliana menyebutkan, bahwa empat pilar yang perlu diketahui warga sebagai dasar dari ideologi bangsa yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa untuk menjaga dan menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka,” katanya.

Dimana dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas.

“Serta generasi muda kita hari ini, siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

“Bela Negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,” sambung Herliana.

Peran generasi millenial dalam Bela Negara, menurut Anggota Komisi I DPRD Kaltim itu, ialah salah satu bentuk cinta tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan, ikut berperan dalam pembangunan sesuai bidangnya masing-masing serta memelihara hasil pembangunan.

Herliana juga menyampaikan, bahwa globalisasi tidak bisa kita hindari, sebagai generasi muda harus selektif dalam menerima informasi. Perang pada saat ini bukan lagi perang konvensional, melainkan proxy war dengan menggunakan pihak ke tiga.

“Bahwa Bela Negara tidak identik angkat senjata banyak cara untuk bela Negara. Generasi millenial harus mempunyai jiwa yang kokoh dalam mewaspadai berbagai informasi, pengetahuan dan konten yang dapat mengubah pola pikir, mental, kepribadian dan moral bangsa,” tutupnya.(*)




Bahas Bhinneka Tunggal Ika, Eddy Sunardi: Ini untuk Menyatukan Keberagaman Bangsa Indonesia

Balikpapan, biwara.co – Bhinneka Tunggal Ika ialah salah satu pilar kebangsaan untuk menanamkan jiwa saling peduli dan toleransi kepada seluruh suku, budaya, dan agama. Untuk memperkuat hal itu, maka Anggota DPRD Provinsi Kaltim Eddy Sunardi Darmawan, terus menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

Dimana, kali ini Eddy sapaan akrabnya, menggelar kegiatan Sosbang ini, di Lapangan Rt. 12 Kel. Gn. Sari Ulu Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, pada Sabtu (25/11/2023).

Dengan membawakan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fokus utama pembahasan mendalam, yang bertujuan untuk menyatukan keberagaman bangsa Indonesia.

Sebab, menurut Eddy, Indonesia ialah berbeda-beda namun tetap satu. Ini juga menjadi tujuan pemerintah untuk menanamkan kembali kecintaan masyarakat kepada bangsa Indonesia.

Dimana, Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan Kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka.

“Maka untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya,” ujar Eddy.

Dirinya menyampaikan, Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

“Para masyarakat perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar sebagai generasi penerus bangsa mereka dapat berperan serta dalam merawat NKRI,” kata Eddy.

Sosbang secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Dimana, sebut Eddy, pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state),” jelasnya.

“Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki,” sambung Eddy.

Untuk itu, legislator dari Karang Paci itu, mengharapkan adanya tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga

Demi meningkatkan wawasan kebangsaan serta mewaspadai berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri yang menggerogoti wawasan kebangsaan dan bela negara Indonesia.

“Ada dua ancaman besar dari dalam negeri, yaitu radikalisme dan separatisme. Sementara ancaman dari luar negeri antara lain perang modern dan proxy war, dampak negatif globalisasi, bahaya narkoba, dan bahaya terorisme,” tutupnya.(*)




Prihatin Akan Mudahnya Dipecah-belah, Ely Hartati Rasyid Gencar Gelar Sosbang Ke Masyarakat

Kutai Kartanegara, biwara.co – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ely Hartati Rasyid, berpendapat bahwa saat ini, generasi muda gampang untuk terpengaruh akan adanya paham-paham yang memecah persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan juga menjadi salah satu faktor yang membuat banyak masyarakat gampang untuk di adu domba.

Maka itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme kepada masyarakat, dengan menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

“Ditambah lagi dengan kemajuan dunia tekhnologi komunikasi seperti medsos yang kerap menyebarkan berita-berita hoax juga turut andil dalam tidak diterapkannya Pedoman dan pegangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata saat menggelar Sosbang di Desa Kupang Baru Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Sabtu (25/11/2023).

Legislator dari dapil Kukar itu, menyampaikan saat ini, kurangnya rasa nasionalisme masyarakat terhadap bangsa dan negara, membuat prihatin pemerintah, apalagi dengan luasnya platform untuk mengakses informasi melalui internet dan media sosial (medsos), yang membuat masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dapat mempercayai informasi hoax hingga radikalisme.

