1

Kelurahan Sanipah Akan Kembangkan Destinasi Wisata Perbukitan Teletubbies

Tenggarong, biwara.co – Kelurahan Sanipah yang berada di Kecamatan Samboja memiliki destinasi wisata perbukitan baru bagi wisatawan berupa padang safana yang memiliki pemandangan indah layaknya gunung dalam serial televisi anak Teletubbies. Hamparan rumput yang berada di perbukitan itu nampak indah jika disaksikan langsung ketika matahari terbenam. Sehingga dinilai cocok bagi para wisatawan yang ingin mengabadikan momen dengan berfoto atau piknik keluarga.

Saat ini Kelurahan Sanipah pun tengah berupaya untuk mengembangkan potensi wisata itu. Tujuannya yakni guna menarik wisatawan untuk dapat berkunjung ke Kelurahan Sanipah.

Untuk pengembangan objek wisata baru itu, Kelurahan Sanipah pun rencananya akan meminta bantuan dana CSR dari pihak perusahaan.

Lurah Sanipah, Tofikurachman mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk membantu mengembangkan objek wisata perbukitan Teletubbies itu.

“Saat ini pengunjung sudah banyak, hanya saja fasilitas sarana dan prasarana penunjangnya belum ada. Jadi kita masih akan kembangkan lagi dengan membangun infrastruktur dasar seperti akses jalan dan fasilitas pendukung lainnya,” ucap Tofikurachman saat dikonfirmasi, Kamis (20/4/2023).

Alasan mengapa pihaknya meminta bantuan kepada pihak perusahaan yakni lantaran minimnya anggaran untuk membantu pengembangan objek wisata itu.

“Biasanya kan kadang kita tidak tercover dengan APBD Kukar. Karena it7 kita berusaha untuk mengembangkan melalui dana CSR. Di lingkungan Kelurahan Sanipah ada beberapa perusahaan seperti PT PHM, PT PHSS dan PT Singlurus Pratama. Itu sering membantu kami hal-hal seperti itu,” ungkapnya.

Tofikurachman berharap, rencana pengembangan objek wisata ini juga bisa mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar). Agar dapat dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kelurahan Sanipah. Mengingat rencananya, potensi wisata ini akan dikelola oleh Pemuda Kelurahan Sanipah.

“Jadi ini bisa dikelola oleh Karang Taruna,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Masyarakat Desa Benua Puhun Mulai Nikmati Hasil Kerjasama Plasma Sawit

Tenggarong – Desa Benua Puhun yang terletak di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup menjanjikan. Sawit di lahan seluas 100 hektare di desa tersebut sudah mulai panen sejak tahun 2009.

Warga Desa Benua Puhun bekerja sama dengan pemerintah desa untuk bekerja sama dengan perusahaan sawit yang ada di lingkungan desa. Kerjasama yang terbangun adalah berupa sewa lahan atau plasma.

Menurut Kepala Desa Benua Puhun, Ardinansyah, kerjasama yang terjalin bersama PT Prima Mitra Jaya Mandiri (PMM) sudah berjalan sejak tahun 2009, dan sebanyak 634 Kepala Keluarga (KK) telah mendapatkan hasil dari kerjasama plasma tersebut.

“Di desa kami, ada perkebunan sawit, dan kami bekerja sama dengan perusahaan. Satu KK bahkan bisa dapat Rp 3 juta setiap kali panen,” ucap Ardinansyah pada Rabu (19/4/2023).

Meski begitu, Ardinansyah mengungkapkan bahwa warga baru bisa mendapatkan hasil dari plasma tersebut sejak 2021 lalu. Hal itu lantaran sejak 2009 menjalin kerjasama, pihaknya harus membayar hutang kepada pihak perusahaan untuk pemelihara kebun, pembukaan lahan, hingga panennya.

