“Harapan besar saya, dalam kegiatan hari ini, karena ini momentnya hari pangan sedunia, bagaimana membangun komitmen bersama dan kerja bersama,” ujar Bupati Kukar Edi Damansyah, saat ditemui media.
Dirinya, juga menyampaikan, program pangan menjadi hal yang utama di kabupaten Kukar, sebab program ini berkaitan dengan optimalisasi kawasan-kawasan pertanian di Kukar.
“Maksudnya adalah kita memberikan jaminan jangka panjangnya, sehingga kekuatan pangan ini bisa berbasis produksi lokal,” ucap Edi.
Oleh sebab itu, pihaknya saat sedang fokus dalam pembenahan infrastruktur, sarana prasarana, serta penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pertani di Kukar. “Itu bagian dari mempersiapkan jangka menengah dan jangka panjangnya,” ucapnya.
Kata Edi, seperti yang ditegaskan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, bahwa negara Republik Indonesia (RI) penuh dengan karunia dan berkah Tuhan, tinggal bagaimana Pemkab Kukar mengelola karunia tersebut.
“Makanya saya memastikan Kukar idaman 2021-2026 itu, walaupun nanti hanya sampai 2024, kami bisa pastikan bahwa program pangan sektor pertanian dalam arti luas ini nanti akan bisa kita lihat peningkatan pengembangannya bisa terukur dengan baik, terutama dengan kawasan yang sudah kami tetapkan,” jelasnya.
Dia menegaskan lagi, bahwa dengan momentum hari pangan sedunia ini, juga dirangkai dengan pengendalian inflasi ditingkat daerah, serta dengan tersedianya pasar murah untuk masyarakat.
“Jadi saya memaknai, momentum ini bagian dari kita memperkuat komitmen itu, jadi bagaimana kita pemerintah bisa berkolaborasi, bekerjasama khususnya yang berkaitan dengan program pangan ini, harus secara bersama-sama kita mendorong,” sebutnya.
“Masyarakat dalam hal ini aktifitas, berkaitan dengan profesi yang ditekuni, bidang sektor pertanian di Kutai Kartanegara ini hampir 42 persen sekian itu penduduk Kukar mata pencahariannya di sektor pertanian, jadi hanya bagaimana kita mendorong dan memfasilitasi,” lanjut Edi.
Disisi lain, Edi menyampaikan, bahwa memang pihaknya memang memiliki tantangan mengenai statistik Kukar.
“Dimana rumah tangga petani itu menurunnya cenderung lebih tinggi dibanding 9 kabupaten/kota lain di Kaltim. Jadi ni memerlukan lagi, bagaimana fasilitasi pemerintah yang berkaitan, kita mendorong kepada generasi muda kelompok-kelompok tani muda-milenial ini bisa lebih aktif lagi disektor pertanian,” harapnya.
Dia juga sering menyampaikan, bahwa saat ini sektor pertanian tidak lagi berbasis kepada hal-hal tradisional, sekarang telah berbasis teknologi dan manajemen.
“Makanya yang bisa menguasai teknologi dan manajemen itu adalah generasi muda. Jadi saya menghimbau pada kesempatan ini generasi muda jangan ragu masuk sektor ini, sebab sektor ini besar potensinya, dan peluang-peluang nya sangat besar,” himbau Edi.
Oleh sebab itu, dirinya juga menyampaikan, sudah ada beberapa generasi muda petani-petani milenial yang berhasil
“Salah satu contoh di kecamatan Muara Jawa, itu kemarin sudah menembus prestasi ditingkat nasional, kepeloporannya. Apa yang dikerjakan? Dia mengerjakan bidang pertanian khususnya hortikultural dia mendapatkan prestasi secara nasional,” pungkasnya.
Pemuda yang dimaksud Edi, ialah pemuda dari Kukar, oleh karena itu, dirinya optimis bahwa pemuda Kukar akan berada di garda terdepan dalam membangun pangan di wilayah Kukar. (Cyn/Adv/KominfoKukar)