“Kami terisolasi, tanpa sinyal, tanpa komunikasi,” ungkap Muhammad Arsyad, kepala desa, dengan nada yang mengharap.
Meski hanya berjarak lima kilometer dari kantor desa, warga Musaping merasa terputus dari pergulatan informasi dan kemajuan zaman. “Era digital menuntut kita untuk terkoneksi. Tanpa itu, kami bagai terkunci,” kata Arsyad, menyoroti betapa pentingnya akses komunikasi.
Pemerintah daerah dan pusat kini dihadapkan pada harapan warga Musaping untuk mengakhiri isolasi ini. Solusi yang dinanti adalah pembangunan menara BTS, yang akan membuka gerbang komunikasi dan informasi bagi warga.
“Kami ingin berpartisipasi dalam kemajuan, tidak hanya sebagai penonton,” harap Arsyad dengan penuh semangat.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi diharapkan dapat menghubungkan Musaping dengan dunia luar, memperkecil kesenjangan digital, dan membawa era baru bagi warga dusun. (adv/kominfokukar)