“Sebenarnya kerjasama sudah dari 2009, cuma baru bisa dapat hasil per 2021 lalu. Karena kita harus bayar hutang dulu. Tapi sekarang sudah lunas sehingga warga sudah dapat nikmati hasilnya,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Kelompok Wanita Tani di Posyandu Matahari Sukses Kembangkan Pertanian Sayur Hidroponik

Tenggarong, biwara.co – Posyandu Matahari, yang terletak di Kelurahan Sanipah, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah mengembangkan pertanian hidroponik dengan membangun kelompok wanita tani dari RT 11 dan 10.

Dengan mengelola pertanian hidroponik bersama kelompok wanita tani, Posyandu Matahari telah sukses menjadi salah satu posyandu yang mandiri, baik secara finansial maupun pemberian layanan kesehatan pada ibu dan bayi. Bahkan, Posyandu Matahari telah memberikan tambahan penghasilan bagi anggota kelompok wanita tani di RT 10 dan 11.

“Bahkan bisa memberikan tambahan penghasilan bagai para anggota kelompok wanita tani di RT 10 dan 11,” ucap Lurah Sanipah, Tofikurachman saat di wawancarai awak media, Rabu (19/4/2023).

Pertanian sayur hidroponik itu tak hanya dilakukan di lingkungan Posyandu saja, namun juga di masing-masing rumah para anggota kelompok wanita tani.

Atas prestasi yang telah di raih oleh Posyandu Matahari ini, Tofikurachman berniat menjadikan Posyandu Matahari sebagai percontohan bagi seluruh posyandu yang ada di Kukar.

“Semoga kita bisa buat semua posyandu yang ada di Kukar ini menjadi posyandu yang mandiri, posyandu Matahari ini akan kita jadikan sebagai percontohan,” ungkapnya.

Selain menanam sayur, Posyandu Matahari bersama kelompok wanita tani, juga membudidayakan ikan dengan kolam dan membuat pakan ikan dalam bentuk pelet. Dimana sayur mayur dan ikan yang mereka hasilkan dijual pada masyarakat sekitar.

“Sedangakn untuk pakan ikan mereka biasanya pakai sendir, tapi ada juga yang di jual,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Guleku: Inovasi Cemilan Gula Semut dari Desa Tuana Tuha

Tenggarong, biwara.co – Desa Tuana Tuha di Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diketahui merupakan daerah penghasil gula aren. Potensi itupun dimanfaatkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Tuana Tuha untuk meningkatkan perekonomian.

Salah satunya yakni dengan cara membuat cemilan gula semut yang diberi nama Guleku. Produksi Guleku hasil UMKM Desa Tuana Tuha itu bahkan diketahui telah dikembangkan sejak tahun 2020 lalu.

Guleku sendiri memiliki 4 varian rasa, yaitu Gula semut Original, Jahe Merah, jahe putih, hingga cemilan gula kelapa. Bahkan produk ini telah mengantongi perijinan seperti NIB, PIR-T, Hingga label Halal.

Inovasi Ini rupanya terbukti efektif, dalam mendongkrak harga jual gula aren. Dari gula batangan yang harganya kisaran Rp. 28 ribu per kilogram, kini melesat menjadi Rp. 45 – 50 ribu per kilogram.

“Untuk penjualan, kita sudah bekerjasama dengan Dinas Perkenalan (Disbun) yang menjual ke Hotel-hotel. Juga kita kirim ke reseller atau toko-toko kelontong,” ucap Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy saat diwawancarai awak media, Rabu (19/4/2023).

Tommy bahkan mengatakan bahwa hasil penjualan dari Guleku dalam sebulan mampu mencapai hingga Rp 27 juta.

Untuk terus meningkatkan omset penjualan, Tommy mengaku pihaknya sedang berupaya untuk memasukan produk unggulan desanya ini ke Mini market dan perusahaan yang ada disekitar Desa Tuana Tuha.

