Edukasi Kebencanaan Mengasah Kemampuan Dalam Menghadapi Sebuah Kejadian

Kutai Kartanegara, biwara.co – Puncak kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2022 berlangsung dari tanggal 12-14 Oktober. Peringatan ini mengusung tema ‘Bebaya Etam Tegoh’ yang artinya ‘Bersama Kita Tangguh’.

Di Kabupaten Kutai Kartanegara, peringatan itu diwarnai dengan menggelar sosialisasi serta edukasi kebencanaan bagi PAUD dan TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kukar.

Sosialisasi yang terselenggara di halaman BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) ini turut dihadiri oleh Bunda Paud Kukar Maslianawati Edi Damansyah, anggota PKK, Dharma Wanita, dan Paud Kukar.

Pada kesempatan itu, Maslianawati Edi Damansyah memberikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi ini. Sebab, bencana merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi oleh manusia.

Oleh karenanya, sosialisasi ini sangat penting, terutama bagi masyarakat Kabupaten Kukar. Tujuannya, agar mereka bisa mempersiapkan diri untuk melakukan antisipasi.

“Para ibu sebagian besar melakukan pekerjaan rumah, maka kami ingin para ibu juga bisa peka bahkan cepat tanggap dalam mengantisipasi dan mengatasi sebuah bencana,” ungkapnya, Kamis (6/10/2022).

Meskipun seorang ibu memiliki kekuatan lebih dalam menjalankan tugasnya diwaktu yang bersamaan. Ia yakin bahwa seorang ibu akan tetap tenang dalam menghadapi sebuah kejadian jika sudah mengetahui cara menyikapinya.

“Melalui Sosialisasi Mitigasi Bencana ini, saya yakin apapun masalahnya, apabila kita tenang, maka bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Kita sampaikan ini kepada ibu, karena ibu yang selalu menjaga di rumah,” terangnya.

Setelah mendapatkan materi dari sosialisasi mitigasi bencana, para ibu diharapkan bisa memberikan edukasi atau pelajaran itu pada anak-anaknya.

“Harapan saya, ibu-ibu bisa memberikan edukasi kembali pada anak. Karena, pengetahuan tentang bencana dapat memancing timbulnya daya kepekaan anak,” jelasnya.

Maslianawati turut berpesan pada para peserta untuk tetap tenang dan mampu menentukan sebuah langkah awal penyelamatan bahkan dapat meningkatkan kemampuan serta pengetahuannya.

“Kita berharap bisa cepat tanggap dan tangguh ketika menghadapi bencana. Kita berharap semoga tidak ada bencana. Tetapi kita tetap harus waspada, sigap dan cepat tanggap,” harapnya. (Dey/ADV/KominfoKukar)