Bantuan tandon bagi masyarakat ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2021. Selain itu, juga merupakan janji yang dibuat Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin pada Pemilihan Kepala Daerah 2021 lalu.
“Pembagian bantuan ini bagian dari janji saya bersama Pak Bupati Edi Damansyah saat Pilkada 2021 lalu,” ungkap Rendi, didampingi Wiyono yang merupakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan dan Camat Muara Jawa Safrudin.
Pun demikian, Rendi merasa tidak mudah untuk memenuhi janji-janji tersebut pada masyarakat. Sebab, kepemimpinannya yang seharusnya 5 tahun malah terpotong karena Pilkada serentak 2024. Itu artinya, ada waktu 24 bulan yang hilang pada periodenya.
Akan tetapi, pria kelahiran 1991 ini akan tetap berkomitmen dengan waktu yang relatif singkat itu. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi janji-janjinya dengan masyarakat.
“Insyaallah dalam waktu 3 tahun atau 36 bulan, janji kami 23 program itu dapat direalisasikan,” tegasnya.
Dalam 23 program ini kata Rendi, tidak ada program pembagian tandon bagi masyarakat. “Tapi, yang ada itu adalah program penyediaan sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa bantuan tandon ini diperuntukkan bagi masyarakat di Kutai Kartanegara yang masuk dalam kategori tidak mampu dan prasejahtera. “Bantuan ini penunjang kebutuhan dasar akan air bersih bagi masyarakat,” paparnya.
Rendi sangat paham kondisi masyarakat yang berada di pulau-pulau terluar di Kutai Kartanegara. Sebab, tidak mungkin saat ini mendapatkan pipanisasi dari PDAM. Sehingga, salah satu solusi yang diberikan untuk sementara waktu adalah pemberian tandon ini.
“Ini benar-benar hanya sementara, namun kami sudah merencanakan alternatif lain dengan teknologi penyediaan air bersih ini. Mungkin dengan penyulingan atau proses yang lain,” tegasnya. (Dey/Adv/KominfoKukar)