“Harapan kami nanti ada pihak ketiga yang bisa membeli produk kami, perusahaan-perusahaan yang dulunya mengkonsumsi gula putih bisa bergeser ke gula merah atau gula semut. Karena lebih bagus dari segi kesehatan, kan banyak perusahaan besar yang ada di wilayah kami. Kemarin kami sudah coba komunikasi dan masih dalam tahap pertimbangan,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Desa Benua Puhun Siapkan Lahan Pertanian Baru untuk Meningkatkan Produksi Padi

Tenggarong, biwara.co – Pemerintah Desa (PemDes) Benua Puhun tengah berupaya meningkatkan sektor pertanian dengan mencetak lahan seluas 100 hektare di lokasi yang dapat ditanami padi.

Kepala Desa Benua Puhun, Ardinansyah mengatakan bahwa rencana ini telah memasuki tahapan pembuatan alur kanal air guna mengendalikan air masuk dan keluar area persawahan.

“Lokasi yang kami rencanakan tadi bisa ditanam padi, kami berharap kedepan lumbung bisa dapat lumbung pangan jika sudah bisa kita tanam padinya,” ucap pria yang akrab disapa H. Nan itu.

H. Nan mengungkapkan bahwa kanal air ini sangat diperlukan, sebab pihaknya khawatir jika hujan turun, air sungai akan mengalir ke persawahan sehingga ditakutkan dapat menyebabkan gagal panen. Di sisi lain, kanal air juga berfungsi untuk mengaliri air ke are persawahan ketika musim kemarau tiba.

Ia juga mengaku bahwa petani padi di desanya saat ini masih terbilang sangat sedikit, yakni sekitar 10 sampai 15 orang saja.

Dengan adanya pencetakan lahan ini, ia berharap dapat menaikkan minat warga untuk bertani, sehingga dapat memenuhi lumbung pangan bagi Kukar.

“Jadi kami melanjutkan apa yang menjadi cita-cita dan angan-angan masyarakat bahwa di Desa Benua Puhun bisa menciptakan lumbung padi,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Desa Giri Agung Tingkatkan Produksi Beras dengan Bantuan BUMDes

Tenggarong, biwara.co – Desa Giri Agung di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi pengembangan sektor pertanian, khususnya dalam produksi beras. Oleh karena itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Giri Agung memberikan fasilitas mesin Rice Milling Unit kepada petani untuk membantu percepatan pengolahan padi ke beras.

Fasilitas itu diberikan, sebab diketahui bahwa petani di Desa Giri Agung mampu menghasilkan beras hingga 900 ton per tahunnya. Sehingga diperlukan alat untuk memproses pengolahannya.

Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi berharap dengan adanya kerjasama dengan BUMDes ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan keuntungan para petani di Desa Giri Agung.

“Harapannya dengan adanya BUMDes ini, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih dari hasil panennya. Kami juga ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi beras kami,” ucap Supriyadi saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).

Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan oleh PemDes Giri Agung guna meningkatkan perekonomian para petani. Salah satunya yakni dengan mengendalikan harga beras di Desa Giri Agung.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa BUMDes akan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan harga beras produksi Desa Giri Agung. Dengan demikian, harga beras tidak akan terlalu rendah saat musim panen.

“Kami ingin menjaga stabilitas harga beras di desa kami. Kami juga ingin memberikan jaminan ketersediaan beras bagi warga kami,” ucap Supriyadi saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).

Selain itu, Supriyadi juga menguraikan bahwa beras hasil produksi petani di desanya juga mampu disuplai hingga ke sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), seperti Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman.

“Karena banyaknya hasil produksi beras di desa kami, kami juga bekerja sama dengan perusahaan beras di Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman. Mereka membeli beras kami seusai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Desa Perangat Baru di Kukar, Kawasan Penghasil Kopi Luwak yang Menarik Perhatian dari Berbagai Daerah

Tenggarong, biwara.co – Desa Perangat Baru yang terletak di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil kopi terutama kopi luwak. Bahkan, kopi luwak dari Desa Perangat Baru mampu menarik minat dari berbagai daerah, tidak hanya dari Kalimantan tetapi juga dari Bali.

“Sebenarnya banyak yang minat dengan kopi luwak desa kami, hanya saja baru 2 hektare saja yang maksimal memproduksi, jadi masih terbatas untuk dipasarkan ke luar. Saat ini masih di pasarkan lokal saja,” ucap Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati saat dikonfirmasi Rabu (19/4/2023).