“Sosbang ini terus gencar digelar oleh DPRD kaltim bertujuan untuk menguatkan ideologi bangsa, serta menjauhkan anak bangsa dari Faham-faham radikalisme,” katanya.

Selain itu, Ely mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, serta menguatkan ideologi bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kegiatan ini, kata dia, juga dilaksanakan dalam rangka menyampaikan informasi terkait pemahaman wawasan kebangsaan terutama pengetahuan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

“Yang menjadi faktor penting dalam upaya menjaga persatuan dan memajukan suatu bangsa, dengan sasaran utamanya adalah generasi muda bangsa,” ujar Ely.

Serta, juga menjadi salah satu upaya pemerintah mempertegas wawasan 4 pilar wawasan kebangsaan Republik Indonesia (RI), agar menciptakan penerus bangsa yang kuat dan tidak mudah di pecah belah.

“Wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” jelas Ely.

Sebab, menurut Ely terselenggaranya Sosbang ini agar masyarakat tetap bersatu dalam pemikiran dan sepaham akan kebangsaan mulai dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dirinya melanjutkan, agar anak muda bangsa ataupun seluruh warga negara Indonesia tidak mudah untuk dipecah belah oleh paham-paham yang sengaja untuk memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan negara RI serta terus saling menguatkan.

“Agar tidak mudah dipecah belah mengingat sekarang masyarakat kita sangat mudah dipecah belah dengan paham-paham yang memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan,” tutur Ely.

Dia berharap, dengan terlaksananya kegiatan Sosbang ini, kedepannya dapat menambah pengetahuan tentang wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat di Kaltim dan menjauhkan masyarakat Kaltim terlibat dalam kasus radikalisme.

“Sebab anak muda saat ini, telah banyak mengabaikan nilai-nilai Pancasila dan lupa akan kecintaan terhadap bangsa,” tandas Ely.(*)




Ananda Emira Moeis sebut Wawasan Kebangsaan jadi Pondasi Kokoh Generasi Muda

Samarinda, biwara.co – Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) yang terus dilaksanakan oleh seluruh anggota DPRD Kaltim di masing-masing daerah pemilihan (dapil) nya, bertujuan untuk mengajak serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda saat ini.

Maka itu, anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis, terus Konsisten digelar demi perkuat jati diri bangsa.

Sosbang yang menyangkut 4 pilar bangsa Indonesia yang meliputi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 hingga Kebhinekaan ini, menjadi penting untuk terus sampaikan kepada masyarakat sehingga menjadi pondasi kokoh berdirinya bangsa Indonesia.

Dimana kegiatan kali ini, terlaksana di Jalan Weleri RT. 16 Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran, pada Selasa (21/11/2023).

“Kegiatan Sosbang ini telah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan seluruh wakil rakyat di DPRD Kaltim, jadi saat ini seluruh anggota DPRD sedang menggelar kegiatan tersebut, untuk mengajak warga Kutim sama-sama belajar tentang wawasan kebangsaan,” katanya.

Nanda mengungkapkan, jika Indonesia terdiri dari masyarakat yang heterogen, artinya beragam suku, ras, agama, dan budaya yang dimiliki hingga pada karakteristik. Dan terjadinya perbedaan pendapat antar masyarakat tidak dapat dipungkirinya adanya.

“Namun hal demikian dapat dicegah bila kesadaran masyarakat akan pilar kebangsaan dapat dipahami dan diterapkan dengan semaksimal mungkin. Makanya DPRD Kaltim masifkan dilakukannya Sosbang,” ujarnya.

Dirinya mengajak, setiap masyarakat terlebih di Kaltim untuk dapat meresapi perjuangan pahlawan sebelumnya yang telah mencetuskan pilar-pilar kebangsaan Indonesia sehingga bisa lebih semangat lagi berkobar menjaga kesatuan Indonesia tercinta.

Untuk itu, Nanda berpesan, dan apapun perbedaannya, ruh persatuan menjaga kerekatan NKRI serta Pancasila terus ada dengan dimulai dari hal kecil seperti bergotong royong saling bahu membahu untuk membantu sesama.

