1

Safari Ramadhan Bupati Kukar: Bantuan untuk Kaum Dhuafa dan Perbaikan Langgar Al Paqih Muqarrabin Arsyad di Desa Loa Duri Ulu

Tenggarong, biwara.co – Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, sedang melakukan safari di beberapa desa di Kukar untuk memberikan bantuan kepada masyarakat selama bulan Ramadan. Desa Loa Duri Ulu dan Langgar Al Paqih Muqarrabin Arsyad menjadi lokasi safari Edi Damansyah pada Rabu (5/4/2023).

Selama kunjungannya ke Desa Loa Duri Ulu, Edi Damansyah memberikan bantuan bagi kaum dhuafa dan memperbaiki Langgar Al Paqih Muqarrabin Arsyad. Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan bahan pokok pangan, uang saku untuk anak tidak mampu, serta sumbangan pembangunan rumah ibadah dan sarana prasarana untuk langgar Al Paqih Muqarrabin Arsyad.

Terkait dengan pembangunan rumah ibadah, Pemkab Kukar harus menggelontorkan sedikitnya sekitar Rp 100 juta serta tambahan dana pribadi dari Edi Damansyah sebesar Rp 20 juta.

Melihat kondisi langgar Al Paqih Muqarrabin Arsyad, menurut Edi perlu adanya bantuan yang diberikan. Bantuan nantinya akan diberikan melalui program Kukar Berkah.

“Nanti melalui Kukar Berkah akan kami bantu sebesar Rp 100 juta rupiah,” pungkasnya

Edi berharap bantuan tersebut bisa dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik, sehingga langgar ini bisa cepat terselesaikan pembangunannya.

“Kami menyampaikan permohonan maaf, karena pemberian hibah ini baru bisa dilaksanakan di tahun ini, karena pada tahun-tahun sebelumnya banyak terjadi permasalahan,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Masyarakat Desa Batu-batu Andalkan Kelapa Sawit sebagai Sumber Utama Penghasilan, Berharap Dukungan Pengembangan dari Pemerintah

Tenggarong, biwara.co – Masyarakat Desa Batu-batu, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) selama ini mengandalkan perkebunan kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama. Banyak warga yang memiliki lahan sawit dan mengelola sendiri dengan hasil panen yang mencapai 500 kilogram hingga 1,5 ton setiap kali panen.

Berkat luasan lahan sekitar ratusan hektare, terdapat 120 hingga 130 pohon sawit yang menjadi salah satu sumber perekonomian warga di Desa Batu-batu. Menurut Kepala Desa Batu-batu, Basri, hampir 80 persen warga di desanya adalah petani kelapa sawit.

Setiap panen, hasil yang dihasilkan oleh petani sawit langsung dijual ke pabrik atau pengepul dengan harga sekitar Rp 2 ribu per kilogramnya.

“Saat panen itu langsung dijual ke pabrik atau pengepul yang harganya kisaran Rp 2 ribu perkilonya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).

Karena memiliki hasil sawit yang melimpah itu, Basri berharap potensi ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk dikembangkan agar perekonomian warga juga dapat meningkat.

“Karena pengembangan potensi kelapa sawit bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Basri juga mengaku bahwa hasil dari perkebunan sawit selama ini sangat berkontribusi dalam pembangunan desa termasuk Pendapatan Asli Desa (PADes) dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu ia meminta pemerintah untuk dapat memberikan bantuan pengembangan sektor pertanian tersebut.

“Ini potensi yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Desa Beloro : Potensi Pertanian Padi Yang Berpotensi Besar Tapi Terkendala Pasar dan Sarana Prasarana

Tenggarong, biwara.co – Di Desa Beloro, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terdapat 6 kelompok tani yang mayoritas dari warga tersebut adalah petani padi. Kontribusi petani padi tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.

Muhammad Muhtar selaku Kepala Desa Beloro menyatakan bahwa sekitar 60 persen warganya bermata pencaharian sebagai petani padi. Saat dikonfirmasi, Muhammad Muhtar menjelaskan bahwa potensi pertanian di Desa Beloro memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan hingga bisa dipasarkan ke luar daerah. Hanya saja selama ini, pihaknya memiliki keterbatasan untuk memasarkan beras hasil desanya itu.

“Kami produksi sendiri dan dijual kembali kepada warga sekitar saja,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).

Oleh sebab itu pihaknya meminta bantuan dari pemerintah daerah untuk dapat membantu memasarkan beras produksi Desa Beloro.

