Hal itu dikatakan Hajran selaku Perwakilan PT Pos Cabang Kota Bangun saat menyampaikan laporan realisasi penyaluran BLT-BBM kepada Kepala Dinas Sosial Kutai Kartanegara Hamly.
Pada kesempatan itu, ia merincikan penerima manfaat di Kecamatan Kota Bangun sebanyak 1.904 orang. Namun, yang sudah tersalur/dibayarkan baru sebanyak 1.805 orang.
“Di Kota Bangun ini yang gagal bayar/ salur sebanyak 66 orang. Sedangkan yang belum dibayarkan sebanyak 33 orang,” ungkapnya saat mengikuti monitoring dan evaluasi program penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT-BBM).
Kemudian, untuk Kecamatan Muara Wis. Tercatat, ada sebanyak 421 orang penerima manfaat BLT-BBM. Namun, yang baru terealisasi dan sudah tersalur/dibayarkan sebanyak 418 orang. “Kalau gagal bayar/salur itu kira-kira sebanyak 3 orang,” jelasnya.
Hajran pun menjelaskan penyebab gagal bayar/salur tersebut karena penerima manfaat pindah alamat, meninggal dunia, atau dianggap sudah mampu yang dilengkapi dengan surat keterangan dari desa.
“Penyebab gagal itu karena ada beberapa faktor, makanya disebur gagal bayar/salur,” terangnya.
Sementara itu menambahkan, Sub Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial Dinsos Kukar Wahyudin mengatakan bahwa BLT-BBM ini merupakan salah satu program jaring pengaman sosial.
“Perlu diketahui, program ini diberikan Pemerintah Pusat sebagai upaya untuk meringankan beban hidup masyarakat,” terangnya.
Adapun besaran BLT-BBM yang disalurkan pada setiap penerima manfaat yaitu sebesar Rp150 ribu per bulannya. “Nah, itu dibayarkan untuk 4 bulan. Dengan demikian setiap orang penerima manfaat program terebut akan mendapatkan Rp600 ribu,” bebernya. (Dey/ADV/KominfoKukar)