“Pesan saya apapun perbedaannya, tetap dapat menjaga persatuan, jaga kerekatan NKRI, serta juga Pancasila dengan dimulai dari hal kecil yakni bergotong royong saling bahu membahu untuk membantu sesama,” pungkasnya.(*)




Ely Hartati Rasyid Gelar Sosbang Demi Bentengi Generasi Muda dari Radikalisme

Kutai Kartanegara, biwara.co – DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan rasa nasionalisme kepada masyarakat, dengan menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

Anggota DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid, menyampaikan saat ini, kurangnya rasa nasionalisme masyarakat terhadap bangsa dan negara, membuat prihatin pemerintah, apalagi dengan luasnya platform untuk mengakses informasi melalui internet dan media sosial (medsos), yang membuat masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dapat mempercayai informasi hoax hingga radikalisme.

Untuk itu, Anggota komisi IV DPRD provinsi Kaltim itu, gencar menggelar Sosbang, yang kali ini terlaksana di Kelurahan Bukit Biru Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Selasa (21/11/2023).

“Sosbang ini terus gencar digelar oleh DPRD kaltim bertujuan untuk menguatkan ideologi bangsa, serta menjauhkan anak bangsa dari Faham-faham radikalisme,” katanya.

Selain itu, Ely mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, serta menguatkan ideologi bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Yang menjadi faktor penting dalam upaya menjaga persatuan dan memajukan suatu bangsa, dengan sasaran utamanya adalah generasi muda bangsa,” ujarnya.

Dia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyampaikan informasi terkait pemahaman wawasan kebangsaan terutama pengetahuan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Serta, juga menjadi salah satu upaya pemerintah mempertegas wawasan 4 pilar wawasan kebangsaan Republik Indonesia (RI), agar menciptakan penerus bangsa yang kuat dan tidak mudah di pecah belah.

“Wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” jelas Ely.

Sebab, menurut Ely terselenggaranya Sosbang ini agar masyarakat tetap bersatu dalam pemikiran dan sepaham akan kebangsaan mulai dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dirinya melanjutkan, agar anak muda bangsa ataupun seluruh warga negara Indonesia tidak mudah untuk dipecah belah oleh paham-paham yang sengaja untuk memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan negara RI serta terus saling menguatkan.

“Agar tidak mudah dipecah belah mengingat sekarang masyarakat kita sangat mudah dipecah belah dengan paham-paham yang memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan,” tutur Ely.

Dia berharap, dengan terlaksananya kegiatan Sosbang ini, kedepannya dapat menambah pengetahuan tentang wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat di Kaltim dan menjauhkan masyarakat Kaltim terlibat dalam kasus radikalisme.

“Sebab anak muda saat ini, telah banyak mengabaikan nilai-nilai Pancasila dan lupa akan kecintaan terhadap bangsa,” ujarnya.

Legislator dapil Kukar itu, berpendapat bahwa dengan adanya pengaruh paham-paham yang memecah persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan juga menjadi salah satu faktor yang membuat banyak masyarakat gampang untuk di adu domba.

“Ditambah lagi dengan kemajuan dunia tekhnologi komunikasi seperti medsos yang kerap menyebarkan berita-berita hoax juga turut andil dalam tidak diterapkannya Pedoman dan pegangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(*)




Safuad sebut Kecintaan Akan NKRI harus Terus Terjaga dalam Diri Masyarakat

Kutai Timur, biwara.co – Dalam upaya memupuk kecintaan masyarakat Indonesia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pilar dalam wawasan kebangsaan. Maka, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Safuad terus konsisten menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang).

Safuad mengatakan, hal ini untuk memastikan nilai-nilai kebangsaan dalam diri masyarakat Indonesia tetap terjaga. Sebab, menurut dia bahwa pemerintah perlu terus mengingatkan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan ke masyarakat Indonesia.

Untuk itu, kegiatan Sosbang kali ini, terlaksana di RT.05, Desa Tanjung Labu, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Senin (20/11/2023).

Lalu, kata Safuad kegiatan ini juga bertujuan membangun serta mengembangkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di masyarakat.

“Wawasan kebangsaan ini sangat penting untuk kita sosialisasikan, sebab merupakan suatu hal yang perlu diketahui masyarakat luas hingga ke desa-desa dan Rt-Rt diseluruh Indonesia, apalagi era teknologi sekarang banyak tantangan yang memberikan dampak negatif terhadap pelemahan nilai kebangsaan,” katanya.