“Harapannya ada bantuan dari pemerintah untuk dipasarkan. Tentu pertanian desa Beloro berpotensi besar, dari padi ini,” ungkapnya.

Selain itu, Muhammad Muhtar juga meminta bantuan kepada pemerintah untuk dibangunkan kanal air untuk menyalurkan air dan menghindari banjir yang masuk ke persawahan sehingga menyebabkan gagal panen.

“Ini cuma perlu sarana dan prasarana saja, karena pertama jalan itu susah untuk akses kita menuju sawah, selain itu minta dibangunkan kanal air untuk hindari banjir masuk sawah takutnya gagal panen,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Pemkab Kukar Targetkan 6 Ribu Masyarakat untuk Mendapatkan Pelatihan Kerja sebagai Mekanik Alat Berat Melalui Program Kukar Siap Kerja

Tenggarong, biwara.co – Program Kukar Siap Kerja dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) telah menargetkan 6 ribu masyarakat di Kukar untuk mendapatkan pelatihan kerja sebagai mekanik alat berat melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kukar. Pelatihan kerja tersebut juga sudah termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kukar periode 2021-2026.

“Kita sama-sama realisasikan program Kukar siap kerja ini, jadi tidak hanya di Disnakertrans saja tapi juga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya,” ucap PLT Kepala Disnakertrans, Muhammad Hatta mengatakan.

“Kalau dari kami sendiri, setelah lebaran ini kita akan melakukan pelatihan mekanik alat berat di Balikpapan, kita berkerjasama dengan PT. ERM (Edukasi Reksa Manajemen). Karena disana begitu selsai dilatih langsung kerja,” sambungnya.

Untuk pesertanya sendiri, Hatta mengungkapkan akan mengambil 30 persen peserta dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kukar. Sedangkan, sisanya dari pendaftar umum yang tersebar di 20 kecamatan.

“Pesertanya sudah ada, kita tinggal lakukan seleksi administrasi, karena ada beberapa persyaratan yang ditetapkan pihak perusahaan,” ungkapnya.

Pelatihan kerja ini rencananya akan dilakukan dalam 3 angkatan, dimana masing-masing angkatan akan terdiri dari 20 peserta.

Dengan adanya program ini, Hatta berharap dapat menekan angka pengangguran yang ada di Kukar.

“Itu yang utama, supaya anak muda kita bisa bersaing nanti pada saat IKN datang. Makanya kita siapkan sertifikasi untuk anak-anak muda di Kuakar,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Desa Lebak Mantan Tingkatkan PADes Melalui Kerjasama dengan Perusahaan Sawit

Tenggarong, biwara.co – Desa Lebak Mantan adalah salah satu desa di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang dikelilingi oleh perusahaan sawit seperti PT Jaya Mandiri dan PT Prima Mitra Jaya Mandiri. Pemerintah Desa (PemDes) Lebak Mantan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan sawit dalam hal jasa angkutan Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan Crude Palm Oil (CPO).

Hasil dari kerjasama yang terjalin itu pun tak main-main, BUMDes bahkan bisa menghasilkan PADes sebesar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta per tahunnya.

“Selama ini BUMDes kita melakukan kerjasama dengan perusahaan di wilayah jasa angkut TBS dan CPO,” ucap Satibi Yusuf saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (6/4/2023).

Tak hanya itu, BUMDes Lebak Mantan juga bahkan hingga mengerjakan kegiatan-kegiatan perkebunan seperti proning, panen dan perawatan untuk membantu meningkatkan PADes.

Hanya saja, diakuinya dalam pengerjaan di kebun ini, pihaknya harus berkerjasama dengan koperasi. Sebab, memang koperasi yang secara langsung menjalin kerjasama dengan kebun sawit.

“Alhamdulillah dari membangun kerjasama dengan pihak perusahaan BUMDes kami sudah bisa menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) sekitar 60 hingga 70 juta pertahun,” ungkapnya.

Satibi Yusuf berharap, kerjasama dengan pihak perusahaan ini bisa terus berlangsung dan meningkat ke sektor lainnya. Sehingga mampu menambah besaran PADes bagi desanya.

“Semoga ini semakin berkembang dan bisa memberikan sumbangsih bagi desa, berupa PADes dengan jumblah yang lebih besar lagi,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Pemkab Kukar Akan Berikan Bantuan Pangan Bagi Lansia, Siapkan Anggaran Hingga 3 Miliar

Tenggarong, biwara.co – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan memberikan bantuan bagi para lanjut usia yang berada di Kukar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar diketahui telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3 miliar untuk pemberian bantuan sembako kepada para lansia yang masuk dalam kategori miskin.

