Mangkrak Selama 9 Tahun, Pasar Baqa Bakal Dilengkapi Lift

Samarinda, biwara.co – Sejak tersandung dengan hukum, kelanjutan pembangunan pasar tradisional Baqa di Jalan Sultan Hasanuddin tidak kunjung tuntas dibangun, sudah sembilan tahun lamanya pasar tersebut dibiarkan mangkrak, hingga tahun lalu pembangunan kembali dilanjutkan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) kota Samarinda.

Memang sejak tersandung dengan hukum, kelanjutan pembangunan pasar tradisional itu tidak lagi menjadi prioritas pembangunan.

Sebab diketahui, pada awal pembangunan kembali Pasar Baqa sudah menggelontorkan APBD Kota Samarinda sebesar Rp 4,8 miliar pada tahun 2014. Selanjutnya pembangunan pada 2015 juga ada menggunakan APBD murni sebesar 8,5 miliar dan perubahan Rp 3,07 miliar, kemudian di tahun 2018 dilanjutkan pembangunannya menggunakan dengan sumber anggaran yang sama sebesar Rp 4,7 miliar.

Dengan lamanya tidak mendapat perhatian, kemudian pada tahun lalu kembali digarap dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp 6 miliar.

Sebelumnya, Kepala Disdag Kota Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan pihaknya sudah melakukan review desain dari yang sebelumnya.

“Namun setelah mendapatkan revisi, akhirnya disepakati pembangunannya hanya dua lantai, namun dilengkapi dengan lahan parkir yang memadai,” ujarnya, pada Kamis (19/1/2023).

Dirinya mengaku, tidak cukup satu tahun pengerjaan, proyek pembangunan Pasar Baqa kembali dilanjutkan tahun ini. Ia memastikan tahun ini tinggal melakukan penyelesaian berupa pemenuhan fasilitas, untuk memudahkan masyarakat berbelanja.

“Karena dua lantai, nantinya menggunakan lift untuk mengangkut barang. Sudah saatnya Samarinda (pasar) kalau dua lantai memakai lift,” ujar Marnabas.

Ia memastikan untuk penempatan pedagang tidak akan berbeda jauh dengan pedagang sebelumnya, yaitu pedagang yang memiliki surat keterangan tempat usaha berjualan (SKTUB).

“Jadi bukan pedagang yang biasanya terlihat di pinggir jalan dan membuat kumuh sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin,” ucap Marnabas.

Sehingga dengan SKTUB tersebut, pihaknya memastikan tidak ada pedagang abal-abal yang bisa menempati kios di Pasar Baqa yang telah dibangun.

“Pendataanya sudah kami lakukan dua tahun lalu dan kami cek kembali, jadi tidak ada masalah,” bebernya.

Mengenai target fisiknya sendiri, Marnabas memastikan harusnya sudah bisa dibuka dan melayani masyarakat sekitar, mulai tahun depan. Sebab, dia sendiri mengakui, bahwa dari Wali Kota Samarinda Andi Harun, juga menginginkan agar pasar tradisional yang telah disulap jadi berbasis modern ini, bisa segera menjawab kebutuhan masyarakat terutama di Samarinda Seberang.

“Kami optimis 2024 sudah bisa digunakan karena tahun ini tinggal penambahan fasilitas termasuk pagar. Insya Allah tahun ini selesai seperti yang diinginkan pak wali,” tandasnya. (Cyn)