Melihat potensi itu, Pemerintah Desa (PemDes) Perangat Baru pun berencana untuk mengembangkan sektor perkebunan kopi luwak guna meningkatkan perekonomian warga di sana.

Diketahui, Kopi Luwak dari Desa Perangat Baru dapat terjual dengan harga yang cukup fantastis yakni dikisaran Rp 4,5 juta per kilogramnya.

Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati mengatakan bahwa potensi itulah yang dilihat oleh PemDes untuk dijadikan program khusus dari desa.

“Saat ini jumlah petani kopi yang ada di desa kami ada sekitar 50 orang, mereka sudah melakukan penanaman kopi,” ungkapnya.

Walaupun mempunyai potensi yang terbilang besar, namun Fitriati mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa menghasilkan banyak kopi luwak. Sebab, tanaman kopi di desanya baru sekitar dua hektare saja yang aktif memproduksi di atas lahan seluas 25 hektare.

Untuk itu, PemDes Perangat Baru merencanakan akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memaksimalkan pengelolaan produksi kopi luwak. Tujuannya agar dapat meningkatkan perekonomian petani kopi di Desa Perangat Baru.

Sehingga, diharapkan nantinya kopi luwak Desa Perangat Baru dapat membantu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes)

“Nanti setelah berjalan ini akan dikelola BUMDes yang akhirnya jadi PADes,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Pansus IP DPRD Kaltim Sampaikan Dua Rekomendasi Penting dari Laporan Keterangan Akhir

Samarinda, biwara.co – Pada penyampaian laporan keterangan akhir Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan (IP) DPRD Kaltim, Muhammad Udin menegaskan akan menyodorkan pelbagai rekomendasi. Hal itu tak terlepas dari hasil kerja lapangan yang telah dilakukan secara sistematis sesuai kenyataan.

Wakil ketua Pansus IP DPRD Kaltim itu menyebutkan, remkomendasi yang pertama adalah pihaknya ingin memastikan bahwa jumlah realisasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) itu sesuai dengan jumlah realisasi perusahaan yang ada di kaltim untuk masyarakat.

Kedua, Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim ingin memastikan bahwa Jaminan Reklamasi alias Jamrek yang direalisasikan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan.

“Itu rekomendasi kita, karena wajib untuk mencari informasi berkaitan dengan hal tersebut. Jadi kami (tim pansus) ini masa kerja habis pada tanggal 2 mei 2023 , tapi sebelum berakhir kami pastikan bahwa seluruh dokumen termasuk hasil temuaan pansus akan kita paparkan,” kata Muhammad Udin.

Kemudian, di penyampaian akhir tim pansus akan mengundang beberapa perusahaan berkaitan, untuk mendengarkan laporan dari hasil investigasi pertambangan, dengan harapan menjadi bukti bahwa Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim tidak pernah masuk angin serta terikat kerja sama dengan tambang ilegal.

“Kita tidak masuk ranah situ, kalau tambang ilegal masuk ranah kepolisian sehingga kami serahkan kepada aparat kepolisian. Tetapi yang paling dasar adalah pansus menolak pertambangan ilegal yang ada di Kaltim,” pungkasnya. (Adv/DprdKaltim/AL)




Muhammad Udin Jelaskan Pentingnya Pembentukan Panitia Khusus Pembahasan PPM-CSR

Samarinda, biwara.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Udin membeberkan bahwa Panitia Khusus (Pansus) Investasi Pertambangan (IP) merekomendasikan pembentukan Pansus Pembahasan CSR (Corporate Social Reponsibility). Ihwal itu bertujuan supaya bisa lebih spesifik membahas Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan berkaitan dengan dana CSR.

Wakil ketua Pansus IP DPRD Kaltim itu menuturkan, langkah tersebut sangat penting. Pasalnya beberapa perusahaan termasuk yang tim nya (Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim) dalami yakni PT Tiara Bara Borneo (TBB) memiliki kemungkinan tidak merealisasikan PPM sesuai dengan kaidah pertambangan.

