Ajak Generasi Muda Terlibat dalam Pembangunan Negara, Eddy Sunardi Darmawan: Pemuda Perlu Kuatkan Mentalitas

Balikpapan, biwara.co – Peran pemuda dalam proses pembangunan bangsa dan negara sangat dibutuhkan. Maka saat ini, pemerintah berupaya untuk menyadarkan pemuda Indonesia akan partisipasi diri mereka demi terlibat dalam proses pembangunan negara.

Untuk itu, dengan turun langsung ke masyarakat anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Eddy Sunardi Darmawan, mengajak para pemuda khususnya di Kota Balikpapan untuk turut serta dalam pembangunan negara.

“Saya sebagai wakil rakyat ingin mengajak anak muda atau generasi saat ini untuk bisa bersama-sama dalam membangun wilayah atau daerah kita agar bangsa kita bisa lebih maju,” katanya, saat menggelar Penyebarluasan terkait Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan, di Halaman Rt. 62 Kelurahan Gunung Sari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, pada Minggu (28/01/2024).

Dimana, undang-undang tentang Kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bangsa.

“Kegiatan ini menjadi upaya pemerintah untuk menyadarkan pemuda Indonesia terkhusus di Benua Etam, akan pentingnya memiliki jiwa nasionalisme yang menjadi pengikat bagi seluruh warga negara Indonesia,” kata Eddy sapaan akrabnya.

Dimana, menurut sekretaris komisi IV DPRD Kaltim itu, dalam konteks kesejarahan Indonesia, pemuda adalah tonggak pendiri nasionalisme bagi Indonesia.

“Di masa kini, bentuk menguatnya nasionalisme dan identitas ideologis kebangsaan pemuda Indonesia, adalah dalam wujud toleransi dan kebersamaan. Saya kira, hal ini dapat menjadi wadah pemersatu bagi pemuda bangsa agar dapat menjamin keutuhan negara kita, bangsa Indonesia hingga ke masa yang akan datang,” tuturnya.

Selain itu, dirinya kembali menjelaskan, sebagai masyarakat Indonesia yang berketuhanan, pemuda perlu menguatkan mentalitas positif berlandaskan pada nilai spiritual keagamaan yang menjadi kepercayaan masing-masing.

“Dengan begitu, perbedaan agama ini hendaknya tidak dijadikan alasan untuk tidak mencurigai dan berprasangka buruk kepada sesama warga negara kita,” ujarnya.

“Namun, hal tersebut seharusnya bisa menjadi alasan utama agar dapat saling bertoleransi sesama masyarakat Indonesia,” pungkas Eddy.(*)