Samarinda, Biwara.co – Guna melahirkan kader partai yang disiplin secara organisasi dan ideologi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BADIKLATDA) PDI Perjuangan Kalimantan Timur menggelar Pendidikan Kader Pratama (PKP) Angkatan I tahun 2021.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan perwakilan dari 10 kabupaten/kota Kaltim dan berlangsung selama 3 hari, sejak 6 Agustus dan berakhir di 8 Agustus 2021.
Kepala Badiklatda PDI Perjuangan Kaltim Iswandi menjelaskan, PKP I di periode 2019-2024 ini, dilaksanakan secara hybrid. Hal itu, lanjut Iswandi, menyiasati situasi pandemi yang masih belum usai, sementara pelatihan kader yang diamanatkan dalam rekomendasi Rakerda DPD PDIP Kaltim di Balikpapan pada akhir Juni 2021 lalu juga harus berjalan.
“Peserta dikumpulkan di DPC masing-masing, kemudian di online kan. Masing-masing juga memiliki akun pribadi supaya termonitor. Di masing-masing DPC juga ada pengawas,” ujar Iswandi, melalui keterangan pers virtual bersama awak media, Sabtu 7 Agustus 2021.
Iswandi menambahkan, sebanyak 147 calon kader PDI Perjuangan Kaltim diberi pemahaman tentang tentang AD/RT, sejarah serta visi-misi partai.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga melibatkan pihak-pihak selain dari partai yang dipimpin oleh Megawati itu. Mulai dari merangkul generasi Z, millenial hingga alpa. Serta, para pakar dan pengamat guna mendengarkan pandangan mereka secara langsung tentang politik saat ini, juga tentang PDI Perjuangan.
Ditambahkan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim Ananda Emira Moeis yang biasa di sapa Nanda bahwa materi-materi yang disampaikan selain tentang sejarah partai, AD/RT partai, juga banyak dijelaskan mengenai pemikiran-pemikiran dari Bung Karno.
“Sebagai partai pelopor yang pergerakannya berbasis kader, harus mempunyai militansi, berwatak yang gotong royong serta progresif revolusioner, maka kader harus diberikan pemahaman ajaran, buah pikir dari Bung Karno,” ungkap Nanda.
Legislator Karang Paci- sebutan DPRD Kaltim ini menjelaskan alasan pemberian materi-materi ajaran Bung Karno, seperti Pancasila 1 Juni 1945 agar para kader bisa menjadikan Pancasila sebagai falsafah hidup atau way of life PDI Perjuangan.
“Menciptakan kader-kader yang sesuai dibutuhkan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor,” tuturnya.
Sebagai informasi, pendidikan kader di PDI Perjuangan terbagi menjadi tiga tingkatan. Mulai dari Pendidikan Kader Pratama, selanjutnya Pendidikan Kader Madya, dan terakhir Pendidikan Kader Utama.
Penulis: M Abdul Rachman