Sosialisasi 4 pilar wawasan kebangsaan digelar untuk membumikan terus Pancasila kepada masyarakat di desa-desa. Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya ideologi baru yang memecah belah bangsa.

“Pancasila merupakan suatu ajaran yang sangat lengkap, dalamnya terkandung falsafah bagaimana masyarakat Indonesia beragama, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.

Safuad berharap, bahwa program sosbang ke depannya akan memberikan manfaat yang luar biasa dalam pertumbuhan bangsa dan negara.

“Untuk menerapkan nilai kebangsaan di lingkungan masyarakat maka kita harus mencintai bangsa sekaligus negara Indonesia ini,” tandasnya.(*)




Herliana Yanti Ajak Generasi Muda Berperan Aktif Kuatkan Ideologi Bangsa

Penajam Paser Utara, biwara.co – Dengan memberikan pembelajaran terkait pondasi 4 pilar kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), generasi bangsa diharapkan dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada tanah air.

Maka itu, pemerintah berperan aktif untuk terus berupaya menguatkan ideologi bangsa, salah satunya dengan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) yang menjadi kegiatan rutin seluruh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Yang mana kali ini, sosbang digelar oleh anggota DPRD Kaltim Herliana Yanti, di Gedung Pertemuan Kelurahan Petung Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Senin (20/11/2023).

Herliana menyebutkan, bahwa empat pilar yang perlu diketahui warga sebagai dasar dari ideologi bangsa yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (RI), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kegiatan ini untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa untuk menjaga dan menciptakan sikap bela negara dalam diri mereka,” katanya.

Dimana dirinya, berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan daya dorong yang besar kepada generasi muda agar dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas.

“Serta generasi muda kita hari ini, siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari pemimpin saat ini guna membangun generasi yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

“Bela Negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,” sambung Herliana.

Peran generasi millenial dalam Bela Negara, menurut Herliana ialah salah satu bentuk cinta tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan, ikut berperan dalam pembangunan sesuai bidangnya masing-masing serta memelihara hasil pembangunan.

Anggota Komisi I DPRD Kaltim itu, juga menyampaikan, bahwa globalisasi tidak bisa kita hindari, sebagai generasi muda harus selektif dalam menerima informasi. Perang pada saat ini bukan lagi perang konvensional, melainkan proxy war dengan menggunakan pihak ke tiga.

“Bahwa Bela Negara tidak identik angkat senjata banyak cara untuk bela Negara. Generasi millenial harus mempunyai jiwa yang kokoh dalam mewaspadai berbagai informasi, pengetahuan dan konten yang dapat mengubah pola pikir, mental, kepribadian dan moral bangsa,” tegas Herliana.(*)




Eddy Sunardi Darmawan: Salah satu Pilar Kebangsaan ialah Bhinneka Tunggal Ika

Balikpapan, biwara.co – Anggota DPRD Provinsi Kaltim Eddy Sunardi Darmawan, terus menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) terkait Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menanamkan jiwa saling peduli dan toleransi kepada seluruh suku, budaya, dan agama.

Sebab, menurut Eddy sapaan akrabnya, Indonesia ialah berbeda-beda namun tetap satu. Ini juga menjadi tujuan pemerintah untuk menanamkan kembali kecintaan masyarakat kepada bangsa Indonesia.

Dimana kali ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna di Lapangan Rt. 10 Kelurahan Sepinggan Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, pada Sabtu (18/11/2023).

Dimana, Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan Kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka.

“Maka untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya,” ujar Eddy.

Dirinya menyampaikan, Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

Sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini penting dilakukan, terutama menyikapi fenomena lunturnya wawasan kebangsaan dan rendahnya bela negara dewasa ini.

“Para masyarakat perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar sebagai generasi penerus bangsa mereka dapat berperan serta dalam merawat NKRI,” kata Eddy.

Sosbang secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Dimana, sebut Eddy, Pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state),” jelasnya.

“Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga,” sambung Eddy.

Untuk meningkatkan wawasan kebangsaan serta mewaspadai berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri yang menggerogoti wawasan kebangsaan dan bela negara Indonesia.

“Ada dua ancaman besar dari dalam negeri, yaitu radikalisme dan separatisme. Sementara ancaman dari luar negeri antara lain perang modern dan proxy war, dampak negatif globalisasi, bahaya narkoba, dan bahaya terorisme,” pungkas Eddy.(*)