Samarinda, biwara.co – Dengan berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim), serta akan membawa ideologi asing masuk ke Benua Etam yang membuat kebudayaan Kaltim akan terkikis.
Membuat, Anggota DPRD Provinsi Kaltim Ananda Emira Moeis, terus menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), yang terlaksana di jalan Joyo Mulyo, RT 36 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara, pada Minggu (12/02/2023).
Maka untuk mencegah hal tersebut terjadi, masyarakat terkhusus di Benua Etam, perlu terus melestarikan kebudayaan di Kaltim, dan terus menanamkan ideologi bangsa terkhusus untuk generasi muda bangsa.
“Untuk itu, DPRD Provinsi Kaltim kan menginisiasi ada dua rancangan peraturan daerah (ranperda) yaitu perda bahasa daerah, serta bahasa Indonesia, juga wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila dan perda kebudayaan,” kata Ananda sapaan akrabnya.
Hal itu, menurut Ananda, menjadi salah satu yang memperkuat jati diri generasi muda sebagai bangsa Indonesia, maka hal ini perlu atensi khusus dari pemerintah.
“angan hanya sekedar ngomong ‘jangan sampai terkikis’ tetapi kita tidak melakukan apa-apa, untuk itu dari pemerintah harus ada program-program yang konkret, dan saat ini kita sedang bahas perda-perdanya,” ucapnya.
Dia juga menyarankan, kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk terus merangkul warga, terkhusus generasi muda, dan selalu menyampaikan nilai-nilai kebangsaan agar masyarakat dapat terus mengingat jati diri sebagai warga negara Indonesia dan pribadi dalam berbudaya.
“Nanti untuk perda kita akan selesaikan yang dua perda ini dulu. Saya saran ke pemerintah ada hal seperti ini bisa dibuat forum diskusi terkait apa sih yang dibutuhkan untuk bisa menangkis itu (adanya budaya asing) dan kajian-kajian apa yang dibutuhkan pemerintah untuk outputnya,” tukas Ananda.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut Ananda juga menghadirkan Ahmad Jubaidi Kesbangpol Kaltim sebagai narasumber untuk menjelaskan lebih rinci terkait wawasan kebangsaan.
Perlu diketahui, Ananda juga menghadirkan Ronald Stephen Ketua DPD Repdem Provinsi Kaltim, yang dipandu oleh moderator M. Bagus Al’Afif.
Sehubungan dengan itu, Jubaidi mengatakan, bahwa bangsa Indonesia sedang diuji dari berbagai macam ancaman baik itu dari radikalisme, intoleransi, serta kelompok yang tidak senang dengan kuatnya NKRI.
“Salah satunya adalah solusinya peltrasi adalah wawasan kebangsaan artinya wawasan kebangsaan itu memberikan pencerahan kepada warga pentingnya diri kita untuk rasa kebangsaan. Kedua, tahan kebangsaan, ketiga semangat kebangsaan,” jelasnya.
Dimana ini akan terwujud menjadi jati diri dari pribadi warga negara, yang mana, menurut Jubaidi, hal itu menjadi tugas semua pihak, dan presiden untuk memberikan pencerahan, pemahaman akan pentingnya wawasan kebangsaan.
“Saya melihat ini adalah sangat luar biasa jadi berbagai macam komponen bangsa ini saya juga orang kesbangpol provinsi, jadi peran ini karena bagaimana pun juga anggota DPRD adalah wakil rakyat jadi representatif terhadap rakyat harus bisa menyuarakan ini. Kepada anggota dewan memberikan pencerahan, memberikan sosialisasi pentingnya wawasan kebangsaan ini untuk mencegah ancaman terhadap bangsa,” tuturnya.
“Jadi rakyat dibekali , rakyat punya daya tahan, salah satunya vaksin wawasan kebangsaan,” pungkas Jubaidi. (Cyn)