Kepala Dinsos Kukar, Hamly, menjelaskan bahwa bantuan sembako yang disalurkan mencakup beberapa jenis bahan pokok seperti gula, beras, telur, teh, sarden, dan lainnya. Setiap paket sembako terdiri dari 6 hingga 7 jenis bahan pangan yang akan diberikan kepada para lansia penerima manfaat.

Hamly mengungkapkan bahwa pemberian bantuan pangan bagi para lansia ini akan dilakukan selama 12 bulan dan disalurkan kepada penerima manfaat dalam kurun waktu 2 bulan.

Untuk bantuan pangan bulan Januari dan Februari, diakuinya telah berhasil di salurkan kepada masyarakat penerima manfaat.

Sedangkan untuk bantuan pangan bulan Maret dan April, disalurkan pihaknya secara serentak pada tanggal 7 April 2023 mendatang.

“Kita salurkan secara serentak di 20 kecamatan, paling lama biasanya 2 Minggu sudah kita salurkan semua,” ungkapnya.

Hamly menerangkan bahwa bantuan pangan ini disalurkan tak hanya untuk mengatasi angka kemiskinan ekstrim saja, melainkan juga guna menekan angka inflasi di Kukar.

“Jadi mengurangi pengeluaran pribadi penerima manfaat, kali dibantu kan gratis itu tidak perlu beli,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Dispar Akan Beri Bantuan Pembangunan Sapras untuk Objek Wisata di Kukar

Tenggarong, biwara.co – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana (Sapras) untuk mengembangkan objek wisata di Kukar. Kepala Dispar Kukar, Slamet Hadiraharjo berharap dengan adanya bantuan Sapras ini, dapat meningkatkan daya tarik objek wisata di Kukar sehingga para wisatawan dapat tertarik untuk berkunjung ke sana.

“Kami berharap pariwisata di Kabupaten Kukar terus meningkat dan memberikan multiplier effect yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Slamet Hadiraharjo pada awak media belum lama ini.

Pemberian bantuan pembangunan Sapras untuk objek wisata ini juga merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Kukar dalam upaya meningkatkan perekonomian pariwisata.

“Ini merupakan bentuk komitmen nyata Pemkab dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” jelasnya.

Selain itu, Dispar Kukar juga akan memberikan bantuan Sapras bagi desa yang ingin dikembangkan menjadi desa wisata. Namun, bantuan pengembangan desa wisata hanya akan diberikan jika desa tersebut telah memiliki objek wisata aktif yang dikelola oleh Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dispar Kukar akan bekerja sama dengan pengelola objek wisata tersebut untuk memantau perkembangan objek wisata tersebut setelah mengajukan permohonan bantuan yang dilengkapi dengan laporan.

“Tahun ini, kami siap membantu dan memberikan bantuan Sapras penunjang bagi desa yang ingin mengusulkan menjadi desa wisata. Bantuan yang akan diberikan berupa spot camping, toilet, tempat wisata, serta bantuan home stay seperti tilam, bantal dan Sapras lainnya di tempat wisata,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Seluruh RT di Kukar Akan Dapat Smartphone untuk Pendataan Kemiskinan

Tenggarong, biwara.co – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan memberikan satu unit smartphone kepada seluruh rukun tetangga (RT) yang ada di Kukar. Hal ini dilakukan guna mempercepat pendataan dan validasi angka kemiskinan.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa pergantian Adminduk saat ini sudah mulai menggunakan sistem Android, sehingga nantinya RT akan mengoperasikan smartphone tersebut.

Sebelum diberikan, masing-masing Ketua RT akan mengikuti bimbingan teknik (Bimtek) terkait dengan pendataan angka kemiskinan di Kukar.

“Kita ingin semua itu berfungsi optimal, yang jelas untuk melakukan pendataan pengentasan kemiskinan. Artinya sejalan dengan program pemerintah,” ungkap Arianto.

Pengadaan smartphone bagi setiap RT ini akan dianggarkan melalui program 50 juta per RT, dengan maksimal anggaran sebesar 2,5 juta rupiah untuk setiap ponselnya.

