Museum Mulawarman Kembali Menerima Wisatawan

Tenggarong, biwara.co – Setelah hampir 2 tahun, Pandemi memberi banyak dampak di negara ini, salah satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini Kabupaten yang kaya akan budaya itu telah berhasil masuk pada zero zona, dengan hasil penularan 0 orang selama November 2021.

Setelah berhasil lepas dari syarat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kini Kukar mulai kembali berupaya bangkit dari banyaknya dampak yang di terima selama pandemi. Salah satunya ialah mulainya di buka kembali wisata budaya yang ada di Kukar.

Salah satu wisata yang buka di Tenggarong adalah Museum Mulawarman. Kepala Seksi Konservasi dan Preparasi Museum Mulawarman, Zularfi mengatakan pihaknya sudah buka sejak sebulan lalu. Meski begitu, protokol Kesehatan tetap dijaga ketat. Para pengunjung diwajibkan harus memakai masker dan menjaga jarak. Saat masuk pun suhu tubuh dengan ketat diperiksa. Hal itu diperlukan agar penyebaran wabah bisa dihindari.

“Pengunjung yang ada di museum juga tak lebih dari 50 persen kapasitas gedung. Saat berada di ruangan tak boleh berkelompok atau berkerumun,” ujar Zularfi pada media, Sabtu (13/11/2021).

Zularfi juga tak menampik, selama corona terjadi penurunan pengunjung menjadi pengaruh besar terhadap pemasukan museum. Namun saat ini, pelan-pelan kondisi itu mulai membaik. Ia mengakui, jam ramai para pengunjung di museum ialah saat akhir pekan. Dalam sehari bisa mencapai 200 kunjungan. Sangat jauh berbeda Ketika wabah corona belum melanda, yang mampu merangkum kisaran ribuan wisatawan yang bertandang ke museum. Penurunan angka kunjungan mencapai 80 persen lebih itu, tidak menyurutkan semangat para pengelola.

“Nah, untuk mendongkrak wisatawan kembali, kami terus berupaya sosialisasi ke masyarakat terus menerus,” bebernya

Ia melanjutkan, dengan dibukanya kembali museum ia berharap agar pandemic benar benar berahir. Dan masyarakat luas dapat kembali beraktifitas seperti sediakala

“Mudah-mudahan setelah ini (pandemik Covid-19) pariwisata Kukar kian membaik,” pungkasnya. (*) (adv/nei)