Ekonomi Kaltim Tumbuh Positif, DPRD Dorong Pemprov Upayakan Buka Lapangan Kerja Baru

Samarinda, biwara.co – Pendapatan dan daya beli masyarakat memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu daerah.

Namun, pengurangan tenaga kerja di beberapa sektor tertentu juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pergeseran budaya membeli langsung ke transaksi online juga berdampak pada banyaknya tenant yang ditutup di sejumlah pusat perbelanjaan.

Oleh karena itu, pemerintah harus lebih giat membaca berbagai peluang usaha perekonomian agar dapat menciptakan lebih banyak peluang usaha yang selain menjadi sumber pendapatan bagi daerah, juga mampu menyerap tenaga kerja lokal.

Dalam hal ini, pemerintah perlu mengidentifikasi potensi-potensi ekonomi yang ada di daerah dan memperkuat sektor-sektor unggulan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas.

Baharuddin Muin, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peningkatan ekonomi daerah dalam dua tahun terakhir.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang positif ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih terbuka pada tahun 2024.

Setiap tahun ribuan lulusan perguruan tinggi yang membutuhkan pekerjaan dan pengangguran masih menjadi masalah di tiap daerah.

Oleh karena itu, Muin berpendapat bahwa solusi harus segera diberikan agar para lulusan perguruan tinggi dapat terserap di dunia kerja. Tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian daerah.

Muin menekankan pentingnya keterbukaan lapangan pekerjaan yang lebih maksimal pada tahun 2024 sebagai langkah strategis menghadapi tantangan masa depan.

“Hal ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh ekonomi secara global, peningkatan APBD Kaltim. Setiap tahun ribuan lulusan perguruan tinggi ditambah pengangguran yang memerlukan ruang dalam dunia kerja. Ini harus diberikan solusi,” kata Muin.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah harus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya seperti dunia usaha, akademisi, serta masyarakat secara luas untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para investor.

“Proyeksi pendapatan Pemprov Kaltim pada 2024 telah memperhatikan sungguh-sungguh keadaan ekonomi makro yang sedang terjadi saat ini agar target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi,” tegasnya. (SR/Adv/DPRDkaltim)