“Kami juga meminta agar smartphone yang diberikan memenuhi standar untuk penginputan data, dengan RAM minimal 4 GB,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




DLHK Kukar Akan Bangun Bank Sampah Induk

Tenggarong, biwara.co – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki 58 bank sampah yang saat ini telah beroperasi, namun penggunaannya masih dinilai kurang optimal. Masalahnya terletak pada nilai ekonomis dari pengelolaan bank sampah tersebut, terutama bagi penduduk yang tinggal jauh dari area pembuangan sampah, mengingat biaya transportasi yang diperlukan.

Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (DLHK) Kukar berencana untuk membangun sebuah bank sampah induk yang akan menampung semua bank sampah yang ada di wilayah Kukar.

Kepala Dinas DLHK Kukar, Alfian Noor menjelaskan bahwa kehadiran bank sampah induk dapat membantu mengatasi masalah jarak dan biaya transportasi dalam mengangkut sampah.

“Dengan adanya bank sampah induk, diharapkan dapat mengakomodir seluruh bank sampah yang ada di Kukar. Karena jarak antara bank sampah dengan pengepul ini kan, jadinya nilai ekonomis dari sampah yang dikumpulkan itu jadinya berkurang, atau bahkan bisa hilang. Karena biaya transportasi dan lainnya,” ungkapnya.

Alfian Noor mengatakan bahwa, kehadiran bank sampah induk dinilainya penting. Dimana nantinya, bank sampah induk akan diproyeksikan untuk menjemput tabungan sampah, yang dikumpulkan oleh warga di setiap bank sampah yang ada di Kukar. Juga membantu mengakomodir penjualan produk.

“Nah nanti hasil penjualan dari produk yang dihasilkan oleh bank sampah yang ada ini, akan kita kembalikan murni seutuhnya kepada bank sampah, di masing-masing desa ataupun kelurahan. Untuk dikembalikan pada nasabahnya,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)




Tingkatkan Produksi Jahe RPB, Distanak Kukar Siapkan Lahan 10 Hektare

Tenggarong, biwara.co – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) berencana untuk meningkatkan hasil produksi jahe dari pabrik Rumah Pengolahan Bersama (RPB). Untuk mewujudkan hal tersebut, Distanak menyiapkan 10 hektare lahan di Desa Jonggon Jaya, dan Margahayu.

“Nah tahun ini kita alokasikan 10 hektare untuk pengembangan, tapi kita juga perlu menghitung dulu, dalam satu hari perlu berapa, jadi satu bulan perlu berapa, apakah cukup dari daerah Jonggon dan sekitarnya,” ucap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Distanak Kukar, Sugiono saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).

Meski telah menyiapkan lahan, Sugiono mengaku pihaknya belum melakukan penanaman. Sebab, dirinya merasa perlu sinkronisasi terlebih dahulu dengan pihak pengelola RPB.

Dalam proses pengembangan kawasan pertanian jahe itu, Sugiono mengaku akan lebih dulu mencari tahu jenis jahe apa yang akan dibutuhkan oleh RPB. Sehingga nantinya tanaman yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pabrik.

“Ini harus kita koordinasikan dulu antara pihak pengelola RPB, dan petani jangan sampai ada miskomunikasi, termasuk juga jenis jahe yang dibutuhkan,” sambungnya.

Hal ini dinilainya penting, mengingat masa panen tanaman jahe bisa dikatakan cukup lama, yaitu memakan waktu 8 – 9 bulan untuk siap dipanen oleh petani.

“Artinya jika sudah terkoordinasi, paling tidak kita bisa atur skala prioritasnya jadi tidak terputus. Lahan yang sudah kita siapkan 10 hektar ini, nantinya akan kita jadikan kawasan pengembangan dan percontohan, jadi pusatnya (Pertamina Jahe) ada di Jonggon Jaya dan Margahayu, karna kan berdekatan. Dan lagi memang Jonggon itu bisa dibilang identik dengan jahe,” jelasnya.

Dengan kehadiran RPB di Desa Jonggon Jaya ini, Sugiono berharap mampu menjaga kestabilan harga jual jahe para petani.

“Sekarang kan harga jahe lima ribu sampai 6 ribu, itu tidak dipanen oleh petani. Karna kan kalo dipanen mungkin hasilnya tidak cukup untuk biaya panen, padahal kalo dulu waktu harganya bagus, petani di sana (Jonggon) bisa beli motor bahkan mobil dari hasil panen jahe. Kemudian selain harga kami juga berharap lahan pertanian di sana itu tidak di alih fungsikan,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)