“PT TBB mengaku memang telah merealisasikan kewajiban tersebut kepada masyarakat, namun setelah dimintai rincian data, pada saat melakukan rapat bersama Tim Pansus Investigasi Pertambangan Kaltim, mereka justru tidak menyajikannya secara terbuka, padahal rapat tersebut merupakan momen resmi. Inilah yang perlu kita gali informasinya,” kata Muhammad Udin.

Berikutnya berkaitan Jaminan Reklamasi (Jamrek). Udin mengatakan, yang pihaknya ketahui bahwa Jamrek pernah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sekitar tahun 2021. Ada hampir 42 perusahaan yang mencairkan Jamrek tidak sesuai dengan dokumen. Artinya ada perusahaan menanamkan Jamrek tahun 2018 namun di cairkan tahun 2020 dengan nominal berbeda.

Pansus Investigasi Petambangan Kaltim memiliki masa kerja maksimal selama 6 bulan, terhitung hingga Mei 2023 mendatang.

“Dari 6 bulan ini kita sudah punya data banyak, kita sudah punya beberapa data yang kita bisa sajikan untuk temann-teman pansus berikutnya, ataupun kita sajikan kepada komisi yang membidangi berkaitan dengan permasalahan pertambangaan yang ada di kaltim,” kata Muhammad Udin.

“Insha allah jalan. Itu rekomendasi kita,” sambung Muhammad Udin. (Adv/DprdKaltim/AL)




Pansus Investigasi Pertambangan Kaltim Minta PT TTB Sajikan Data Produktivitas Lengkap

Samarinda, biwara.co – Tim Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan Kaltim utarakan sejumlah evaluasi terhadap salah satu perusahaan tambang di Bumi Etam. Perusahaan tersebut bernama PT Tiara Bara Borneo (TBB)

Evaluasi disampaikan dalam agenda rapat bersama di Hotel Aston Samarinda pada Rabu (12/4/2023). Rapat tersebut bertujuan meminta keterangan terkait produktifitas perusahaannya. Kendati itu data yang disajikan dianggap jurang lengkap.

Wakil Ketua Tim Pansus Investigasi Pertambangan Kaltim, Muhammad Udin mengatakan salah satu yang ingin pihaknya dalami ialah program pemberdayaan masyarakat (PPM) dan jaminan reklamasi (Jamrek).

“Ini mau dipastikan, apakah realisasinya telah sesuai dengan perjanjian kerja awal atau belum,” ungkap Udin, kepada awak media.

Apalagi, belakang pihaknya kerap menerima aduan masyarakat kalau ada banjir lumpur yang diakibatkan kegiatan PT TBB, sehingga Tim Pansus mau mengklarifikasinya.

“Namun PT TBB mengaku telah melakukan akuisisi pada tahun 2018 lalu. Maka kami minta berkaitan dengan tersebut, datanya, tetapi perwakilan perusahaan tidak dapat memenuhi data yang dipertanyakan,” imbuhnya.

Meski demikian, Politikus Partai Golongan Karya ini menegaskan pihak pansus masih akan menunggu hingga 2 hari ke depan untuk PT TBB memberikan data terkait PPM dan Jamrek. Karena sebagai wakil rakyat pihaknya wajib mengetahui bahwa mereka telah menjalankan kaidah pertambangan dengan baik dan benar.

“Karena itu nanti jadi bahan kami untuk mengevaluasi,” tegasnya.

Sementara itu perwakilan PT TBB, Purnomo menegaskan data yang diperlukan oleh Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim tengah pihaknya persiapkan.

Kemudian mengenai pelaksanaan realisasi PPM yang belum mencapai 100 persen, Purnomo mengatakan PT TBB akan berkomitmen menjalankan kewajiban itu sesuai usulan yang telah diterima setelah melakukan pertemuan dengan Pansus Investigasi Pertambangan Kaltim. (Adv/DprdKaltim/AL)