5 Tahun Mangkrak, Pelabuhan Toko 5 Muara Badak, Dapat Perhatian Khusus Rendi Solihin

Kutai Kartanegara, biwara.co – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin meninjau pembangunan pelabuhan umum yang terletak di perkampungan Toko 5, Desa Muara Badak Ilir, Kecamatan Muara Badak, pada Jumat (29/10/2021).

Sebelumnya diketahui, rencana pembangunan Pelabuhan tersebut, sempat mendaptkan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) dari APBD Provinsi sebesar 50 milyar rupiah. Namun hingga saat ini, progress pembangunan terhenti diduga masih adanya konflik internal warga, mengenai status ganti rugi lahan.

“Menurut laporan yang saya terima, pembangunan Pelabuhan ini, sudah dianggarankan teahir kali pada tahun 2017. Tapi sampe sekarang belum bisa terealisasi. Kita sudah cek ke instansi terkait. Dan memang ada banyak kendala pemerintah. Tetapi hari ini, saya lihat sendiri. Ini segera harus dilanjutkan,” kata mantan Ketua Komisi 3 DPRD Kukar itu pada media.

Rencana pembangunan tersebut telah sampai pada tahap, pemasangan tiang pancang. Rendi menyebut, pihaknya akan segera berkordinasi kembali kepada DPRD Kukar dan pemerintah.

Wakil Bupati menjelaskan, Pelabuhan tersebut telah direncanakan kembali di 2021, dan kebutuhan anggaran sementara disiapkan kurang lebih berkisar 18 miliyar rupiah.

“Kami menekankan pihak kontraktor agar on time (tepat waktu) kerjanya jangan sampai jadi kegiatan mangkrak lagi di Kukar sehingga menambah rentetan mangkrak,” ujar Rendi.

Sambung Rendi, bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya penekanan dari Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dan dirinya yang kerap melakukan kunjungan pemantauan pembangunan di Kukar. Seluruh kegiatan juga sebagain terbantuan berkat adanya bantuan Alokasi Khusus (DAK), APBD Kukar dan Bankeu Provinsi Kaltim.

“Kalau ada bantuan lain itu diluar kendali kita, selagi bisa kita kendalikan kita upayakan berjalan dengan on time (tepat waktu),” tuturnya

Selain meninjau pembangunan Pelabuhan, Rendi juga bergerak blusukan meninjau rencana peningkatan dermaga di Toko Lima Desa Muara Badak Ilir. Pembangunan itu disebut beradal dari dana APBD Perubahan 2021 Kukar yang sudah mengalokasikan kurang lebih 1 miliyar rupiah. Menurutnya, saat melihat kondisi dilapangan, dimungkinkan pembangunannya akan dilanjutkan secara berkala di tahun berikutnya.

“Karena tidak memungkinkan untuk menutup selesainya kegiatan tersebut dengan anggaran Rp 1 miliar ini saja,” jelasnya.

Putra asli pesisir itu menyebut pentingnya pembangunan adalah bagian dari support bagi peningkatan ekonomi warga di Kecamatan Muara Badak. Bahkan lanjutnya, dukungan tersebut juga sebagai bagian salah satu program penunjang pemetaan wilayah perindustrian termasuk di kecamatan tetangga yaitu Kecamatan Marangkayu Kukar.

“Muara badak ini sebagai penopang perindustrian ke depan. Sehingga terintegrasi dengan zona perekonomian di Muara Badak itu sendiri. Ini bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah untuk Kukar,” Pungkasnya. (nei/adv)