Tenggarong, biwara.co – Pemerintah Desa (PemDes) Loh Sumber bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Purnama untuk meningkatkan sektor pertanian padi. Kerja sama ini telah berjalan beberapa tahun terakhir. Kerjasama yang dibangun oleh PemDes dan BUMDes berfokus pada pengolahan gabah dari para petani untuk dijadikan beras.
BUMDes Purnama bahkan telah menyediakan sebuah pabrik pengolahan dengan kapasitas 1 ton per jam guna mengolah beras. Hasil beras dari Desa Loh Sumber diberi label dengan nama Cap Tugu dan dipasarkan di Kawasan Kecamatan Loa Kulu dengan harga sekitar Rp 10 ribu per kilogram.
Kepala BUMDes Purnama, Sudarmadji, menyatakan bahwa saat ini pabriknya didukung oleh dua karyawan dan telah berhasil memproduksi beras dengan kualitas yang baik. Menurutnya, ini merupakan tahap uji coba dan jika telah diresmikan, jumlah karyawan dan produksinya akan meningkat.
“Untuk memperkuat armada mesin pemanen, kami akan menambah tiga unit sehingga jumlahnya menjadi tujuh,” tambahnya saat dihubungi pada Jum’at (7/4/2023).
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Loh Sumber, Sukirno juga mengaku optimis jika beras Cap Tugu hasil desanya itu dapat bersaing dengan produk-produk impor lainnya. Oleh karena itu, ia tak ingin ada produk beras lain masuk ke desa. Hal itu untuk meningkatkan perekonomian para petani di Desa Loh Sumber.
“Itulah yang menjadi pertimbangan kami selain tentunya kesesuaian program dengan pemerintah daerah, kami tidak ingin ada beras dari luar masuk disini, target kami bisa memenuhi kebutuhan beras kecamatan Loa Kulu, bahkan masyarakat Kukar” ungkapnya.
Dengan adanya pabrik itu, diharapkan mampu mengatasi semua permasalahan yang dialami oleh para petani.
“Sebab, sejauh ini BUMDes membeli harga gabah dari petani diatas harga rata- rata,” pungkasnya. (Adv/KominfoKukar/Ksm)