Tenggarong, biwara.co – Masyarakat Desa Batu-batu, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) selama ini mengandalkan perkebunan kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama. Banyak warga yang memiliki lahan sawit dan mengelola sendiri dengan hasil panen yang mencapai 500 kilogram hingga 1,5 ton setiap kali panen.
Berkat luasan lahan sekitar ratusan hektare, terdapat 120 hingga 130 pohon sawit yang menjadi salah satu sumber perekonomian warga di Desa Batu-batu. Menurut Kepala Desa Batu-batu, Basri, hampir 80 persen warga di desanya adalah petani kelapa sawit.
Setiap panen, hasil yang dihasilkan oleh petani sawit langsung dijual ke pabrik atau pengepul dengan harga sekitar Rp 2 ribu per kilogramnya.
“Saat panen itu langsung dijual ke pabrik atau pengepul yang harganya kisaran Rp 2 ribu perkilonya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).
Karena memiliki hasil sawit yang melimpah itu, Basri berharap potensi ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk dikembangkan agar perekonomian warga juga dapat meningkat.
“Karena pengembangan potensi kelapa sawit bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Basri juga mengaku bahwa hasil dari perkebunan sawit selama ini sangat berkontribusi dalam pembangunan desa termasuk Pendapatan Asli Desa (PADes) dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu ia meminta pemerintah untuk dapat memberikan bantuan pengembangan sektor pertanian tersebut.
“Ini potensi yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)