Samarinda, biwara.co – Segera akan dibuka kembali pendaftaran Beasiswa Kaltim di tahun 2023. Dimana, hal tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
Yang mana, diketahui Pembukaan pendaftarannya bakal dilakukan pada bulan Februari hingga Maret mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) Iman Hidayat.
Sebagai informasi, Pemprov Kaltim menggelontorkan anggaran sekitar Rp 300 miliar untuk penerima Beasiswa Kaltim tahun 2023 ini.
“Adapun pendaftarannya diperuntukkan bagi mahasiswa dan siswa. Kuota penerima beasiswa ditahun ini dipastikan akan bertambah. Hal ini seiring dengan kebijakan Pemprov Kaltim yang menambah anggaran Beasiswa Kaltim,” ujar Iman, saat dihubungi media, pada Kamis (02/02/2023).
Dirinya juga menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya tengah dalam persiapan pembukaan Beasiswa Kaltim 2023. Sebab, ada beberapa penyempurnaan yang harus dilalui berkenaan dengan petunjuk teknis (juknis).
“Jika tahun lalu sekitar 84 ribu pendaftar. Estimasi kuota tahun ini 40 ribu lebih (bertambah),” kata Iman
Dirinya menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Kuota penerima Beasiswa Kaltim memang menyesuaikan lagi dengan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) para penerima. Sehingga, banyaknya peserta atau kuota bergantung pada besarnya UKT.
“Jika, pendaftar banyak namun UKT tinggi maka penerimanya sedikit. Sementara, jika pendaftar banyak dan UKT-nya kecil, maka penerima akan lebih banyak,” jelas Iman.
BP-BKT juga mengingatkan agar para pendaftar teliti administrasi. Oleh karena itu, Iman juga mengatakan, para pendaftar nantinya berhati-hati atau lebih teliti mengenai administrasi.
“Sebab, berkaca pada pendaftaran tahun-tahun sebelumnya. Banyak pendaftar gugur ditahap administrasi. Penyebabnya, karena ada syarat yang belum lengkap atau kurang tapi sudah menyimpan dokumen secara permanen,” tuturnya.
“Kami harap, tahun ini calon pendaftar beasiswa bisa membaca juknis dengan lengkap dan teliti,” sambung Iman.
Selain itu, Iman juga mengatakan, agar pendaftar memasukkan transkrip yang memuat indeks prestasi kumulatif (IPK). Bukan indeks prestasi semester (IPS). Hal ini juga kerap menjadi kesalahan yang dilakukan terus berulang kali.
“Bahkan, ada pendaftar yang memasukkan iuran uang gedung hingga asuransi ke dalam UKT. Iman menegaskan, hal itu tak diperkenankan,” tukasnya.
“Kemudian, yang daftar semester 6 yang dilampirkan semester 5-nya saja, padahal yang diminta IPK. Kecuali mahasiswa semester 2 karena dia baru sekali ujian. Nah itu banyak sekali yang salah,” tutup Iman. (Cyn)