Eddy Sunardi Darmawan: Salah satu Pilar Kebangsaan ialah Bhinneka Tunggal Ika

Balikpapan, biwara.co – Anggota DPRD Provinsi Kaltim Eddy Sunardi Darmawan, terus menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) terkait Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menanamkan jiwa saling peduli dan toleransi kepada seluruh suku, budaya, dan agama.

Sebab, menurut Eddy sapaan akrabnya, Indonesia ialah berbeda-beda namun tetap satu. Ini juga menjadi tujuan pemerintah untuk menanamkan kembali kecintaan masyarakat kepada bangsa Indonesia.

Dimana kali ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna di Lapangan Rt. 10 Kelurahan Sepinggan Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, pada Sabtu (18/11/2023).

Dimana, Indonesia adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan Kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka.

“Maka untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya,” ujar Eddy.

Dirinya menyampaikan, Indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah, tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

Sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini penting dilakukan, terutama menyikapi fenomena lunturnya wawasan kebangsaan dan rendahnya bela negara dewasa ini.

“Para masyarakat perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar sebagai generasi penerus bangsa mereka dapat berperan serta dalam merawat NKRI,” kata Eddy.

Sosbang secara nasional menjadi agenda penting yang harus dilakukan. Dimana, sebut Eddy, Pelaksanaanya harus melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat agar dapat terus menciptakan iklim kondusif dan mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Dengan demikian diharapkan wawasan kebangsaan dapat menjadi dasar perekat yang signifikan atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara bangsa (nation state),” jelasnya.

“Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga,” sambung Eddy.

Untuk meningkatkan wawasan kebangsaan serta mewaspadai berbagai ancaman baik dari dalam maupun luar negeri yang menggerogoti wawasan kebangsaan dan bela negara Indonesia.

“Ada dua ancaman besar dari dalam negeri, yaitu radikalisme dan separatisme. Sementara ancaman dari luar negeri antara lain perang modern dan proxy war, dampak negatif globalisasi, bahaya narkoba, dan bahaya terorisme,” pungkas Eddy.(*)