Tenggarong, biwara.co — PIt Asisten II Setkab Kukar, Wiyono membuka Sosialisasi Pencegahan Kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) di Aula BPKAD Kompleks Perkantoran Bupati Kukar, Kamis (25/11/2021).
Wakil Ketua II TP PKK Kukar Yulaikah Sunggono, dan para Kepala Bidang di lingkungan DP3A, serta sejumlah undangan menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut.
Wiyono mengatakan, segala bentuk dan jenis kekerasan merendahkan derajat manusia, dan diskriminasi di segala bidang pembangunan serta perampasan hak milik merupakan hal yang harus dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat. Menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat bersinergi melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan korban kekerasan di bumi Indonesia tercinta ini.
“Tindakan kekerasan adalah setiap tindakan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, mental, psikologis. Termasuk intimidasi, pengusiran paksa, ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan, penelantaran, perdagangan manusia serta menghalangi kemampuan manusia untuk menikmati semua hak dan kebebasannya,” kata Wiyono.
Peristiwa ini dapat diantisipasi dan dicegah penanganan serta penindakan terhadap pihak-pihak yang yang terlibat. Maka keberadaan lembaga penyedia layanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin dibutuhkan.
“Pemkab Kukar terus berkomitmen dan mendukung kegiatan pembangunan di daerah yang responsif gender dan mendukung tegaknya nilai-nilai keadilan hak asasi manusia,” tambahnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Mike Hamsya Erita mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 35 peserta dari berbagai perwakilan. Baik dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis, relawan, organisasi perempuan dan kelompok perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) di Kukar.
“Bertujuan menginformasikan dan mengedukasi peserta sosialisasi tentang berbagai strategi dan pendekatan teoritik maupun empirik dengan metode pencegahan dan penanganannya,” tutupnya. (adv/nei)